Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Rusia dan Ukraina Saling Tukar 103 Tahanan Perang

Ilustrasi tahanan. (Pexels.com/RODNAE Productions)

Jakarta, IDN Times - Rusia dan Ukraina, pada Sabtu (14/9/2024), telah menukar 103 tawanan perang dari masing-masing pihak. Kesepakatan pertukaran tahanan ini ditengahi oleh Uni Emirat Arab (UEA).

Rusia mengatakan tentaranya ditangkap selama serangan Ukraina ke wilayah Kursk. Warga Ukraina ditangkap saat mempertahankan wilayah Kiev, Donetsk, Mariupol, Azovstal, Luhansk, Zaporizhzhia, dan Kharkiv.

1. Tentara rusia yang bebas berada di Belarus

Ilustrasi tentara. (Unsplash.com/Daniel Balaure)

Kementerian Pertahanan Rusia mengatakan, 103 prajurit Rusia yang ditangkap telah dikembalikan dari wilayah yang dikuasai Kiev. Sebagai imbalan, pihaknya membebaskan 103 tawanan perang tentara Ukraina.

Saat ini, para tentara Rusia yang diserahkan berada di Belarus untuk diberikan bantuan psikologis dan medis yang diperlukan, serta kesempatan untuk menghubungi keluarga mereka.

“Kami telah berhasil membawa kembali 103 prajurit lainnya dari tawanan Rusia ke Ukraina,” kata Zelenskyy pada Sabtu, dikutip dari Al Jazeera.

Zelenskyy mengatakan, warga Ukraina yang dibebaskan merupakan 82 prajurit dan sersan dan 21 perwira dari Angkatan Bersenjata Ukraina, Garda Nasional Ukraina, penjaga perbatasan, dan petugas polisi.

2. UEA membantu mediasi pertukaran 1.994 tahanan

Bendera Uni Emirat Arab. (Unsplash.com/Saj Shafique)
Bendera Uni Emirat Arab. (Unsplash.com/Saj Shafique)

Kementerian Luar Negeri UEA mengatakan, pertukaran total 206 tahanan itu merupakan dalam mediasi kedelapan yang dilakukan negaranya. Kementerian itu mengatakan jumlah total tawanan yang dipertukarkan melalui upaya mediasinya kini mencapai 1.994 orang.

Salah satu pertukaran terbesar terjadi pada 3 Januari, ketika negara-negara yang bertikai menyerahkan total 478 tawanan setelah mediasi oleh UEA.

Pada Agustus, UEA menjadi perantara kedua negara yang masing-masing bertukar 115 tawanan perang.

Kedua pihak telah melakukan pertukaran tahanan berkala melalui perantara sejak invasi besar-besaran Rusia ke Ukraina pada 2022, meskipun tidak adanya pembicaraan damai di antara mereka sejak bulan-bulan awal pertempuran.

3. Pasukan Rusia rebut desa di Ukraina timur

Ilustrasi tentara. (Unsplash.com/Simon Infanger)

Bulan lalu, pasukan Ukraina melancarkan serangan mendadak melintasi perbatasan Rusia, maju hingga 30 kilometer ke wilayah Kursk. Serangan itu dilakukan dengan maksud memaksa Rusia Menarik pasukannya dari operasi di Ukraina timur, dilansir dari BBC.

Pertukaran terbaru ini terjadi setelah Rusia mengatakan telah merebut kembali sebuah desa di Ukraina timur, tempat mereka telah membuat sejumlah kemajuan selama beberapa minggu terakhir.

Pada Sabtu, Kementerian Pertahanan Rusia mengatakan pasukannya telah merebut desa Zhelanne Pershe di distrik Pokrovsk, terletak kurang dari 30 kilometer dari kota Pokrovsk, yang merupakan rumah bagi stasiun kereta api utama dan terletak di persimpangan beberapa jalan penting.

Kota ini memainkan peran penting sebagai pusat logistik bagi pasukan Ukraina di wilayah timur Donbass, dan selama berbulan-bulan menjadi target utama pasukan Rusia.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Ifan Wijaya
EditorIfan Wijaya
Follow Us