Warga Prancis Ditangkap di Rusia karena Kumpulkan Data Militer

- Seorang warga Prancis ditangkap di Moskow karena mengumpulkan informasi sensitif tentang kegiatan militer.
- Tersangka tidak mendaftar sebagai agen asing saat mengumpulkan informasi terkait aktivitas angkatan bersenjata Rusia.
- Penangkapan tersebut didasarkan pada undang-undang baru yang menuai kritik dari para aktivis HAM dan terjadi sering sejak Rusia terlibat di Ukraina.
Jakarta, IDN Times - Seorang warga negara Prancis ditangkap di ibu kota Rusia, Moskow, karena dituduh mengumpulkan informasi sensitif tentang kegiatan militer.
Komite Investigasi Rusia pada Kamis (6/6/2024) mengatakan bahwa tersangka tidak mendaftar sebagai agen asing ke pihak berwenang saat mengumpulkan informasi terkait aktivitas angkatan bersenjata Rusia.
“Data yang dipermasalahkan mungkin digunakan oleh sumber asing untuk mengganggu keamanan negara kami,” kata komite tersebut dalam sebuah pernyataan.
1. Tersangka diidentifikasi sebagai Laurent Vinatier, seorang pria berusia akhir 40-an
Dilansir Anadolu, warga negara Prancis itu diidentifikasi sebagai Laurent Vinatier, seorang pria berusia akhir 40-an.
Dalam video yang diunggah oleh Komite Investigasi Rusia, para petugas terlihat menangkap Vinatier di sebuah kafe dan kemudian membawanya ke kantor komite di Moskow untuk diinterogasi. Ia terancam hukuman hingga lima tahun penjara.
Sementara itu, otoritas Prancis belum memberikan komentarnya.
2. Mereka yang mengumpulkan informasi tentang kegiatan militer di Rusia wajib daftarkan diri ke pihak berwenang sebagai agen asing
Dilansir Associated Press, tuduhan terhadap warga negara Prancis itu didasarkan pada undang-undang (UU) yang telah disetujui oleh pemerintah baru-baru ini. Menurut UU tersebut, siapa pun yang mengumpulkan informasi terkait kegiatan militer wajib mendaftar ke pihak berwenang sebagai agen asing.
Namun, UU tersebut menuai kritik dari para aktivis hak asasi manusia (HAM). Mereka menuding peraturan tersebut merupakan bagian dari tindakan keras Kremlin terhadap media independen dan aktivis politik yang bertujuan untuk membungkam kritik atas perang di Ukraina.
3. Reporter WSJ Evan Gershkovich juga ditangkap atas tuduhan spionase tahun lalu
Penangkapan atas tuduhan memata-matai dan mengumpulkan data sensitif semakin sering terjadi di Rusia sejak negara itu mengirim pasukannya ke Ukraina pada Februari 2022.
Beberapa di antaranya adalah reporter Wall Street Journal (WSJ), Evan Gershkovich, yang ditangkap atas tuduhan spionase pada Maret 2023, dan jurnalis AS-Rusia Alsu Kurmasheva, yang ditahan pada Oktober 2023 karena tidak mendaftar sebagai agen asing.