Menlu RI Tegaskan ASEAN Belum Menyerah Atasi Krisis Myanmar

Jakarta, IDN Times - Menteri Luar Negeri Retno Marsudi menegaskan bahwa Indonesia akan melakukan yang terbaik dalam keketuaan ASEAN 2023. Hal ini diungkapkan Retno ketika bertemu dengan Menteri Luar Negeri Mongolia Battsetseg Batmunkh di Ulanbator, Mongolia, kemarin.
“Saya berbagi pandangan dan menjelaskan soal kepemimpinan Indonesia di ASEAN. Bersama dengan anggota ASEAN lainnya, Indonesia akan melakukan yang terbaik untuk tetap membuat ASEAN relevan dan mampu melanjutkan perannya sebagai kontributor perdamaian dan stabilitas di kawasan serta membuat Asia Tenggara sebagai episentrum pertumbuhan,” kata Retno, dalam keterangannya, Kamis (29/6/2023).
Perdana ke Ulanbator, Retno rencananya akan berpartisipasi dalam pertemuan Menteri Luar Negeri Perempuan hari ini.
1. Angkat isu krisis Myanmar

Selain itu, Retno juga menegaskan bahwa Indonesia pun akan bekerja keras untuk membantu masyarakat Myanmar keluar dari krisis politik lewat Lima Poin Konsensus.
“Kepercayaan harus dibangun di antara para pemangku kepentingan di Myanmar untuk membuka kemungkinan dialog inklusif. Kekerasan harus dikecam dan ASEAN berkomitmen untuk memberikan bantuan kemanusiaan berdasarkan prinsip no one left behind," kata dia.
2. Mengundang Menlu Mongolia ke AMM PMC dan ARF pekan depan

Retno juga menyampaikan undangan kepada Batmunkh untuk hadir di rangkaian pertemuan ASEAN Minister Meeting and Post Ministerial Meeting (AMM PMC) pada 8-14 Juli 2023.
“Salah satu dari rangkaian pertemuan tersebut adalah ASEAN Regional Forum (ARF) dan Mongolia adalah salah satu anggota forum. Saya menantikan Menteri Battsetseg untuk datang ke ARF di Jakarta bulan depan,” tutur Retno.
3. ASEAN dinilai terpecah usai Thailand gelar pertemuan undang junta Myanmar

Riak-riak kini mulai muncul di ASEAN setelah Thailand mengadakan pertemuan informal di Pattaya pada 18-19 Juni 2023. Pertemuan tersebut menghadirkan junta militer Myanmar.
Menteri Luar Negeri Thailand, Don Pramudwinai, mengirim undangan kepada seluruh menteri luar negeri ASEAN, 4 hari sebelum pertemuan digelar. Namun, Indonesia menolak hadir dalam pertemuan ini.