Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Ngeri, Wartawan Terkemuka Kamerun Ditemukan Tewas Dimutilasi

foto hanya ilustrasi (Pixabay.com/Clker-Free-Vector-Images)
foto hanya ilustrasi (Pixabay.com/Clker-Free-Vector-Images)

Jakarta, IDN Times - Wartawan terkemuka Kamerun, Martines Zogo ditemukan tewas dimutilasi di dekat ibu kota Yaounde pada Minggu (22/1/2023). Jenazah Zogo ditemukan lima hari setelah diculik oleh penyerang tidak dikenal.

Melansir Canada Today, keterangan tersebut disampaikan serikat pekerja dan rekan Zogo. Perwakilan media mengatakan bahwa hilangnya Zogo dan kematiannya merupakan tanda ancaman terhadap pemberitaan di negara Afrika itu.

1. Zogo sempat melarikan diri ke kantor polisi sebelum akhirnya diculik dan dibunuh

ilustrasi kantor polisi.(unsplash.com/Francois Olwage)
ilustrasi kantor polisi.(unsplash.com/Francois Olwage)

Melansir Al Jazeera, Martinez Zogo adalah seorang direktur dari sebuah radio swasta. Dia sempat mencoba melarikan diri ke kantor polisi saat akan diculik oleh penyerangnya pada 17 Januari lalu, tutur pengawas media Reporters Without Borders (RSF). 

Baru-baru ini, Zogo dalam siarannya, tengah membicarakan tentang kasus dugaan penggelapan yang melibatkan sebuah media dengan koneksi pemerintah, kata RSF. Dalam siaran udaranya Zogo secara rutin menangani kasus korupsi. Dia juga tidak ragu untuk menanyakan tokoh-tokoh penting yang terlibat.

2. Kejadian yang dialami Zogo merupakan rangkain serangan terbaru terhadap jurnalis di Kamerun

ilustrasi jurnalis.(unsplash.com/Vanilla Bear Films)
ilustrasi jurnalis.(unsplash.com/Vanilla Bear Films)

Insiden itu merupakan yang terbaru dari rangkaian serangan terhadap jurnalis di Kamerun. Mereka memiliki semangat jiwa pers yang tinggi di bawah kepemerintahan Presiden Paul Biya yang memiliki catatan selama puluhan tahun telah menindas pihak oposisi.

"Media Kamerun baru saja kehilangan salah satu anggotanya, korban kebencian dan barbarisme," kata serikat jurnalis Kamerun dalam sebuah pernyataan.

“Di manakah kebebasan pers, berpendapat, dan berekspresi di Kamerun saat bekerja di media kini dikaitkan dengan bahaya yang mematikan?” tambah serikat itu dalam pernyataannya, kutip Canada Today.

3. Kamerun salah satu negara Afrika yang paling diskriminatif dalam kebebasan pers

ilustrasi diskriminasi.(unsplash.com/engin akyurt)
ilustrasi diskriminasi.(unsplash.com/engin akyurt)

Kamerun, salah satu negara di benua Afrika yang paling buruk dalam kebebasan pers. Menurut para wartawan, kebebasan pers mendapat ancaman dari pemerintah yang otoriter.

Tercatat pada Juli 2015, seorang reporter Radio France Internationale Ahmed Abba ditangkap dan dipenjara atas tuduhan terorisme. Hal itu mendapat kecaman dari kelompok hak asasi manusia sebagai bentuk kebohongan.

Lalu pada 2019, Paul Chouta, seorang reporter yang terkenal blak-blakan dalam menyampaikan berita dipukuli dan ditikam oleh penyerang tidak dikenal.

“Meskipun Kamerun memiliki salah satu lanskap media terkaya di Afrika, itu adalah salah satu negara paling berbahaya di benua itu bagi jurnalis, yang beroperasi di lingkungan yang tidak bersahabat dan genting,” kata RSF dalam profil negara Kamerun, kutip Al Jazeera.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Anata Siregar
EditorAnata Siregar
Follow Us