Jakarta, IDN Times - Pengedar narkoba ditembak mati setelah dia menabrak dua polisi dengan mobilnya di distrik Lahad Datu, Malaysia.
Penindakan terjadi pada Sabtu (8/4/2023) sekitar pukul 11.45 WIB setelah polisi narkoba menghentikan kendaraan di Jalan Klaster Industri Kelapa Sawit (POIC) Tahap 2.
Sebelumnya, polisi telah menerima informasi bahwa tersangka yang terlibat dalam narkoba bepergian dengan mobil.
Pejabat Kepolisian Rohan Shah Ahmad menjelaskan kronologi ditembaknya pengedar narkoba tersebut. Dia mengatakan, insiden itu terjadi saat polisi hendak melakukan pemeriksaan, tersangka tiba-tiba memundurkan mobilnya dengan agresif.
Mobil yang ditumpangi tersangka lalu menyerempet salah satu polisi. Tersangka memutar balik dan melaju melawan arus lalu lintas hingga menabrak polisi lain yang mencoba mencegahnya melarikan diri.
Polisi yang ditabrak sempat mengarahkan pistol ke arah mobil.
"Polisi melepaskan tembakan ke arah mobil sebelum dia ditabrak," kata Rohan, dilansir The Star.
Setelah polisi melepas tembakan, mobil yang ditumpangi tersangka tergelincir.
"Tersangka (kemudian) mengendarai mobilnya dengan kecepatan tinggi untuk melarikan diri dari tim penyerang. Kendaraannya kemudian ditemukan tergelincir di jalan sekitar 400 meter jauhnya," tambah Rohan, dilansir New Straits Times.
Rohan mengatakan, penyelidikan lebih lanjut menemukan bahwa tersangka tidak sadarkan diri dan berbaring di kursi penumpang di sisi kiri. Tersangka dipastikan tewas oleh petugas medis yang tiba di lokasi kejadian.
Penyelidikan polisi lebih lanjut mengarah pada penyitaan obat yang diduga sabu-sabu seberat 7,45 gram senilai RM1.490 atau Rp5 juta. Selain itu, tersangka diketahui juga memiliki dua pedang samurai.
Kepolisian Malaysia belum membuka identitas tersangka. Tersangka dipastikan bukan warga negara asing.
Selain itu, aparat setempat mengatakan, tersangka merupakan warga lokal berusia 28 tahun. Tersangka dikabarkan memiliki lima catatan kriminal terkait narkoba dan dicari dalam kasus kriminal lainnya.
Ada pula pelanggaran yang dilakukannya terkait 307 KUHP untuk percobaan pembunuhan dan Bagian 39A(1) Undang-Undang Narkoba Berbahaya 1952 untuk perdagangan narkoba.