Siap-siap! Jokowi Segera Umumkan Deklarasi KTT ASEAN ke-42

Jakarta, IDN Times - Presiden RI Joko “Jokowi” Widodo segera mengumumkan deklarasi atau hasil akhir dari KTT ASEAN ke-42 yang digelar di Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur (NTT), hari ini.
“Deklarasi yang diumumkan oleh Presiden Jokowi sudah disepakati oleh negara anggota ASEAN. Kemungkinan dalam deklarasi tersebut terdapat 10 poin yang merupakan hasil akhir dari rangkaian KTT. Nanti biasanya diberi nama Delivery atau Leaders Declaration,” kata juru bicara Kementerian Luar Negeri RI Teuku Faizasyah, dalam keterangannya, Kamis (11/5/2023).
1. Ada kepastian soal keanggotaan Timor Leste

Faizasyah menyebutkan, terdapat tiga hal yang berpotensi muncul dalam deklarasi KTT ASEAN ke-42 ini.
“Pertama, berkaitan dengan perdagangan orang atau trafficking in person. Kedua, berkaitan dengan penggunaan mata uang selain dolar. Ketiga, peta jalan keanggotaan penuh Timor Leste,” ungkapnya.
2. Seluruh anggota ASEAN harus melaksanakan deklarasi tersebut

Faizasyah mengatakan seluruh negara anggota ASEAN harus melaksanakan deklarasi yang dilahirkan melalui KTT ke-42 ASEAN 2023 di Labuan Bajo, meski ada kepala negara yang tidak menghadiri KTT. Sebab, seluruh negara anggota ASEAN telah bersepakat mengenai implementasi kesepakatan tersebut.
Tindak lanjut yang harus dilakukan, bisa dalam bentuk kerja sama instansi pemerintah terkait di negara ASEAN. Kerja sama itu disesuaikan dengan deklarasi yang telah disepakati pada KTT ke-42 ASEAN 2023.
“Memulai satu kerja sama di sektor tertentu dan juga mengidentifikasi bidang-bidang kerja sama yang disepakati dalam bentuk konkret,” ucap Faizasyah lagi.
3. Ada 3 pertemuan di hari kedua KTT ASEAN

Hari kedua pelaksanaan KTT ASEAN ke-42 Jokowi memimpin dua dari tiga pertemuan di rangkaian KTT tersebut.
Dua pertemuan yang dipimpin Jokowi adalah KTT ASEAN itu sendiri dalam bentuk retreat KTT IMT-GT, bersama Malaysia dan Thailand.
Sementara, satu pertemuan lainnya yaitu BIMP-EAGA akan dimpimpin oleh Perdana Menteri Malaysia Anwar Ibrahim karena keketuaan BIMP-EAGA kini dipegang oleh Malaysia.