Profil Andy Rachmianto, Kepala Protokoler yang Jadi Dubes RI di Belgia

- Andy Rachmianto telah mengabdi di Kemlu selama lebih dari 30 tahun, dengan pengalaman di berbagai negara dan jabatan penting.
- Sebelum menjabat sebagai Dubes RI di Belgia, Andy pernah menjadi Dubes LBBP RI untuk Kerajaan Yordania dan Negara Palestina.
- Selain aktif di forum internasional, Andy juga menerima sejumlah penghargaan atas dedikasinya dalam diplomasi Indonesia.
Jakarta, IDN Times - Nama Andy Rachmianto bukan sosok asing di dunia diplomasi Indonesia. Pria yang baru saja dilantik sebagai Duta Besar RI untuk Belgia ini merupakan diplomat karier Kementerian Luar Negeri (Kemlu) yang sudah lebih dari tiga dekade mengabdi.
Andy dipercaya menjadi Duta Besar Luar Biasa dan Berkuasa Penuh (LBBP) Republik Indonesia untuk Kerajaan Belgia, merangkap Uni Eropa, Luksemburg, dan NATO.
Sebelum menjabat sebagai Dubes RI di Belgia, Andy dikenal publik lewat perannya sebagai Direktur Jenderal Protokol dan Konsuler (Protkons) Kemlu RI sejak Juni 2020. Dalam posisi itu, ia sering tampil di berbagai acara kenegaraan, pengamanan tamu negara, hingga perlindungan WNI di luar negeri.
1. Sudah lebih dari 30 tahun mengabdi di Kemlu

Andy bergabung dengan Kementerian Luar Negeri pada 1992. Setelah lulus dari Sekolah Dinas Luar Negeri (Sesdilu), ia langsung terjun ke dunia diplomasi lewat penugasan di Badan Eksekutif Gerakan Non-Blok (GNB) pada 1993–1996.
Beberapa tahun kemudian, ia dikirim ke luar negeri sebagai Sekretaris Ketiga bidang Politik, Informasi, dan Konsuler di KBRI New Delhi, India (1996–2000). Setelah kembali ke Tanah Air, Andy memegang sejumlah jabatan penting di Direktorat Jenderal Kerja Sama ASEAN, termasuk sebagai Plt. Kepala Subdirektorat Kerja Sama Fungsional dan Mitra Wicara (2000–2002).
2. Pernah jadi Dubes di Yordania merangkap Palestina

Sebelum dipercaya ke Belgia, Andy sudah berpengalaman sebagai Duta Besar LBBP RI untuk Kerajaan Yordania dan Negara Palestina sejak 2017 hingga 2022. Di masa tugasnya, ia aktif memperkuat hubungan diplomatik dan solidaritas Indonesia terhadap perjuangan rakyat Palestina.
Sebelum itu, Andy juga pernah menjabat sebagai Direktur Keamanan Internasional dan Perlucutan Senjata (KIPS) Kemlu RI pada 2013, serta bertugas di Perutusan Tetap Republik Indonesia untuk PBB di New York sebagai Minister Counselor bidang Ekonomi, Sosial, dan Kemanusiaan (2011–2013).
3. Aktif di forum internasional dan punya banyak penghargaan

Selain karier diplomatiknya, Andy juga dikenal aktif di berbagai forum internasional. Ia pernah menjadi anggota Panel Ahli PBB tentang Rudal (2007–2008), serta terlibat di Council for Security Cooperation in Asia-Pacific (CSCAP) pada isu Senjata Pemusnah Massal (2008–2010).
Atas dedikasinya, Andy menerima sejumlah penghargaan, termasuk Tanda Kehormatan Satyalencana Karya Satya X dan XX dari Presiden RI (2002 dan 2012), Dedicated Alumni for Diplomacy Award dari Universitas Padjadjaran (2015), dan Garuda Peacekeeping Medal dari Pasukan Perdamaian Indonesia di Lebanon (2018).
Di lingkungan Kemlu, ia dikenal selalu mendorong anak muda diplomat untuk berani tampil dan membawa wajah diplomasi Indonesia yang inklusif dan modern.
Dalam penugasannya di Belgia, Andy diharapkan bisa makin memperkuat hubungan Indonesia dengan Uni Eropa dan NATO, terutama di bidang ekonomi, keamanan, dan perlindungan WNI.