Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Gubernur Pramono Anung Ingin Jakarta Cegah Stroke Sejak Dini

Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung, tinjau langsung kondisi Kali Krukut di kawasan Petogogan, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, pada Jumat (7/11/25). (Dok. Pemprov DKI)
Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung, tinjau langsung kondisi Kali Krukut di kawasan Petogogan, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, pada Jumat (7/11/25). (Dok. Pemprov DKI)
Intinya sih...
  • Pramono: Jakarta harus memimpin gerakan pencegahan stroke sejak dini
  • JakSimpus diharapkan perkuat penanganan stroke
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Jakarta, IDN Times - Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung, mengatakan, Jakarta melakukan gerakan pencegahan stroke sejak dini. Hal tersebut dikarenakan stroke menjadi salah satu penyakit penyebab kematian tertinggi di Indonesia.

Hal itu disampaikan Pramono Anung saat menghadiri puncak peringatan Hari Kesehatan Nasional (HKN) ke-61 di Balai Agung, Balai Kota Jakarta, Jumat (5/12/2025). Mengusung tema “Generasi Sehat, Masa Depan Hebat”, momentum ini dijadikan Pemprov DKI untuk memperkuat langkah menuju Jakarta Siaga Stroke 2026.

“Tema ini diangkat karena stroke merupakan penyebab kematian tertinggi di Indonesia. Jakarta memiliki fasilitas kesehatan yang relatif paling lengkap sehingga kami mengadakan gerakan pencegahan stroke sejak dini,” ujar Gubernur Pramono, dilansir Jakarta.go.id, Sabtu (6/12/2025).

1. Jakarta harus memimpin gerakan pencegahan stroke sejak dini

Gangguan layanan MRT Jakarta
Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung jelaskan penyebab gangguan layanan MRT Jakarta yang terjadi pada Kamis (20/11/2025). (IDN Times/Dini Suciatiningrum)

Gubernur Pramono mengatakan, Pemprov DKI memiliki visi menjadi kota global yang berdaya saing dengan memastikan kesehatan masyarakat tetap terjaga. Komitmen ini diwujudkan dengan meluncurkan Jakarta Sistem Informasi Manajemen Puskesmas (JakSimpus) untuk memperkuat ekosistem layanan kesehatan.

“Yang paling utama adalah hari ini kami meluncurkan JakSimpus. Saya juga memerintahkan Kepala Dinas Kesehatan agar pasukan putih yang berjumlah 584 orang, yang selama ini khusus menangani difabel dan lansia, turut mendukung penanganan stroke,” kata dia.

Dia berharap JakSimpus dapat memperkuat penanganan stroke dari hulu hingga hilir.

2. JakSimpus diharapkan perkuat penanganan stroke

Kepala Dinas Kesehatan DKI Jakarta,  Ani Ruspitawati. (IDN Times/Dini Suciatiningrum)
Kepala Dinas Kesehatan DKI Jakarta, Ani Ruspitawati. (IDN Times/Dini Suciatiningrum)

Kepala Dinas Kesehatan DKI Jakarta, Ani Ruspitawati, berharap penerapan JakSimpus dapat memperkuat layanan kesehatan berbasis integrasi data, khususnya dalam penanganan stroke. Dia menilai, inovasi ini juga berpotensi mendorong peningkatan global city index melalui unsur quality of life dan Gross Domestic Product (GDP) per kapita.

“Dengan sistem penanganan yang cepat dan efisien melalui branding Jakarta Code Stroke, dapat kami laporkan bahwa angka kecacatan akibat stroke di Jakarta cukup tinggi, yakni 21,4 persen, dan 2,9 persen di antaranya berakhir dengan kematian. Stroke adalah penyakit yang harus ditangani dalam waktu kurang dari 4,5 jam,” kata Ani.

3. Kolaborasi lintas lembaga dan apresiasi Wamenkes

Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin bersama Wamenkes Benjamin Paulus Octavianus dan Dante Saksono Harbuwono  dalam Temu Media di Gedung Kemenkes, Jumat (17/10/2025). (IDN Times/Dini Suciatiningrum)
Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin bersama Wamenkes Benjamin Paulus Octavianus dan Dante Saksono Harbuwono dalam Temu Media di Gedung Kemenkes, Jumat (17/10/2025). (IDN Times/Dini Suciatiningrum)

Untuk mewujudkan Jakarta Siaga Stroke 2026, Dinas Kesehatan DKI menggandeng Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) dan Rumah Sakit Pusat Otak Nasional (RS PON) sebagai pusat rujukan nasional guna memperkuat tata layanan dan penilaian mutu secara berkelanjutan. 

Wakil Menteri Kesehatan RI, Dante Saksono Harbuwono, mengapresiasi langkah Pemprov DKI yang dianggap menjadi provinsi pertama yang menjadikan siaga stroke sebagai komitmen di tingkat provinsi di Indonesia. Dia juga menyebut Jakarta sebagai the first smart city di Indonesia yang selalu mengikuti perkembangan zaman.

“Jakarta tidak hanya menjadi energi bagi Indonesia, tetapi banyak yang tidak tahu bahwa Jakarta adalah the first smart city di Indonesia. Sebagai smart city, aktivitas ekonomi dan pendidikan bergerak sangat cepat di Jakarta. Jakarta selalu mengikuti perkembangan zaman,” ujar dia.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Deti Mega Purnamasari
EditorDeti Mega Purnamasari
Follow Us

Latest in News

See More

Satgas Terpadu Gagalkan Pekerja China yang Selundupkan Serbuk Nikel

06 Des 2025, 10:00 WIBNews