[OPINI] Impian Masa Kecil: Antara Kenangan dan Realita

Impian masa kecil selalu mempunyai warna yang berbeda-lugas, polos dan penuh warna, keyakinan bahwa semuanya mungkin terjadi. Saat kecil kita sering bermimpi menjadi astronaut, dokter, guru, polisi, dan bahkan pahlawan super. Tidak ada kata "tidak mungkin" dalam kosakata anak-anak, karena mereka masih memandang dunia dengan cara yang sangat sederhana. Bagi mereka dunia sanga indah, pikiran mereka masih polos dan bagi mereka hari-hari yang di lewati semuanya terasa begitu indah.

Namun seiring bertambahnya usia, kita mulai menyadari jika dunia yang kita lihat saat kita masih kecil ternyata sangat amat berbeda dengan dunia yang kita lihat ketika kita dewasa, impian-impian yang kita susun sejak kecil perlahan mulai runtuh oleh Realita, kita mulai menghitung risiko, memikirkan biaya, memandang batas kemampuan, dan kadang terjebak dalam tuntutan hidup. Akhirnya sebagian besar impian kita tersimpan rapi di sudut hati, digantikan dengan tujuan yang lebih "masuk akal" menurut setandar orang dewasa.

Tapi, yang menarik adalah- meski tak semua impian masa kecil kita bisa terwujud, mereka tetap menjadi bagian penting dalam diri kita karena mereka mengajarkan bahwa ada masa di mana kita percaya penuh pada diri sendiri, impian masa kecil mungkin berubah bentuk, tapi nilai keberanian dan rasa percaya itu bisa kita bawa selamanya.

Jadi, jangan pernah malu mengunjungi kembali impian masa kecilmu. Mungkin bukan lagi menjadi seorang guru atau pahlawan yang hebat, tapi esensi dari mimpi itu- keinginan untuk menjelajah, berkarya dan memberi makna - tetap bisa di wujudkan dengan cara yang baru.

Terkadang apa yang kita rencanakan dari awal tidak bisa selalu berjalan dengan mudah, tapi kesulitan yang membantu kita tumbuh, impian masa kecil memang sangat berharga tapi kehidupan yang sedang kita jalani saat ini pun juga sangat berharga.

"Gagalnya impian masa kecilmu bukan berarti hidupmu juga gagal", mungkin ada sesuatu yang lebih baik di luar sana yang sedang menunggumu.