Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Lima Tentara Turki Tewas Terpapar Gas Metana di Gua Irak Utara

ilustrasi orang menjelajah gua (unsplash.com/Jeremy Bishop)

Jakarta, IDN Times - Sedikitnya lima tentara Turki tewas setelah terpapar gas metana di sebuah gua di Irak utara pada Minggu (6/7/2025). Insiden itu terjadi ketika para tentara sedang melakukan operasi pencarian terhadap jenazah rekan mereka yang terbunuh oleh militan Kurdi pada 2022.

Kementerian Pertahanan Turki mengatakan, total 19 tentara terpapar gas metana saat sedang menggeledah gua tersebut. Metana adalah gas yang tidak berwarna, tidak berbau, mudah terbakar dan dapat menyebabkan sesak napas jika terhirup dalam konsentrasi yang cukup tinggi.

“Mereka segera dilarikan ke rumah sakit, (namun) meskipun semua upaya telah dilakukan, lima personel heroik gugur sebagai martir. Operasi penyelamatan di wilayah tersebut masih terus berlangsung,” kata kementerian dalam sebuah pernyataan, dikutip dari France24.

1. Para korban terhirup gas metana dalam jumlah tinggi

Terkait lokasi kejadian, kementerian hanya menyebutkan bahwa insiden itu terjadi di wilayah Operasi Cakar-Kunci, yakni operasi militer yang diluncurkan Turki terhadap Partai Pekerja Kurdistan (PKK) di Irak utara pada April 2022.

Unit pasukan yang terpapar gas metana saat itu sedang mencari jenazah seorang perwira infanteri yang gugur akibat tembakan anggota PKK dalam operasi penyisiran pada Mei 2022. Upaya pencarian terhadap jenazahnya telah berlangsung selama 3 tahun terakhir. Gua tempat insiden terjadi berada di ketinggian 852 meter dan diketahui pernah digunakan sebagai rumah sakit oleh PKK di masa lalu.

Dalam sebuah pernyataan, kantor Presiden Recep Tayyip Erdogan mengungkapkan bahwa para tentara yang tewas terpapar gas metana yang telah terakumulasi dalam kadar yang sangat tinggi.

2. Konflik Turki dan PKK berlangsung selama 40 tahun

Turki dan PKK telah terlibat konflik berkepanjangan selama 40 tahun, yang kerap meluas hingga ke wilayah Irak dan Suriah. Lebih dari 40 ribu nyawa melayang akibat konflik tersebut. Demi menekan pergerakan PKK, Turki membangun serangkaian pangkalan militer di Irak utara, yang telah lama menjadi basis operasi kelompok tersebut.

Pada Mei, PKK, yang diklasifikasikan sebagai organisasi teroris oleh Turki dan sebagian besar negara Barat, mengumumkan bahwa mereka akan membubarkan diri sebagai bagian dari inisiatif perdamaian baru dengan Turki. Para anggotanya diperkirakan akan mulai menyerahkan senjata dalam beberapa hari mendatang.

3. Pendiri PKK Abdullah Ocalan prihatin atas insiden tersebut

Kabar mengenai kematian lima tentara ini muncul saat delegasi dari partai pro-Kurdi DEM mengunjungi pendiri PKK yang kini dipenjara, Abdullah Ocalan, sebagai bagian dari negosiasi yang sedang berlangsung dengan pemerintah Turki. Pihaknya mengungkapkan keprihatinannya atas insiden tersebut.

“Dalam pertemuan tersebut, kami diberi tahu bahwa ada tentara yang kehilangan nyawa akibat keracunan gas metana di wilayah Pemerintah Daerah Kurdistan. Insiden ini membuat Bapak Ocalan dan kami semua merasa sangat sedih. Kami memohon rahmat Allah bagi mereka yang telah wafat dan menyampaikan belasungkawa kepada keluarga serta kerabat yang ditinggalkan," kata delegasi tersebut, dilansir dari Arab News.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Rama
EditorRama
Follow Us