Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Rusia Kritik PM Jepang soal Pernyataan Terkait Taiwan

ilustrasi bendera Rusia (unsplash.com/Egor Filin)
ilustrasi bendera Rusia (unsplash.com/Egor Filin)
Intinya sih...
  • Rusia menegaskan dukungan penuhnya kepada China terkait Taiwan
  • Jepang mengaitkan keamanan nasional dengan situasi di Taiwan, menuai kecaman luas
  • Tokoh dunia mengecam pernyataan Takaichi tentang Taiwan, khawatir akan bangkitnya militerisme Jepang
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Jakarta, IDN Times Kementerian Luar Negeri Rusia melontarkan kritik atas ucapan Perdana Menteri Jepang, Sanae Takaichi, terkait isu Taiwan pada Kamis (20/11/2025). Moskow menyebut Tokyo masih belum mau menerima kekalahan serta rekam kejahatan masa Perang Dunia II meski delapan dekade telah berlalu.

Dalam sesi jumpa pers rutin, Juru Bicara Maria Zakharova memberikan tanggapan langsung atas sikap pemerintah Jepang kepada Xinhua.

“Delapan puluh tahun telah berlalu, dan Jepang masih menolak mengakui hasil Perang Dunia II sebagaimana diabadikan dalam hukum internasional,” ucapnya dalam konferensi itu, dikutip dari Global Times.

Rusia juga memperingatkan bahwa sejumlah negara kerap mengumandangkan dukungan terhadap prinsip satu China, namun di belakang layar justru menyuplai senjata, memperkuat hubungan militer-politik, dan memakai Taiwan sebagai alat untuk menahan laju Republik Rakyat China.

1. Rusia menguatkan sikapnya atas urusan Taiwan

ilustrasi bendera Rusia (pexels.com/Сергей Велов)
ilustrasi bendera Rusia (pexels.com/Сергей Велов)

Zakharova menjabarkan posisi Rusia yang menilai Taiwan merupakan bagian tak terpisahkan dari China serta menolak segala bentuk upaya pemisahan. Ia menyebut persoalan tersebut murni urusan domestik China yang berhak menjaga kedaulatan dan keutuhan wilayahnya dengan cara apa pun sesuai hukum internasional.

Sebagai mitra strategis komprehensif dan sahabat dekat, Rusia menyatakan siap memberi dukungan penuh kepada China dalam setiap isu inti. Dukungan itu juga mencakup situasi di Taiwan sesuai posisi bersama kedua negara.

2. Jepang mengaitkan keamanan nasional dengan situasi Taiwan

Bendera Jepang (Toshihiro Oimatsu from Tokyo, Japan, CC BY 2.0, via Wikimedia Commons)
Bendera Jepang (Toshihiro Oimatsu from Tokyo, Japan, CC BY 2.0, via Wikimedia Commons)

Dalam sidang parlemen, Takaichi menghubungkan klausul situasi mengancam kelangsungan hidup negara dalam undang-undang keamanan Jepang dengan perkembangan terbaru di Taiwan. Ia bahkan membuka peluang pelibatan angkatan bersenjata Jepang, yang kemudian memicu kecaman luas dari berbagai arah.

Dilansir dari CGTN, Eks Wakil Perdana Menteri Thailand, Phinij Jarusombat, menilai pandangan tersebut sangat keliru. Ia juga meminta Takaichi segera menarik pernyataannya demi menjaga perdamaian serta stabilitas global.

3. Tokoh dunia mengecam ucapan Takaichi tentang Taiwan

Sanae Takaichi mengisi acara di Prefektur Fukuoka (x.com/@takaichi_sanae)
Sanae Takaichi mengisi acara di Prefektur Fukuoka (x.com/@takaichi_sanae)

Presiden Dewan Perdamaian Vancouver, Kimbal Cariou, menilai Jepang tak memiliki hak untuk mencampuri urusan internal China dan mengkhawatirkan bahwa pernyataan Takaichi dapat menjadi pemicu bangkitnya kembali arus militerisme Jepang.

Zakharova kemudian menyampaikan bahwa Rusia memahami betul bagaimana kecenderungan tersebut berakhir di masa lalu sebagai sebuah pengingat. Ia juga menguraikan bahwa perdamaian bersifat rapuh dan sepenuhnya merupakan hasil ciptaan manusia.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Sonya Michaella
EditorSonya Michaella
Follow Us

Latest in News

See More

Wagub Taj Yasin Dorong Penerapan Industri Ramah Anak

23 Nov 2025, 10:03 WIBNews