Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Profil Shamsuddin Jabbar, Dalang Serangan Truk di New Orleans AS 

Ilustrasi polisi Amerika Serikat. (unsplash.com/Matteo Modica)

Jakarta, IDN Times – Sebanyak 15 orang tewas akibat penabrakan secara sengaja pada malam tahun baru di Bourbon Street New Orleans, Amerika Serikat (AS), Rabu (1/1/2025). Pelaku menabrakkan truk pikap jenis Ford F-150 sewaan dengan kecepatan tinggi ke arah kerumunan.

"Pria ini berusaha menabrak orang sebanyak mungkin. Dia bertekad menciptakan pembantaian dan kerusakan yang ditimbulkannya," kata Anne Kirkpatrick, Kepala Kepolisian New Orleans, dilansir Al Jazeera.

Pelaku yang diidentifikasi bernama Shamsuddin Jabbar itu kemudian tewas dalam adu tembak dengan polisi. Pelaku diduga merupakan warga negara AS dari negara bagian Texas. Aparat Investigasi Biro Federal (FBI) mengatakan masih mendalami kasus ini.

Lalu siapa sebenarnya Shamsuddin Jabbar? Berikut ulasannya.

1. Pernah bertugas di kesatuan militer AS

Jabbar diketahui berumur 42 tahun. Semasa kariernya, ia pernah bertugas di kesatuan militer AS antara 2007 dan 2020. Ia juga ditugaskan di Afghanistan dari Februari 2009 hingga Januari 2010.

Presiden Dewan Kota New Orleans, Helena Moreno, mengatakan tersangka mengenakan perlengkapan militer lengkap. Adapun polisi menggambarkan tindakannya sebagai sesuatu yang disengaja.

"Ada sejumlah tanda bahaya saat Anda melihat (serangan) ini, termasuk usia penyerang bukan tipe yang tepat bagi seseorang untuk menjadi radikal. Fakta bahwa ia pernah menjadi anggota militer AS, jadi saya pikir ini perlu diwaspadai," kata Colin Clarke dari lembaga pemikir Soufan Center.

Dalam aksinya, FBI menemukan bendera ISIS di kendaraan yang digunakan dalam serangan itu. Biro tersebut berupaya memastikan apakah Jabbar terkait dengan organisasi teroris mana pun.

2. Jabbar diduga terlilit utang besar

Jabbar merupakan lulusan dari Georgia State University pada 2017 dengan gelar di bidang sistem informasi komputer.

Catatan pengadilan menunjukkan, Jabbar kini menghadapi situasi keuangan yang buruk pada 2022 saat berpisah dari istrinya. Jabbar menunggak pembayaran rumah sebesar 27 ribu dolar AS, memiliki utang kartu kredit sebesar 16 ribu dolar, dan ingin segera menyelesaikan perceraian.

"Saya sudah kehabisan cara untuk melunasi pinjaman ini kecuali dengan modifikasi pinjaman, jadi tidak ada pilihan lain bagi kami selain menjual rumah atau membiarkannya disita," tulisnya dalam email kepada pengacara istrinya pada 2022.

Ia pernah bekerja di firma konsultan Deloitte dengan penghasilan sekitar 10 ribu dolar AS per bulan. Dalam sebuah pernyataan, Deloitte mengatakan Jabbar telah bertugas sebagai staf sejak dipekerjakan pada 2021. 

3. Aparat masih menggali motif penyerangan

Ilustrasi polisi Amerika Serikat. (unsplash.com/Matteo Modica)

Dilansir Reuters, hingga kini, aparat masih berupaya menggali motif Jabbar melakukan penyerangan. FBI juga mengatakan tengah menyelidiki kasus ini terkait tindakan terorisme.

Di saat yang sama, ledakan Tesla Cybertruck berisi tabung bensin dan mortir kembang api besar di luar Trump International Hotel di Las Vegas, Rabu. FBI masih mendalami keterkaitan dua kasus ini.

Dua orang polisi yang terlibat adu tembak dalam serangan di New Orleans juga mengalami luka. Para saksi menggambarkan insiden tersebut sebagai pemandangan yang mengerikan. 

"Ada orang di mana-mana. Anda hanya mendengar derit dan deru mesin serta benturan keras dan kemudian orang-orang berteriak dan puing-puing suara logam dan tubuh terdengar,” kata Kimberly Strickland.

Sementara itu, pihak berwenang berjanji untuk terus mencari bukti untuk mencari tahu kaki tangan Jabbar dalam kasus ini.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Zidan Patrio
EditorZidan Patrio
Follow Us