Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Perang Antargeng Narkoba di Prancis Total Tewaskan 21 Orang

ilustrasi pistol (IDN Times/Mardya Shakti)
ilustrasi pistol (IDN Times/Mardya Shakti)

Jakarta, IDN Times - Lima pria di kota Marseille, Prancis, diserang dengan senapan serbu jenis Kalashnikov, pada Minggu (21/5/2023). Serangan itu menewaskan tiga orang dan dua orang lainnya berhasil selamat dengan melarikan diri. Para pelaku masih berkeliaran.

Marseille saat ini sedang mengalami lonjakan pembunuhan terkait narkoba. Polisi telah mengaitkan pembunuhan ini dengan persaingan perdagangan narkoba.

1. Pelaku membakar mobil untuk menghilangkan barang bukti

Ilustrasi mobil yang hancur setelah dibakar. (Unsplash.com/Ante Hamersmit)
Ilustrasi mobil yang hancur setelah dibakar. (Unsplash.com/Ante Hamersmit)

Dilansir BBC, polisi menggatakan penembakan terjadi di pemukiman Marseille pada sekitar pukul 05:00 waktu setempat, tidak lama setelah lima pemuda berusia 20-an meninggalkan klub malam dengan mobil.

Polisi mengatakan, sebuah mobil telah ditemukan terbakar di dekat tempat kejadian. Tindakan itu menunjukkan kejahatan yang terkait narkoba, di mana para pelaku sering membakar kendaraan mereka untuk menghilangkan barang bukti.

"Seluruh pasukan polisi telah dikerahkan untuk menemukan pelaku kejahatan keji ini dan membongkar jaringan para pedagang manusia di balik kekerasan ini," kata Frederique Camilleri, polisi setempat.

Selama akhir pekan, polisi telah menangkap lima orang karena memiliki senjata api terkait perdagangan narkoba, dan menyita tiga senapan serbu jenis Kalashnikov, senapan mesin ringan, dan pistol.

2. Pembunuhan terkait narkoba telah mencapai 21 orang

Ilustrasi narkoba. (Pexels.com/MART PRODUCTION)
Ilustrasi narkoba. (Pexels.com/MART PRODUCTION)

Dilansir France 24, Camilleri mengakui bahwa pihaknya mengenal beberapa korban dan mereka diketahui tinggal di perumahan dengan tingkat perdagangan narkoba tinggi.

"Perkebunan, yang disebut Felix-Pyat, saat ini didambakan oleh sejumlah jaringan saingan," kata Camilleri.

Serangan terbaru itu membuat jumlah pembunuhan terkait narkoba di Marseille sejak awal tahun ini menjadi 21 orang. Para korban biasanya adalah pria muda dalam hierarki geng narkoba dan menjadi sasaran para pembunuh yang bekerja untuk geng saingan.

Pada awal April juga terjadi penembakan di Marseille yang menewaskan tiga orang, termasuk seorang remaja berusia 16 tahun. Serangan itu juga melukai delapan orang lainnya.

3. Persaingan perdagangan narkoba dianggap semakin memburuk

Ilustrasi narkoba. (Pexels.com/MART PRODUCTION)
Ilustrasi narkoba. (Pexels.com/MART PRODUCTION)

Aparat hukum setempat menyoroti persaingan antara organisasi kejahatan, untuk menguasai tempat perdagangan narkoba yang paling menguntungkan dan bisa berubah menjadi aksi balas dendam.

Laurens mengatakan, Marseille telah mengalami "mandi darah" yang memburuk. Ia memperkirakan hal itu akan terus terjadi dalam beberapa bulan mendatang.

Untuk melawan kejahatan terkait narkoba, pasukan polisi khusus telah dikerahkan di titik nyala narkoba utama di kota setelah pembunuhan besar-besaran itu.

Bulan ini, Wali Kota Marseille Benoit mengatakan, perang narkoba telah berlangsung terlalu lama dan meminta pemerintah mengambil tindakan tegas dan kuat untuk menghentikan kekerasan.

"Para pembunuh bahkan tidak mau lagi bersembunyi," kata Payan.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Vanny El Rahman
EditorVanny El Rahman
Follow Us

Latest in News

See More

RI-Uni Eropa Cegah Kekerasan Perempuan-Anak di Ruang Digital hingga Bencana

06 Des 2025, 14:31 WIBNews