Vietnam Resmi Larang Penggunaan Vape Mulai 2025

Jakarta, IDN Times - Majelis Nasional Vietnam pada Sabtu (30/11/2024) menyetujui larangan menyeluruh terhadap vape atau rokok elektrik mulai 2025. Hal ini meliputi produksi, penjualan, impor, penyimpanan, transportasi, dan penggunaannya.
Langkah tersebut diambil untuk menjaga kesehatan masyarakat dengan melarang vape dan produk tembakau yang dipanaskan. Keputusan ini disambut baik oleh para pemimpin kesehatan global.
Dilansir dari Anadolu Agency, Vietnam bergabung dengan daftar negara yang terus bertambah yang mengambil langkah proaktif guna mengatur atau melarang penggunaan produk tembakau alternatif. Negara ini juga memiliki sejarah panjang dalam menerapkan kebijakan anti- rokok yang ketat.
1. Pengguna vape di kalangan anak muda meningkat
Kebijakan terbaru Vietnam ini bertujuan mengekang peningkatan pengguna produk tembakau alternatif di kalangan anak muda. Pihaknya berkomitmen menanggulangi risiko kesehatan yang terkait rokok.
Kementerian Kesehatan (Kemenkes) telah melakukan survei terkait penggunaan rokok elektrik dan produk tembakau yang dipanaskan di kalangan orang dewasa. Hasilnya menunjukkan bahwa penggunaan produk-produk tersebut tertinggi pada kelompok usia 15-24 tahun.
Data mencatat, penggunaan vape meningkat di kalangan anak muda, terutama remaja putri. Sementara itu, angka pengguna vape di kalangan pelajar berusia 13-15 tahun meningkat dari 3,5 persen pada 2022 menjadi 8 persen pada 2023, Asia News Network melaporkan.
2. Vietnam kerahkan rumah sakit untuk ajak masyarakat berhenti merokok

Menteri Kesehatan Dao Hong Lan mengatakan, Dana Pencegahan Bahaya Tembakau saat ini mengorganisir jaringan untuk mengajak orang berhenti merokok.
Sebanyak 24 unit yang berpartisipasi dalam jaringan itu termasuk rumah sakit di bawah Kemenkes dengan rumah sakit khusus utama, seperti Rumah Sakit Bach Mai, Rumah Sakit Paru Nasional, dan Rumah Sakit Pusat Hue.
Rumah Sakit Bach Mai telah mendirikan pusat penghentian merokok. Otoritas kesehatan juga telah mendirikan saluran telepon khusus yang menawarkan sesi konseling dan upaya tersebut telah dilaksanakan secara efektif selama beberapa tahun terakhir.
Lan juga mendesak para legislator untuk mempertimbangkan pajak terhadap tembakau. Menurutnya, setiap dolar yang diperoleh dari pajak tembakau dapat digunakan untuk mengatasi dampak kesehatan masyarakat, serta berimbas jangka panjang pada generasi mendatang.
3. WHO apresiasi kebijakan terbaru Vietnam

Larangan ini muncul di tengah meningkatnya kekhawatiran global terhadap popularitas rokok elektronik dan perangkat serupa, yang sering dipasarkan sebagai alternatif yang lebih aman daripada rokok konvensional.
Pakar kesehatan masyarakat telah memperingatkan tentang bahaya memperkenalkan kecanduan nikotin pada generasi baru, khususnya di kalangan remaja.
Direktur Jenderal Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), Tedros Adhanom Ghebreyesus, memuji langkah Vietnam.
"Selamat Vietnam atas keputusan yang berani ini untuk melindungi warga negara anda, terutama mereka yang masih muda dari vaping dan produk tembakau yang dipanaskan," kata Tedros dalam unggahannya di X pada 30 November.