Sekjen ASEAN: Timor Leste Resmi Bergabung pada Oktober 2025

- Timor Leste akan terikat Piagam ASEAN
- Impian lama Timor Leste
- Sempat ditolak Myanmar
Jakarta, IDN Times - ASEAN akan secara resmi menerima Timor-Leste sebagai anggotanya ketika para pemimpin kelompok tersebut berkumpul di Kuala Lumpur Oktober mendatang. Ini akhirnya mengakhiri penantian puluhan tahun negara setengah pulau tersebut.
Sekretaris Jenderal ASEAN, Kao Kim Hourn, mengonfirmasi perluasan keanggotaan tersebut pada Jumat (18/7/2025). Ia mengakui bahwa keanggotaan Timor-Leste yang akan datang juga menjadi topik pembicaraan utama ketika para menteri luar negeri ASEAN bertemu di Kuala Lumpur pekan lalu.
“Akan ada dua dokumen kunci yang harus kami selesaikan melalui proses internal oleh para anggota, tetapi juga oleh Timor-Leste. Yang pertama adalah deklarasi penerimaan (Dili),” ujar Kao dalam sebuah pengarahan di Sekretariat ASEAN di Jakarta.
1. Timor Leste akan terikat Piagam ASEAN

Dokumen kedua, kata Sekjen Kao, akan menjadi instrumen persetujuan Timor-Leste untuk terikat oleh apa yang disebut Piagam ASEAN, yang mencakup janji untuk tidak mencampuri urusan internal anggota lain, antara lain. Kao mengatakan bahwa dokumen-dokumen tersebut harus siap sebelum KTT Oktober.
Timor-Leste secara resmi mendaftar menjadi anggota ASEAN pada tahun 2011. Namun, baru pada tahun 2022, negara-negara tersebut sepakat "secara prinsip" untuk menerima Timor-Leste sebagai anggota ke-11.
2. Impian lama Timor Leste

Pembangunan infrastruktur Dili yang kurang optimal dan kesenjangan yang tajam telah menjadi hambatan bagi impian mereka untuk bergabung dengan ASEAN.
Presiden Timor-Leste, José Ramos-Horta, bahkan pernah bercanda bahwa akan "lebih mudah mencapai kesempurnaan surga" daripada bergabung dengan ASEAN. Dalam beberapa tahun terakhir, Timor-Leste telah berpartisipasi dalam pertemuan-pertemuan ASEAN sebagai "pengamat". Kelompok ini telah meluncurkan peta jalan yang mencakup langkah-langkah yang perlu dipenuhi Timor-Leste.
Jika Dili berhasil mendapatkan keanggotaan penuh pada bulan Oktober, hal ini sejalan dengan tujuan Ramos-Horta. Dalam kunjungannya ke Jakarta pada bulan Agustus 2023, aktivis politik tersebut mengatakan bahwa tahun 2025 akan menjadi tahun yang ideal bagi Timor-Leste untuk secara resmi bergabung dengan kelompok Asia Tenggara tersebut.
“Karena kami akan memiliki dua tahun yang solid untuk membangun kemajuan yang telah kami buat di bawah peta jalan agar lebih siap sebagai anggota penuh,” ujarnya dalam sebuah konferensi pada saat itu.
3. Sempat ditolak Myanmar

Sebelum pertemuan para menlu ASEAN pekan lalu, Myanmar sempat menyatakan ketidaksetujuan mereka Timor Leste bergabung. Pasalnya, mereka menilai negara pecahan Indonesia itu mendukung kelompok anti-junta.
Namun, ASEAN tegas menyatakan, keanggotaan Timor Leste sudah disepakati negara ASEAN lainnya ketika Myanmar absen dalam semua pertemuan dengan organisasi kawasan tersebut karena kudeta.
Dengan demikian, Timor Leste bisa dipastikan akan bergabung dengan ASEAN tahun ini, di keketuaan Malaysia di ASEAN.