Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Indonesia Kembali Jadi Episentrum COVID-19 Asia Tenggara

Seorang anak lelaki berada di sebelah jenazah ayahnya yang meninggal akibat terinfeksi virus corona (COVID-19), di sebuah krematorium di New Delhi, India, Sabtu (24/4/2021). ANTARA FOTO/REUTERS/Adnan Abidi

Jakarta, IDN Times – Jumlah kasus COVID-19 harian Indonesia yang melampaui India menjadi perhatian dunia. Berbagai media luar negeri ramai-ramai memberitakan kabar ini.

Dalam salah satu artikelnya yang diterbitkan pada Rabu (14/7/2021), Bloomberg mengatakan bahwa kenaikan kasus yang pesat tersebut menjadikan Indonesia sebagai episentrum virus baru di Asia Tenggara.

Hal ini memprihatinkan mengingat kasus masih meningkat meski program vaksinasi sedang dijalankan dan kehidupan di beberapa negara di Eropa sampai Amerika Serikat (AS) mulai kembali normal.

“Wabah di Indonesia menggarisbawahi konsekuensi dari distribusi vaksin global yang tidak merata yang telah membuat negara-negara kaya melahap lebih banyak pasokan, membuat tempat-tempat miskin terpapar varian wabah seperti delta,” tulisnya.

1. Kasus COVID-19 di Indonesia terus cetak rekor

Ilustrasi tes cepat COVID-19. (ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja)

Kasus harian baru COVID-19 di Indonesia telah meningkat pesat dalam beberapa hari terakhir akibat penyebaran varian delta yang sangat menular. Rekor kenaikan terbaru tercatat pada Selasa kemarin.

Pada Selasa, Satuan Tugas COVID-19 mengumumkan kasus harian baru COVID-19 bertambah sebanyak 47.899 orang. Penambahan tersebut membuat total jumlah kasus COVID-19 di Indonesia menjadi 2.615.529 kasus.

Namun, selain kasus baru, Satgas juga menyampaikan ada penambahan jumlah pasien berhasil sembuh dari COVID-19. Pasien sembuh per 13 Juli 2021 dinyatakan bertambah sebanyak 20.123 orang. Dengan demikian, pasien yang sembuh dari COVID-19 sejak Maret 2020 mencapai 2.139.601 orang.

Sebelumnya sebulan lalu, kasus harian masih di bawah 10 ribu kasus tiap harinya. Kondisi peningkatan yang pesat ini terancam membuat pekerja rumah sakit kewalahan dan pasokan oksigen dan obat-obatan menipis.

2. India pernah catatkan kenaikan sampai 400 ribu kasus sehari

Seorang perempuan berduka dengan anak lelakinya setelah suaminya meninggal dunia akibat penyakit virus korona (COVID-19) di luar kamar mayat rumah sakit COVID-19 di Ahmedabad, India, Selasa (20/4/2021). (ANTARA FOTO/REUTERS/Amit Dave)

Meski angka kasus baru harian Indonesia mengalahkan India saat ini, namun penambahan kasus itu masih jauh dari yang dicatatkan India pada Mei lalu. Di mana India melaporkan kasus baru harian mencapai 400 ribu setiap harinya di bulan Mei.

Di sisi lain, secara total, kasus Indonesia masih jauh di bawah India. Menurut Worldometers, India yang populasinya kira-kira lima kali lebih besar dari Indonesia, per hari ini memiliki hampir 31 juta kasus COVID-19. Indonesia memiliki sekitar 2,6 juta.

Dalam hal vaksinasi, Indonesia tak kalah jauh dari India. Menurut perhitungan Bloomberg, Indonesia telah memberikan vaksin kepada 10 persen dari populasinya, dan India baru 14 persen.

3. Angka kasus bisa lebih tinggi

Kerabat memakai alat pelindung diri (APD) saat menghadiri pemakaman seorang pria, yang meninggal akibat terinfeksi virus corona (COVID-19), di sebuah krematorium di New Delhi, India, Rabu (21/4/2021). ANTARA FOTO/REUTERS/Adnan Abidi

Menurut Japan Times, kasus COVID-19 yang tinggi di Indonesia bisa jadi sebagai hasil dari tingginya tingkat tes yang dilakukan kepada warga. Tingkat tes positif COVID-19 Indonesia telah mencapai sekitar 27 persen, sedangkan tingkat India adalah 2 persen.

Meski demikian, para ahli mengatakan angka infeksinya bisa jadi lebih besar. Kedua negara ini disebut menghitung kasus dan kematian dengan selisih yang lebar karena kurangnya infrastruktur pengujian.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Anata Siregar
Rehia Sebayang
Anata Siregar
EditorAnata Siregar
Follow Us