Pemkab Bogor Raih Penghargaan di Mandaya Awards 2025

- Prestasi ini tidak terlepas dari sukses lima aspek utama penanganan kemiskinan lintas sektor di Kabupaten Bogor.
- Pemerintah Kabupaten Bogor memberikan bantuan pendidikan bagi 1.200 mahasiswa berprestasi dari keluarga kurang mampu untuk menempuh pendidikan S1.
- Pemkab Bogor juga terus mengembangkan berbagai program pemberdayaan lain seperti perbaikan rutilahu, pengelolaan air bersih dan sanitasi, kampung ramah lingkungan, pelatihan wirausaha baru.
Jakarta, IDN Times - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bogor menorehkan prestasi tingkat nasional dengan meraih Juara 1 Mandaya Awards 2025 kategori Kabupaten. Penghargaan tersebut diterima langsung oleh Sekretaris Daerah Kabupaten Bogor, Ajat Rochmat Jatnika, mewakili Bupati Bogor, di Ballroom Plaza Jamsostek, Jakarta, Kamis (16/10).
Sekda Kabupaten Bogor, Ajat Rochmat Jatnika, menjelaskan bahwa penghargaan ini merupakan pengakuan atas konsistensi Pemkab Bogor dalam menjalankan berbagai inovasi penanganan kemiskinan yang terintegrasi antara pembangunan infrastruktur, peningkatan ekonomi, dan pemberdayaan masyarakat.
“Program-program yang kami jalankan tidak hanya fokus pada satu sektor, tapi melibatkan banyak pihak dan lintas bidang. Dari pembangunan infrastruktur desa, pemberdayaan ekonomi, penanganan stunting, hingga penyediaan hunian tetap bagi masyarakat terdampak bencana semuanya berorientasi pada pemberdayaan masyarakat,” ungkap Ajat.
1. Penanganan kemiskinan lintas sektor di Kabupaten Bogor

Menurutnya, prestasi ini tidak terlepas dari sukesi lima aspek utama penanganan kemiskinan lintas sektor di Kabupaten Bogor, antara lain Program Samisade (Satu Miliar Satu Desa) dengan memberikan bantuan keuangan khusus infrastruktur kepada seluruh desa yang dilaksanakan secara padat karya, sehingga membuka lapangan kerja bagi masyarakat desa. Program ini menjadi motor penggerak ekonomi di tingkat akar rumput dengan perputaran uang di desa mencapai ratusan miliar rupiah setiap tahun.
Kemudian program Gotasmil (Gerakan Orang Tua Asuh Anak Stunting dan Ibu Hamil KEK) dengan menggerakkan kepedulian lintas elemen mulai dari pelaku usaha hingga pejabat pemerintahan untuk menurunkan angka stunting dan meningkatkan gizi ibu hamil berisiko melalui partisipasi langsung dan sukarela.
2. Program bantuan pendidikan dan pembangunan hunian tetap

Lalu ada Beasiswa Pendidikan Tinggi, Pemerintah Kabupaten Bogor memberikan bantuan pendidikan bagi 1.200 mahasiswa berprestasi dari keluarga kurang mampu untuk menempuh pendidikan S1 sebagai investasi jangka panjang dalam memutus rantai kemiskinan. Selanjutnya, program Pemberdayaan Ekonomi Keluarga Miskin, melalui dukungan modal usaha, pelatihan, dan pendampingan di sektor perikanan dan peternakan, program ini membantu masyarakat miskin agar mampu mandiri dan memiliki sumber penghasilan berkelanjutan.
Kemudian ada program Pembangunan Hunian Tetap (Huntap) Melalui Pokmas, dengan memberikan hunian layak bagi korban bencana melalui mekanisme swakelola tipe IV, di mana masyarakat sendiri terlibat langsung dalam proses pembangunan. Selain menciptakan lapangan kerja, program ini juga menumbuhkan rasa kepemilikan dan gotong royong antarwarga.
3. Mengembangkan berbagai program pemberdayaan

Selain lima aspek utama tersebut Pemkab Bogor juga terus mengembangkan berbagai program pemberdayaan lain, seperti perbaikan rutilahu, pengelolaan air bersih dan sanitasi, kampung ramah lingkungan, pelatihan wirausaha baru, pengembangan desa wisata, serta kerja sama dengan perguruan tinggi dalam KKN tematik kemiskinan dan stunting.
Ajat Rochmat Jatnika menegaskan, seluruh program tersebut merupakan wujud konkret komitmen Pemkab Bogor untuk memastikan penanganan kemiskinan dilakukan secara berkelanjutan, inklusif, dan kolaboratif. “Kami berupaya agar setiap rupiah anggaran yang dikeluarkan benar-benar memberikan manfaat nyata bagi masyarakat. Penghargaan Mandaya Awards ini bukan akhir, tapi motivasi untuk terus memperkuat sinergi lintas sektor demi Bogor yang maju, berdaya, dan sejahtera,” tutupnya. (WEB)