Profil Presiden Iran Ebrahim Raisi, Tewas dalam Kecelakaan Helikopter

Jakarta, IDn Times - Presiden Iran Ebrahim Raisi tewas akibat kecelakaan helikopter yang jatuh Minggu (19/5/2024). Media pemerintah Iran, IRNA, melaporkan Raisi terbang helikopter Bell 212 buatan Amerika Serikat (AS) bersama Menteri Luar Negeri Hossein Amirabdollahian.
Stasiun televisi pemerintah Iran, Press TV mengumumkan kematian Ebrahim Raisi dan Menlu Amirabdollahian, Senin (20/5/2024). Selain mereka, ada pula Gubernur Provinsi Azerbaijan Timur-Iran, Malek Rahmati dan perwakilan Pemimpin Tertinggi Iran untuk Azerbaijan Timur, Ayatollah Mohammad Ali Ale-Hashem di dalam helikopter yang sama.
Ebrahim Raisi adalah hakim 'garis keras' yang terpilih menjadi presiden dalam pemilihan pada 2021. Kemenangan Raisi diumumkan pada Sabtu 19 Juni 2021, setelah meraup 18 juta dari 28,9 juta suara pada pemungutan suara. Dia menggantikan posisi Presiden Hassan Rouhani.
Dalam masa pemerintahan Raisi, eskalasi ketegangan Iran dengan Israel memuncak dan berujung dengan serangan-serangan mematikan antarkedua negara. Perang Iran dengan Israel memasuki babak baru, setelah Tel Aviv menyerang Kota Isfahan dengan rudal dan drone pada Jumat 19 April 2024.
Bagaimana sepak terjang Ebrahim Raisi? Berikut profil Presiden Iran Ebrahim Raisi.
1. Seorang hakim tertinggi yang disebut akan menjadi pengganti Ayatullah Ali Khamenei
Ebrahim merupakan seorang hakim tertinggi di Iran dan disebut memiliki pandangan ultra konservatif. Dia disebut-sebut sebagai tokoh yang disukai oleh Pemimpin Tertinggi Iran, Ayatullah Ali Khamenei, dan digadang-gadang akan menjadi pengganti Ali Khamenei.
Ebrahim, 60 tahun, saat ini berada di bawah sanksi Amerika Serikat dan disebut memiliki kaitan dengan eksekusi sejumlah tahanan politik di masa lalu.