Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Starbucks PHK 1.100 Pegawai di Tengah Penurunan Penjualan 

logo Starbucks (pexels.com/Kate Trysh)
logo Starbucks (pexels.com/Kate Trysh)
Intinya sih...
  • Starbucks akan memberhentikan 1.100 pegawai korporat sebagai bagian dari restrukturisasi perusahaan.
  • Pemutusan hubungan kerja hanya berlaku bagi pegawai kantor pusat dan divisi pendukung, tidak termasuk barista di gerai Starbucks.
  • Starbucks juga akan menyederhanakan menu dengan mengurangi sekitar 30 persen pilihan makanan dan minuman dalam beberapa bulan ke depan.
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Jakarta, IDN Times - Starbucks akan memberhentikan 1.100 pegawai korporat dan tidak mengisi ratusan posisi yang masih kosong. CEO Starbucks Brian Niccol mengumumkan keputusan ini pada Senin (24/2/2025) sebagai bagian dari langkah restrukturisasi perusahaan.

“Kami sedang menyederhanakan struktur, mengurangi lapisan dan pekerjaan ganda, serta membentuk tim yang lebih kecil dan lebih efisien,” tulis Niccol dalam pesan kepada karyawan, dilansir CNBC Internasional.

Langkah ini diambil saat Starbucks berusaha menarik kembali pelanggan setelah penjualan di toko-toko yang sudah beroperasi setidaknya satu tahun mengalami penurunan selama empat kuartal berturut-turut. Di tengah persaingan ketat dari kompetitor yang menawarkan harga lebih rendah di Amerika Serikat (AS) dan China, Starbucks mencoba meningkatkan daya saingnya dengan mempercepat layanan dan menyederhanakan operasional.

1. PHK hanya berdampak pada pegawai korporat

ilustrasi barista Starbucks (pexels.com/Ludovic Delot)
ilustrasi barista Starbucks (pexels.com/Ludovic Delot)

Keputusan pemangkasan ini hanya berlaku bagi pegawai yang bekerja di kantor pusat dan divisi pendukung perusahaan. Starbucks memiliki sekitar 16 ribu pegawai korporat secara global, tetapi mereka yang bekerja di bidang pemanggangan, manufaktur, pergudangan, dan distribusi tidak termasuk dalam kebijakan ini.

Selain itu, pemutusan hubungan kerja (PHK) ini tidak memengaruhi barista atau karyawan yang bekerja di gerai Starbucks. Dengan demikian, operasional toko tetap berjalan seperti biasa tanpa perubahan besar dalam layanan kepada pelanggan.

2. Starbucks pangkas menu untuk efisiensi operasi

ilustrasi produk Starbucks (pexels.com/Lina Kivaka)
ilustrasi produk Starbucks (pexels.com/Lina Kivaka)

Selain pengurangan pegawai, Starbucks juga akan menyederhanakan menu dengan mengurangi sekitar 30 persen pilihan makanan dan minuman dalam beberapa bulan ke depan. Beberapa produk yang akan dihapus antara lain beberapa varian Frappuccino, Royal English Breakfast Latte, dan White Hot Chocolate.

“Item-item ini tidak sering dibeli, lebih rumit dalam pembuatannya, atau memiliki kemiripan dengan minuman lain di menu kami,” kata Starbucks dalam pengumuman resminya, dilansir CNN Internasional.

Sebagai bagian dari strategi baru, Starbucks juga telah menghilangkan beberapa produk lain, seperti minuman energi dingin dan kopi dengan tambahan minyak zaitun. Langkah ini bertujuan untuk mempercepat pelayanan, mengurangi kompleksitas operasional, dan mengoptimalkan penggunaan bahan baku.

3. Strategi Starbucks di bawah kepemimpinan Niccol

ilustrasi interior modern Starbucks Coffee (pexels.com/Andy Lee)
ilustrasi interior modern Starbucks Coffee (pexels.com/Andy Lee)

Sejak bergabung sebagai CEO tahun lalu, Niccol telah mengambil berbagai langkah untuk membalikkan tren penurunan penjualan. Selain pemangkasan pegawai dan menu, ia juga memperbaiki sistem pemesanan guna menyesuaikan dengan kebiasaan pelanggan yang semakin mengandalkan layanan mobile order, drive-thru, dan pembelian langsung di toko.

Selain itu, Starbucks juga menetapkan kebijakan bagi pegawai dengan jabatan Wakil Presiden atau lebih tinggi untuk bekerja di kantor pusat Seattle atau Toronto setidaknya tiga kali seminggu. Perusahaan berharap langkah ini dapat meningkatkan efisiensi kerja dan mempercepat pengambilan keputusan.

Dilansir ABC News, pada tahun fiskal 2024 yang berakhir 29 September, penjualan Starbucks di toko-toko yang telah beroperasi setidaknya satu tahun turun 2 persen secara global. Di AS, pelanggan mulai beralih karena kenaikan harga dan waktu tunggu yang semakin lama. Sementara di China, pasar terbesar kedua perusahaan, Starbucks menghadapi persaingan ketat dari merek kopi dengan harga lebih terjangkau.

Ke depan, Starbucks berupaya mengatasi tantangan persaingan dan memastikan keberlanjutan bisnisnya di tengah perubahan kebiasaan konsumen serta tekanan ekonomi global.

Sumber referensi:

https://www.cnbc.com/amp/2025/02/24/starbucks-to-lay-off-1100-corporate-workers.html

https://amp.cnn.com/cnn/2025/02/24/business/starbucks-white-hot-chocolate-layoff-workers

https://abcnews.go.com/amp/Business/wireStory/starbucks-lays-off-1100-corporate-employees-coffee-chain-119120984

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Bagus Samudro
EditorBagus Samudro
Follow Us