Terkait dengan regulasi, Pemerintah telah mengeluarkan Keputusan Bersama antara Menteri Pendidikan dan Kebudayaan bersama Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif No. 02/KB/2020 dan No. KB/1/UM.04.00/M-K/2020 tentang “Panduan Teknis Pencegahan dan Pengendalian Covid-19 di Bidang Kebudayaan dan Ekonomi Kreatif dalam Masa Penetapan dan Kedaruratan Kesehatan Masyarakat Covid-19.” Keputusan inilah yang kemudian diturunkan menjadi SOP di dalam proses pembuatan Film Balada Si Roy.
Berbeda dengan produksi film sebelum era pandemi, kini ada departemen khusus yang membidangi protokol kesehatan dan medis. Inneke Bajalaras yang menjadi Line Producer film Balada Si Roy menjelaskan bahwa departemen ini memang khusus dibentuk di era pandemi. Dari sisi pendanaan juga lumayan besar.
Baja menjelaskan bahwa untuk antigen saja, dengan jumlah ratusan pemain dan kru, sudah bisa dihitung berapa nominal yang harus dikeluarkan. Belum lagi ketika ada yang positif ketika swab antigen, akan dinaikkan ke PCR. “Sejak awal, kami memang bersepakat untuk menerapkan protokol kesehatan yang sangat ketat. Ini era pandemi yang tidak bisa disamakan dengan syuting biasa,” ucap Baja. Sebagai Line Producer, ia memang sangat tegas menindak siapapun kru yang terindikasi melanggar protokol kesehatan. “Di H-1 saja, terpaksa kami memanggil salah seorang kru yang terindikasi melanggar protokol kesehatan. Kami tegur dan mengingatkan dengan keras bahwa syuting ini tidak boleh main-main,” kenang Baja.
Baja mengakui bahwa syuting di era pandemi ini sangat berbeda dengan syuting biasa. Dari sisi layout lokasi, terdiri atas lima ring/ tenda. Setiap ring harus disiplin dan tidak boleh ke ring yang lain jika tidak betul-betul urgent. Di lokasi juga disediakan tempat merokok khusus yang tidak boleh lebih dari lima orang.
Beberapa kali, dari Satpol PP Pemda Lebak mendatangi lokasi dan mengecek proses pembuatan film. Mereka ingin memastikan bahwa protokol kesehatan benar-benar diterapkan. Baja justru bersyukur bahwa pemerintah sangat peduli dengan mendatangi lokasi karena urusan pendemi ini adalah urusan bersama. Protokol kesehatan yang dijalankan memang tidak pandang bulu. Ketika ada beberapa tamu yang ingin melihat proses pembuatan film, mereka juga harus dicek antigen. Hanung Bramantyo dan keluarga besar IDN yang bertandang ke lokasipun diperlakukan sama.
“Protokol kesehatan yang kita terapkan benar-benar ketat. Memang SOP yang disepakati begitu. Jika ada pemain ketika di-swab antigen positif, kami naikkan ke tingkat PCR. Jika masih positif juga kami terpaksa mengganti jika dimungkinkan. Kecuali untuk pemeran utama, sutradara dan kameramen,” Baja menerangkan.
Tim protokol dan Medis ini dikoordinasikan oleh Kukuh Ghandia Poetra yang berjumlah tujuh orang. Secara reguler, mereka menjadi tim yang mengingatkan setiap kru untuk memakai masker, menjaga jarak, dan selalu mencuci tangan. Dalam sehari, mereka akan berkeliling ke setiap kru dan pemain selama tiga kali untuk mengecek suhu tubuh. Setiap kru dan pemain yang sudah dicek suhu tubuhnya akan ditandai sesuai dengan jadwal. Pagi ditandai dengan warna hijau, siang berwarna orange dan malam ditempelkan warna biru muda. Siang hari, setiap kru juga diberikan vitamin dan langsung ditangani secara medis jika ada indikasi-indikasi kesehatan yang perlu didalami. Jika di lokasi yang padat penduduk dan mereka ingin melihat proses pembuatan film, tim langsung mengedukasi masyarakat agar tidak berkerumun. Bahkan mereka juga membagikan masker bagi yang tidak memakai.
Arcky Kafriansyah menjadi salah seorang tim yang tanpa lelah mengingatkan setiap personel. Arcky mengakui bahwa di hari pertama syuting, cenderung diremehkan. Walaupun bercanda, ada juga yang suka mengejek. “Bubar, bubar. Ada tim protokol. Lu nggak bisa lihat orang senang ah.” Bagi Arcky, apapun yang terjadi, ini adalah tugas yang harus dilakukan olehnya dan tim. Ujung-ujungnya untuk kebaikan. “Kalau sudah ada yang kena, urusannya akan panjang. Lebih baik preventif,” ujarnya. Namun di hari-hari selanjutnya, Arcky mengaku bahwa seluruh tim dapat adaptif dan kooperatif. Selain tugas-tugas di atas, Arcky dan tim setiap hari juga bertanggung jawab untuk mensterilkan ruangan lokasi dengan menyemprotkan disinfektan satu jam sebelum dipakai dan satu jam setelah syuting selesai .
Syuting di era pandemi ini memang baru dan semua orang harus menyesuaikan diri. Seperti seloroh dari kru dan pemain film; dulu jika sudah menandatangani kontrak, dipastikan dapat kerjaan. Sekarang, hasil tes swab yang menentukan. Jadi masih mau main-main dengan urusan pandemi?