Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Jalan Medan Merdeka Selatan Arah Gambir Ditutup Jelang Demo BEM SI

WhatsApp Image 2025-10-20 at 14.43.56.jpeg
Suasana Jalan Medan Merdeka Selatan ditutup jelang demo BEM SI pada Senin, (20/10/2025). (IDN Times/Yosafat Diva Bayu Wisesa).
Intinya sih...
  • Jalan Medan Merdeka Selatan ditutup jelang aksi demo BEM SI di sekitar Patung Kuda Arjuna Wijaya, Jakarta Pusat.
  • Kemacetan terjadi di sekitar lokasi aksi, namun mahasiswa belum tampak berdatangan ke lokasi.
  • BEM SI menggelar aksi unjuk rasa menagih janji politik Prabowo-Gibran setelah satu tahun pemerintahan yang dianggap jauh dari harapan.
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Jakarta, IDN Times - Jalan Medan Merdeka Selatan arah Stasiun Gambir ditutup menjelang rencana Badan Esekutif Mahasiswa Seluruh Indonesia (BEM SI) menggelar aksi di sekitar Patung Kuda Arjuna Wijaya, Jakarta Pusat, Senin (20/10/2025). Jalanan di dekat Monumen Nasional itu terlihat dipadati kendaraan.

Pantauan IDN Times di lokasi pukul 14.30 WIB, jalan sekitar Patung Kuda dekat Air Mancur Thamrin tampak macet. Kemacetan panjang ini terjadi hingga lampu lalu lintas di depan Gedung Bawaslu RI, Jalan MH Thamrin.

Namun hingga tulisan ini dimuat mahasiswa dari BEM SI belum tampak berdatangan ke lokasi aksi. Sejumlah polisi terlihat berjaga di trotoar sekitar lokasi.

Sebelumnya, BEM SI akan menggelar aksi unjuk rasa besar di Jakarta pada Senin (20/10/2025). Demo ini bertepatan dengan satu tahun pemerintahan Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka.

Ketua BEM SI Muzammil Ihsan membenarkan rencana aksi tersebut. Massa mahasiswa dijadwalkan mulai bergerak pukul 12.00 WIB, dengan titik kumpul di Bundaran Patung Kuda sebelum long march menuju Istana Kepresidenan.

“Aksi ini untuk menagih janji politik dan arah perubahan yang dijanjikan Prabowo–Gibran. Setelah satu tahun berjalan, rakyat justru dihadapkan pada situasi yang jauh dari harapan,” tulis pernyataan BEM SI di akun Instagram resminya.

BEM SI menilai, pemerintahan saat ini menunjukkan watak represif, mempersempit ruang gerak masyarakat sipil, serta cenderung mengabaikan kepentingan publik.

“Demokrasi harus kembali ke tangan rakyat, bukan pada kekuasaan yang menindasnya,” tegas Muzammil.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Dheri Agriesta
EditorDheri Agriesta
Follow Us

Latest in News

See More

Prabowo Sudah Lama Tak Pakai Alphard, Minta Anak Buah Tiru Pakai Maung

20 Okt 2025, 18:15 WIBNews