[OPINI] Women Empowerment Bisa Dimulai dari Diri Sendiri, Gimana?

Girls, kamu mungkin sudah tidak asing lagi dengan istilah 'women empowerment'. Istilah ini memang sedang digalakkan di seluruh belahan dunia seiring dengan kemajuan jaman. Kampanye tentang kesetaraan gender turut menyumbang kemunculan istilah ini bersamaan dengan banyaknya program-program untuk memajukan kesejahteraan wanita. Nah, lalu sebenarnya apakah women empowerment itu? Sebagai wanita Indonesia, apakah yang dapat kita lakukan untuk turut serta memajukan kesejahteraan wanita? Kamu boleh berpikir untuk melakukan yang sangat besar dan masif seperti mendirikan yayasan untuk wanita atau mengajar di pedalaman. Tentu saja tidak ada yang salah dengan itu. Buat kamu yang masih bingung, kamu bisa mulai dari diri sendiri dan lingkungan di sekitar kamu seperti kepada teman-temanmu.
Apa saja komponen dari 'Women Empowerment'?
Sebelum melangkah lebih jauh, ada baiknya kita mempelajari sedikit mengenai 'women empowerment' atau pemberdayaan perempuan. Pemberdayaan perempuan sendiri mencakup lima komponen yaitu kesadaran wanita akan nilai diri mereka, hak perempuan untuk memiliki dan memilih pilihan dalam hidup mereka, hak perempuan terhadap kesempatan, hak perempuan atas kuasa terhadap dirinya, dan terakhir kemampuan perempuan untuk mempengaruhi arah perubahan sosial baik secara nasional maupun internasional. Intinya, pemberdayaan perempuan ini diciptakan untuk mendorong perempuan menjadi lebih maju dan mampu mengembangkan potensi yang dimilikinya. Selama ini kita tahu bahwa perempuan dianggap sebelah mata dan hanya cocok untuk pekerjaan domestik saja. Tak jarang, perempuan juga dikungkung oleh tradisi budaya yang tidak membebaskan mereka. Akibatnya, perempuan jadi tidak memiliki kebebasan dan kesempatan sebagaimana pria. Perempuan pun menjadi tergantung kepada pria yang terkadang membawa mereka kepada ketidakberuntungan seperti kekerasan dalam rumah tangga, kemiskinan maupun masalah kesehatan dan pendidikan. Untuk itulah, pemberdayaan perempuan ini diciptakan untuk mendorong perempuan menjadi mandiri.