Smartphone Ini Dijual Seharga 2 Bungkus Rokok! Mau?

Banyak yang mempertanyakan apakah perusahaan tersebut mampu memproduksi jutaan perangkat yang dijanjikan? Seorang anggota parlemen India, Kirit Somaiya, bahkan curiga telah terjadi penipuan besar-besaran. Hal tersebut juga diamini oleh kepala Asosiasi Seluler India yang mengatakan penjualan tersebut seperti lelucon atau penipuan belaka.

Namun, Mohit Goel, pendiri dan pimpinan Ringing Bells, dengan tegas menyangkal tuduhan penipuan tersebut. Keluarganya bergerak di usaha buah-buahan kering selama beberapa dekade dan dia mengungkapkan keinginannya untuk menjadi bagian mimpi digital. Hal inilah yang mendorongnya untuk menciptakan perangkat ponsel murah.

Memang permintaan untuk produk seperti itu sangat besar. India adalah pasar ponsel terbesar kedua di dunia. Angka satu milyar pelanggan tentu bisa semakin membesar seiring dengan banyak yang ikut berlangganan karena adanya ponselnya yang murah. Akan tetapi benarkah harganya akan bisa semurah ini? Dan apakah Freedom 251 terlalu bagus untuk menjadi kenyataan?

Biaya pembuatan ponsel ini diperkirakan sebesar 1.180 rupee atau sekitar 230.000 rupiah, dan Ringing Bells mengklaim mensubsidi biaya tersebut dengan membundelnya dengan beberapa aplikasi yang terpasang.

Mohit Goel berkata perusahaannya memang akan merugi sekitar 150 rupee atau sekitar 30.000 rupiah untuk setiap ponsel dan berharap pemerintah akan membantu dengan subsidi. Sekitar 200.000 perangkat telah siap untuk dikirim ke pembeli. Ringing Bells rencananya akan menjual perangkat lain yang lebih mahal yang harganya berkisar hingga 100 dolar AS atau sekitar 1,3 juta rupiah.

Ringing Bells telah membuka sistem pre-order untuk pemesanan Freedom 251. Tercatat hingga saat ini, sudah ada 70 juta pesanan sejak 18 Februari 2016 yang masuk ke Ringing Bells. Dari 70 juta pesanan yang masuk, sudah ada 30 ribu pembeli yang membayar 251 Ruppe atau setara dengan 49 ribu rupiah untuk mendapatkan smartphone paling murah di dunia ini.