Transnistria Tuding Pangkalan Militernya Kembali Diserang

Jakarta, IDN Times - Pemerintah Transnistria menuding Moldova sengaja menyerang pangkalan militer di wilayahnya dengan drone. Insiden menambah panas ketegangan antara kedua belah pihak di tengah permintaan perlindungan Tiraspol kepada Moskow.
Di tengah penyelenggaraan pilpres Rusia pada Maret lalu, terjadi sebuah serangan drone yang menargetkan helikopter Mi-8MT di Transnistria. Presiden Transnistria Vadim Krasnoselsky menuding Moldova atau Ukraina ada di balik serangan tersebut.
1. Serangan menargetkan sistem radar di Transnistria
Kementerian Keamanan Negara Transnistria mengklaim bahwa serangan drone tersebut menargetkan sebuah unit militer di Distrik Rybnitsa yang hanya terletak 6 km dari perbatasan Ukraina.
"Serangan ini menargetkan stasiun sistem radar yang mengalami sedikit kerusakan. Tidak ada korban dalam insiden ini," terangnya pada Jumat (5/4/2024), dikutip Tass.
"Sebuah tim operasional dan investigasi sudah diterjunkan untuk mengungkap siapa pelaku di balik kasus ini. Dakwaan kriminal sudah dibuka untuk menindak pelaku yang terlibat dalam peristiwa serangan ini," tambahnya.
Dalam beberapa pekan terakhir, Transnistria sudah meningkatkan kewaspadaan terorisme ke tingkat maksimum di tengah dugaan rentetan serangan teroris di wilayahnya.
2. Moldova tolak terlibat dalam serangan drone di Transnistria
Badan Reintegrasi Moldova ikut menanggapi terkait klaim dari Transnistria soal dugaan serangan drone di salah satu unit pangkalan militernya. Pihaknya menyatakan masih menganalisa gambar soal serangan tersebut.
"Sejumlah rentetan provokasi memang didesain untuk menyebarkan kepanikan di masyarakat dan meningkatkan tensi di kawasan. Pernyataan ini termasuk bentuk provokasi agar seluruh dunia memperhatikan situasi di Moldova-Transnistria," ungkapnya, dikutip Ukrainska Pravda.
"Hanya otoritas yang kompeten dan punya hak dalam melakukan investigasi. Kami mengklarifikasi soal investigasi tersebut. Namun, mereka tidak punya akses untuk mengadakan penyidikan di area tersebut," sambungnya.
3. Moldova menemukan kembali serpihan drone Rusia di perbatasan Ukraina

Sehari sebelumnya, Kementerian Luar Negeri (Kemlu) Moldova sudah mengungkapkan kecamannya terhadap Rusia atas penemuan serpihan drone di wilayahnya. Penemuan ini sudah beberapa kali terjadi di Moldova.
"Kami mengecam keras penemuan kembali serpihan drone militer yang digunakan oleh Rusia untuk menyerang Ukraina. Insiden yang sama sudah terjadi 2 bulan yang lalu," ungkapnya, dilansir Ukrinform.
"Penemuan serpihan drone ini berada di Moldova bagian selatan, tepat 500 meter dari perbatasan Ukraina. Potongan drone tersebut memiliki tulisan Geranium-2 di bagian sayapnya yang ditemukan di Desa Etulia, Distrik Vulcanesti," sambungnya.