Langgar Aturan Pemilu, Pemimpin Oposisi Korsel Dihukum

Jakarta, IDN Times - Pengadilan Distrik Pusat Seoul memutuskan pemimpin oposisi Korea Selatan (Korsel), Lee Jae Myung, dihukum karena melanggar undang-undang pemilu.
Lee adalah pemimpin Partai Demokrat (DP). Saat berkampanye untuk pemilihan presiden, dia dinyatakan bersalah atas klaim palsu tentang proyek pengembangan lahan pada 2021. Pengadilan menyebut Lee melanggar Undang-Undang Pemilihan Pejabat Publik.
1. Lee akan mengajukan banding
Pengadilan menjatuhkan hukuman penjara satu tahun yang ditangguhkan. Putusan itu, jika ditegakkan, akan mencabut kursi parlemen Lee dan melarangnya mencalonkan diri dalam pemilihan presiden pada 2027.
"Saya akan mengajukan banding. Dimulai dengan fakta-fakta dasar, ini adalah kesimpulan yang sulit diterima," kata Lee pada Jumat (15/11/2024), dikutip dari Al Jazeera.
Pendukung atau pengkritik Lee berdemonstrasi di jalanan yang terpisah di dekat pengadilan. Mereka meneriakkan slogan yang menentang atau mendukung pengadilan.
Pengailan tersebut mendapati Lee membuat pernyataan palsu bahwa ia tidak kenal dengan pejabat kota yang bertanggung jawab atas proyek pembangunan di Seongnam. Dia juga dituduh membuat klaim palsu selama audit parlemen pada 2021, terkait proyek pengembangan lahan di Seongnam, tempat dirinya pernah menjabat sebagai wali kota.
2. Lee akan menghadapi empat persidangan
Lee akan menghadapi sedikitnya empat persidangan setelah didakwa atas beberapa tuduhan pidana, termasuk kasus penyuapan dan korupsi.
Dilansir dari Associated Press, pengadilan Seoul pada 25 November akan memutuskan kasus lain terhadapnya. Lee dituduh menekan pegawai kota Seongnam untuk memberi kesaksian palsu dalam kasus pengadilan berbeda pada 2019.
Sidang selanjutnya melibatkan tuduhan pidana ketika Lee menjadi wali kota Seongnam. Dia diduga memberi bantuan yang tidak sah kepada investor swasta yang terlibat dalam dua proyek pembangunan yang meragukan.
Pengadilan Distrik Suwon juga akan menyidang Lee atas tuduhan bahwa dia menekan pengusaha lokal agar mengirim jutaan dolar dalam bentuk pembayaran ilegal ke Korea Utara saat mencoba melakukan kunjungan ke negara itu. Kunjungan tersebut tidak pernah terwujud.
3. Lee berpeluang menjadi kandidat presiden pada pemilu 2027

Lee merupakan calon presiden yang kalah tipis dari Presiden Yoon Suk Yeol dalam pemilu 2022. Dia dikenal sebagai liberal radikal dan berpeluang menjadi kandidat dalam pemilu 2027.
Dilansir dari Independent, peluang Lee menjadi kandidat presiden meningkat usai kemenangan telak dalam pemilihan parlemen pada April. DP memenangkan cukup banyak kursi untuk menekan Partai Kekuatan Rakyat yang berkuasa.
Lee adalah mantan pekerja pabrik yang mengalami kecelakaan industri setelah putus sekolah. Dia sering menyoroti perjalanan hidupnya sendiri dari miskin mejadi kaya sampai menjadi politikus terkenal.
Pada Januari lalu, Lee selamat dari serangan tikaman pisau. Dia mengalami cedera leher yang memerlukan operasi.