PM Timor Leste: Terima Kasih Jokowi dan ASEAN!

Jakarta, IDN Times - Perdana Menteri Timor Leste Taur Matan Ruak mengucapkan terima kasih kepada Presiden RI, Joko “Jokowi” Widodo, serta para pemimpin ASEAN dengan mengundangnya untuk pertama kali hadir di KTT ASEAN ke-42 di Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur.
“Presiden Jokowi, terima kasih telah menyelengggarakan pertemuan ini, merupakan sebuah kehormatan bagi saya hadir pertama kalinya pada KTT pemimpin ASEAN dan merupakan bab baru bagi sejarah negara kami,” kata Taur, di Labuan Bajo, Rabu (10/5/2023).
Taur juga mengucapkan terima kasih kepada semua pemimpin ASEAN atas dukungan dan komitmennya selama ini, untuk merealisasikan salah satu tujuan Timor Leste yaitu bergabung dengan ASEAN.
1. Ucapkan terima kasih ke Kamboja

Selain itu, Taur juga mengucapkan terima kasih kepada Kamboja yang di mana pada saat KTT ASEAN ke-40 dan 41 tahun lalu, Timor Leste masuk menjadi anggota ASEAN secara prinsip dan diberikan status observer.
“Komitmen ASEAN juga menunjukkan pengakuan komitmen yang sama untuk kebersamaan dalam pembangunan masyarakat ASEAN,” ujar Taur lagi.
Taur juga mengungkapkan, keberadaan Timor Leste menjadi anggota ASEAN juga bakal memperkaya mereka sendiri dengan pengalaman baru bersama negara-negara Asia Tenggara.
2. Timor Leste akan mendorong sentralitas ASEAN

Taur menegaskan, Timor Leste juga akan mendorong adanya kesatuan dan sentralitas ASEAN sesuai prinsip, nilai dan norma yang menciptakan suatu kondisi kebersamaan dalam masyarakat ASEAN.
“Kami berkomitmen untuk mendukung tujuan ASEAN yang terbuka, transparan dan inklusif dan menciptakan suatu arsitektur kawasan yang berdasarkan perdamaian dan keamanan kawasan,” bebernya.
3. Timor Leste yakin ASEAN bisa selesaikan konflik Myanmar

Selain itu, Taur juga yakin bahwa ASEAN bisa menjadi pemimpin sentral yang menciptakan perdamaian kawasan dan hal ini merupakan tanggung jawab dari semua negara anggota ASEAN.
“Kita memiliki kewajiban untuk mendorong agar ASEAN dan masyarakat internasional menciptakan perdamaian di Myanmar. Kita harus berkontribusi pada pencapaian solusi yang dapat mengembalikan Myanmar ke tatanan yang ada,” pungkas dia.