Puan Tegur Kepala BNPB Suharyanto: Lebih Baik Berempati

- Korban banjir Sumatra terjadi di mana-manaMenurut Puan, pejabat publik seharusnya memberikan dukungan penuh kepada para korban bencana dan fokus pada langkah-langkah konkret untuk membantu warga terdampak.
- Kepala BNPB minta maafKepala BNPB Suharyanto menyampaikan permintaan maaf setelah pernyataannya memantik amarah publik terkait banjir Sumatra.
- Sebut banjir Sumatra hanya mencekam di medsosSuharyanto mengatakan potret banjir Sumatra kelihatan mencekam di media sosial setelah menanggapi soal belum diberlakukannya darurat bencana nasional di banjir Sumatra.
Jakarta, IDN Times - Ketua DPR RI Puan Maharani menegur keras Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Letnan Jenderal TNI Suharyanto dalam menyikapi banjir Sumatra. Ia mengingatkan agar lebih bisa berempati terhadap korban bencana.
Hal ini disampaikan Puan menyikapi pernyataan Suharyanto yang sempat menepis informasi soal keparahan dampak banjir Sumatra di media sosial, hingga berujung meminta maaf.
"Pada saat ini lebih baik kita bisa berempati, lebih baik daripada kemudian jangan memberikan komentar yang tidak seharusnya diberikan," kata Puan di Gedung DPR RI, Rabu (3/12/2025).
1. Korban banjir Sumatra terjadi di mana-mana

Menurut Puan, dalam kondisi bencana yang menimpa berbagai daerah, pejabat publik seharusnya mengedepankan empati serta memberikan dukungan penuh kepada para korban, bukan mengeluarkan komentar yang dapat menyinggung perasaan masyarakat.
Puan menilai, respons pemerintah termasuk BNPB, perlu difokuskan pada langkah-langkah konkret untuk membantu warga terdampak. Ia menegaskan, pejabat negara semestinya hadir memberikan solusi, bukan justru menambah kegaduhan melalui pernyataan yang dianggap meremehkan dampak bencana.
"Jadi sekecil apapun yang terjadi tentu saja ada korban yang memang mengalami hal yang tidak mengenakan. Jadi sebaik-baiknya apa yang bisa dilakukan, sebaik-baiknya kita perlu berikan bantuan," kata Puan.
2. Kepala BNPB minta maaf

Sebelumnya, Kepala BNPB Suharyanto menyampaikan permintaan maaf setelah mengeluarkan pernyataan yang memantik amarah publik terkait banjir Sumatra.
Permintaan maaf itu disampaikan Suharyanto setelah meninjau kondisi banjir di Tapanuli Selatan, Sumatra Utara, Minggu (30/11/2025).
“Saya surprise (terkejut), saya tidak mengira sebesar ini. Saya tidak mengira sebesar ini. Saya mohon maaf Pak Bupati, bukan berarti kami tak peduli,” kata Suharyanto.
3. Sebut banjir Sumatra hanya mencekam di medsos

Sebelumnya, dalam konferensi pers, Jumat (28/11/2025), Suharyanto mengatakan, potret banjir Sumatra kelihatan mencekam di media sosial. Pernyataan ini disampaikan setelah menanggapi soal belum diberlakukannya darurat bencana nasional di banjir Sumatra.
“Kemarin kan kelihatannya mencekam yah, kan berseliweran di media sosial, nggak bisa ketemu, apa. Tapi begitu sampai ke sini sekarang, begitu rekan media tadi hadir di lokasi kemudian tidak hujan, coba di Sumatra Utara yang kelihatannya mencekam, kan sekarang menjadi hal yang sangat serius tinggal Tapanuli Tengah,” kata dia.



















