Kemlu: Masih Ada 85 WNI Tinggal di Lebanon
- 85 WNI tetap tinggal di Lebanon, mayoritas menikah dengan WN Lebanon.
- Pemerintah Indonesia sudah evakuasi 79 WNI dan 1 WNA dari Lebanon.
- Imbauan kepada WNI di Timur Tengah untuk waspada dan memantau situasi keamanan secara intensif.
Jakarta, IDN Times - Direktur Perlindungan Warga Negara Indonesia (WNI) Kementerian Luar Negeri RI Judha Nugraha menyatakan masih ada 85 WNI yang berada di Lebanon. Mereka memilih tetap tinggal di sana.
“Sampai saat ini masih ada 85 WNI di Lebanon dan dengan keputusannya tetap ingin di sana. Mayoritas mereka memang menikah dengan WN Lebanon,” kata Judha, dalam jumpa pers di Jakarta, Kamis (31/10/2024).
Selain itu, Judha menyatakan Pemerintah Indonesia sudah mengevakuasi 79 WNI dan 1 WNA keluar dari Lebanon, terkait dengan situasi keamanan saat ini di sana.
1. Imbauan Kemlu untuk para WNI di Timur Tengah
Judha menyatakan imbauan buat para WNI yang tinggal di Timur Tengah sudah diperbarui. Meski tak berbeda jauh dari imbauan sebelumnya, Indonesia meminta agar WNI yang tinggal di Timur Tengah selalu waspada.
“Kita meminta WN kita di Lebanon, Iran, Israel, Palestina dan juga Yaman untuk meningkatkan kewaspadaan, menghindari lokasi rawan dan selalu menjalin komunikasi dan memperhatikan arahan-arahan kontinjensi dari perwakilan RI terdekat,” tegas Judha.
Judha melanjutkan, pemerintah Indonesia terus memantau dan mengamati dari dekat situasi keamanan di Timur Tengah, terutama di Lebanon, Iran, dan Palestina.
2. Sebaran WNI di Timur Tengah
Judha memaparkan sebaran WNI terbaru di beberapa negara di Timur Tengah terutama di negara-negara yang situasinya sedang memanas.
“Di Lebanon ada 85 WNI, lalu Israel dan Palestina ada 235 WNI, serta di Iran ada 392 WNI. Sedangkan Lebanon dan Israel serta Palestina sudah ditetapkan Siaga I. Lalu empat provinsi di Suriah juga Siaga I dan Iran Siaga II,” tutur Judha.
3. WNI diminta cek penerbangan jika transit di Timur Tengah
Imbauan lain yang disampaikan Judha adalah untuk para WNI yang melakukan perjalanan ke luar negeri dan penerbangannya melewati negara-negara Timur Tengah.
“Untuk WNI yang terbang ke negara lain tapi transit di Timur Tengah, diharapkan bisa antisipasi jika terjadi eskalasi, karena beberapa negara transit itu akan menutup wilayah udara negaranya. Diimbau para WNI untuk selalu bisa memantau jadwal penerbangannya,” ucap Judha.
