10 Negara Ini Kena Tarif Resiprokal Tertinggi dari AS, Ada Vietnam!

- Lesotho dan Saint Pierre dan Miquelon terkena tarif resiprokal tertinggi dari AS, yakni hingga 50 persen.
- Kamboja menerima tarif resiprokal tertinggi di Asia Tenggara, mencapai 49 persen. Laos juga menerima tarif tinggi, hingga 48 persen.
Jakarta, IDN Times - Tarif resiprokal Amerika Serikat (AS) masih jadi perbincangan panas hingga kini. Dampaknya meluas dan berpotensi menimbulkan perang dagang.
Dampak dari tarif resiprokal ini dinilai akan lintas sektor dan membahayakan perdagangan dunia. Hanya beberapa negara saja yang tidak terkena tarif ini, seperti Kuba, Belarus, Korea Utara, dan Rusia.
Lantas negara mana yang terkena tarif resiprokal tertinggi dari AS? Berikut daftarnya!
1. Lesotho dan Saint Pierre dan Miquelon

Lesotho merupakan sebuah negara kecil selatan Afrika. Sementara Saint Pierre dan Miquelon merupakan kepulauan Prancis di sebelah selatan pulau Newfoundland, Kanada.
Kedua wilayah ini terkena tarif resiprokal tertinggi dari Amerika Serikat, yakni hingga 50 persen.
2. Kamboja

Negara Asia Tenggara ini menerima tarif resiprokal tertinggi di benua Asia, yakni mencapai 49 persen. Hal ini menjadikan Kamboja negara yang dikenakan tarif timbal balik tertinggi di kawasan Asia Tenggara.
3. Laos

Laos juga menerima tarif resiprokal yang cukup tinggi dari Amerika Serikat, yakni hingga 48 persen. Memiliki Ibu Kota Vientiane, Laos merupakan salah satu negara termiskin di Asia Tenggara.
4. Madagaskar

Negara kepulauan di pantai tenggara Afrika ini menerima tarif resiprokal hingga 47 persen dari Amerika Serikat. Madagaskar merupakan negara kepulauan terbesar kedua di dunia.
5. Vietnam

Pertumbuhan ekonomi Vietnam yang cukup pesat membuat negara di Asia Tenggara ini cukup banyak dilirik para investor.
Terlebih mereka memiliki iklim investasi yang relatif aman dibanding negara lain anggota ASEAN. Namun, Vietnam menerima tarif resiprokal yang cukup tinggi dari AS, yakni hingga 46 persen.
6. Sri Lanka dan Myanmar

Dua negara ini berada di kawasan Asia, jika Sri Lanka di wilayah selatan, maka Myanmar di tenggara. Keduanya bukan negara kaya, bahkan cenderung berkonflik.
Myanmar saat ini masih mengalami perang saudara dan sedang berjuang bangkit usai bencana gempa pekan lalu. Sedangkan, Sri Lanka sempat hampir bangkrut. Keduanya dikenakan tarif resiprokal oleh AS sebesar 44 persen.
7. Falkland Islands dan Suriah

Kepulauan Falkland (Islas Malvinas) adalah kepulauan terpencil di Atlantik Selatan. Dengan medan yang terjal dan pantai yang dipenuhi tebing, ratusan pulau dan pulau kecilnya menjadi rumah bagi peternakan domba dan kehidupan burung yang melimpah.
Sementara Suriah adalah negara konflik di Timur Tengah yang masih terus berkonflik hingga saat ini. Keduanya dikenakan tarif timbal balik AS sebanyak 41 persen.
8. Mauritius

Mauritius adalah contoh keberhasilan ekonomi di Afrika Sub-Sahara yang telah berevolusi dari negara berpendapatan rendah dan bergantung pada tebu pada tahun 1960-an menjadi negara berpendapatan menengah ke atas. Namun, negara ini dikenakan tarif resiprokal AS hingga 40 persen.
9. Irak

Setelah bertahun-tahun terjebak konflik dengan ISIS, Irak kini mulai mencoba bangkit lagi. Namun, negara di Timur Tengah tersebut harus berjibaku dengan tarif resiprokal 39 persen dari AS.
10. Guyana

Guyana, sebuah negara di pesisir Atlantik Utara Amerika Selatan, dikenal dengan hutan hujannya yang lebat. Negara ini berbahasa Inggris dengan musik kriket dan calypso, serta secara budaya terhubung dengan wilayah Karibia.
Bekas jajahan Inggris ini menerima tarif resiprokal dari AS sebesar 38 persen.