Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Zelenskyy Sebut Putin Ingin jadi Presiden Rusia Seumur Hidup

Presiden Ukraina, Volodymyr Zelenskyy. (twitter.com/ZelenskyyUa)

Jakarta, IDN Times - Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy, pada Minggu (17/3/2024), menyebut Presiden Rusia Vladimir Putin ingin menjadi presiden seumur hidup. Ia menyebut bahwa pemilu di Rusia hanyalah sebuah proses pemungutan suara imitasi yang tidak dapat dilegitimasi. 

Selain itu, Zelenskyy juga sudah mengecam penyelenggaraan pilpres Rusia di wilayah dudukan sementara di Ukraina. Ia menegaskan bahwa pilpres Rusia di wilayahnya ilegal dan tidak dapat ditentukan hasilnya. Ia pun mengajak dunia internasional menolak pemilu tersebut. 

1. Zelenskyy tegaskan Putin harus diadili di ICC

Zelenskyy menambahkan, Putin saat ini takut mendapat hukuman atas perbuatannya. Ia pun menekankan bahwa Putin harus berakhir di ICC (International Criminal Court) di Den Haag. 

"Dia (Putin) takut akan satu hal, yakni keadilan. Ia harus berakhir di Den Haag. Ini adalah hal yang harus kita dipastikan bersama-sama, semua di dunia ini yang menghargai nilai-nilai hidup dan integritas pasti mendukung ini," terangnya, dikutip The Kyiv Independent

Ia menekankan bahwa Putin sudah kecanduan kekuasaan dan dia akan melakukan apapun untuk kembali berkuasa selamanya. 

"Tidak ada legitimasi dari pemilu di Rusia dan itu tidak akan pernah terjadi. Tidak ada kejahatan yang lebih keji selain untuk memperpanjang kekuasaan. Tidak ada satu pun di dunia ini yang aman dari ini," tambahnya. 

2. Zelenskyy apresiasi kemampuan drone miliknya

Sehari sebelumnya, Zelenskyy juga mengapresiasi kemampuan drone milik militernya untuk menjangkau jauh di dalam teritori Rusia. 

"Dalam pekan ini, kami sudah melihat bahwa sistem pertahanan dan peperangan Rusia memiliki titik lemah dan kami sudah berhasil mencapai titik tersebut dengan senjata kami sendiri," ujar Zelenskyy, dilansir RFE/RL.

Tidak dijelaskan secara detail pernyataan itu mengenai serangan yang mana, tetapi pernyataan ini disampaikan setelah insiden ledakan di tiga fasilitas penyimpanan minyak di Samara. Kota itu terletak lebih dari 1.000 km di dalam teritori Rusia dari Ukraina. 

Selain menyasar kilang minyak di Samara, pasukan Ukraina juga sudah melancarkan sejumlah serangan ke Belgorod, Rusia di tengah penyelenggaraan pilpres. Serangan tersebut menyebabkan setidaknya tiga orang tewas. 

3. Kelompok anti-Putin klaim duduki desa di Belgorod

Selain mendapat serangan dari Ukraina, pasukan Freedom of Russia Legion juga mengadakan serangan di Belgorod di tengah proses pemungutan suara pilpres Rusia pada 15-17 Maret 2024. 

Pada Minggu, pasukan anti-Putin yang bekerja sama dengan Kiev tersebut mengaku berhasil menduduki Desa Gorkovsky. Dalam beberapa hari terakhir, pasukan tersebut sudah melancarkan aksinya di Kursk dan Belgorod. 

Dilaporkan Newsweek, Kepala Badan Intelijen Militer Ukraina Kyrylo Budanov mengatakan, kelompok tersebut bergerak sendiri tanpa perintah atau komando dari Ukraina. Namun, ia mengatakan, kelompok itu sekarang bukan sembarang kelompok dan sudah menjadi sebuah pasukan khusus. 

"Mereka telah berjuang di sejumlah pertempuran penting di Ukraina untuk melawan pasukan Rusia. Kami akan berusaha membantu mereka semampu kami," ungkapnya. 

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Vanny El Rahman
EditorVanny El Rahman
Follow Us