Ukraina Tolak Usul Slovakia untuk Relakan Wilayah ke Rusia

Jakarta, IDN Times - Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Ukraina Heorhii Tykhyi, pada Senin (16/12/2024), menolak pernyataan Presiden Slovakia Peter Pelegrini untuk merelakan wilayahnya kepada Rusia. Ia mengatakan bahwa penyerahan wilayah tidak akan menyelesaikan permasalahan.
"Terakhir kali Slovakia menyerahkan teritori ke negara agresor (Rusia) untuk mencari perdamaian justru tidak berakhir dengan baik. Langkah ini juga tidak memberikan perdamaian bagi rakyat Slovakia atau negara lain," tuturnya, dikutip RBC Ukraine.
Hubungan Ukraina-Slovakia merenggang selama di bawah kepemimpinan Perdana Menteri (PM) Slovakia Robert Fico. Pemimpin sayap kiri itu dikenal pro-Rusia dan menolak pengiriman senjata ke Ukraina, serta ingin kembali berhubungan baik dengan Rusia pasca-perang.
1. Pellegrini sebut penyerahan teritori Ukraina jadi solusi terbaik
Dalam wawancara di stasiun televisi lokal, Pellegrini mengatakan bahwa Ukraina harus realistis dalam melihat situasi saat ini. Ia menyebut penyerahan teritori Ukraina adalah yang terbaik untuk menyelesaikan konflik.
"Ketika mengupayakan perdamaian, saya pikir kita harus realistis. Kemungkinan tidak ada satu pun di Eropa hari ini yang percaya bahwa perdamaian dapat tercapai tanpa merelakan teritori di Ukraina," terangnya, dilansir dari Newsweek.
Ia pun mengungkapkan bahwa perubahan teritori di Ukraina saat ini terlihat sangat signifikan. Pellegrini menyebut, pasukan Rusia terus menekan dan mampu mendesak masuk hingga menambah teritori dudukannya.
Dia juga menolak kemungkinan Ukraina bergabung dalam NATO di tengah peperangan. Ia mengklaim aksesi Ukraina dalam NATO secara langsung sangat tidak realistis di tengah berkecamuknya perang.
2. Ukraina tolak perjanjian transit gas alam dari Rusia
PM Ukraina Denys Shmyhal memastikan bahwa Ukraina akan menolak perjanjian transit gas alam dari perusahaan Rusia, Gazprom. Namun, ia menyatakan bersedia menjadi tempat transit gas alam dari sumber selain Rusia.
"Ukraina siap untuk menjalankan tugasnya di bawah Perjanjian Kerja sama dengan Uni Eropa (UE). Hasilnya, jika Komisi Eropa meminta transit gas dari sumber selain Rusia, kami akan mendiskusikannya dan siap mengeksekusinya sesuai dengan kesepakatan dalam prinsip pengamanan energi di seluruh UE dan setiap negara-negara Eropa," ungkapnya, dikutip Ukrainska Pravda.
Selain itu, Shmyhal mengatakan bahwa Ukraina tidak akan memperpanjang transit gas alam dari Gazprom. Ia juga mengungkapkan terima kasih kepada Fico atas penyediaan impor listrik dari Slovakia.
3. Trump desak Zelenskyy persiapkan perjanjian dengan Putin
Presiden terpilih Amerika Serikat (AS) Donald Trump mengatakan, Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy harus bersiap menerima perjanjian dengan Presiden Rusia Vladimir Putin untuk menyudahi perang di Ukraina.
"Mudah mengatakan bahwa Ukraina ingin mendapatkan kembali teritorinya, tapi banyak dari teritori tersebut yang hanya menjadi puing-puing. Kota-kota tersebut sudah rata dengan tanah. Orang-orang tidak dapat kembali. Kota itu sudah menjadi pusat penghancuran," ujar Trump, dilansir TVP World.
Trump mengatakan bahwa satu-satunya jalan untuk mengakhiri perang di Ukraina adalah melalui negosiasi. Dia memastikan bahwa Ukraina dan Rusia harus berdialog untuk menyelesaikan konflik.
Ia menambahkan bahwa konflik di Ukraina adalah salah satu perang terburuk dalam sejarah. Ia mengklaim, apa yang terjadi di Ukraina saat ini adalah pembunuhan massal terburuk di dunia sejak Perang Dunia II.