Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

3 Fakta Konjungsi Bulan dan Merkurius yang Menutup Tahun 2024

ilustrasi konjungsi Bulan (pexels.com/Min An)
ilustrasi konjungsi Bulan (pexels.com/Min An)

Tahun 2024 dipenuhi oleh fenomena langit yang memukau mata, salah satunya adalah fenomena konjungsi. Dalam astronomi, konjungsi adalah peristiwa bertemunya dua atau lebih objek di langit apabila diamati dari Bumi. Sebagai contoh yaitu fenomena konjungsi Bulan dan Merkurius yang bakal terjadi pada 29 Desember 2024.

Pertemuan antara Bulan dan Merkurius di cakrawala ini akan menjadi fenomena langit penutup tahun 2024. Oleh sebab itu, fenomena tersebut sangat layak kamu saksikan sebelum tahun 2025 tiba. Memangnya, kapan waktu terbaik untuk mengamati konjungsi Bulan dan Merkurius ini? Yuk, simak penjelasan lengkapnya di bawah ini!

1. Bulan dan Merkurius "bertemu" di konstelasi Ophiucus

ilustrasi konjungsi Bulan dan Merkurius (pixabay.com/Bru-nO)
ilustrasi konjungsi Bulan dan Merkurius (pixabay.com/Bru-nO)

Konjungsi adalah fenomena pertemuan semu antara dua atau lebih objek di cakrawala. Artinya, saat konjungsi terjadi, objek-objek tersebut akan tampak saling berdekatan apabila diamati dari Bumi. Fenomena ini adalah salah satu fenomena langit yang bisa disaksikan dengan mata telanjang.

Hal itu berlaku dalam fenomena konjungsi Bulan dan Merkurius, dua objek astronomi tersebut bakal terlihat saling berdekatan jika diamati dari Bumi. Keduanya akan berada di konstelasi (rasi bintang) Ophiucus. Dilansir Constellation Guide, Ophiucus adalah rasi bintang yang membentuk pola "pembawa ular" apabila disaksikan dari Bumi.

2. Terlihat mulai pukul 04.08 WIB pada 29 Desember 2024

ilustrasi konjungsi Bulan dan Merkurius (pixabay.com/Hans)
ilustrasi konjungsi Bulan dan Merkurius (pixabay.com/Hans)

Seperti yang sudah disebut sebelumnya, konjungsi adalah fenomena astronomi yang bisa disaksikan dengan mata telanjang. Itu artinya, kamu tidak memerlukan alat pengamatan seperti teleskop ketika akan mengamatinya. Namun, jika kamu ingin melihat Bulan dan Merkurius secara lebih dekat, kamu jelas membutuhkan alat tersebut.

Mengutip dari In-the-Sky, konjungsi Bulan dan Merkurius akan terjadi pada dini hari di tanggal 29 Desember 2024. Dua objek yang jarak aslinya sekitar 155 juta kilometer tersebut akan menggantung di langit timur mulai pukul 04.08 WIB. Kemudian, keduanya bakal menghilang ditelan cahaya Matahari fajar sekitar pukul 05.18 WIB.

3. Tidak berbahaya bagi Bumi

ilustrasi konjungsi Bulan dan Merkurius (stellarium-web.org)
ilustrasi konjungsi Bulan dan Merkurius (stellarium-web.org)

Saat mencapai fase konjungsi, Bulan akan bersinar di magnitudo visual (kecerahan) -9,0. Sementara Merkurius bakal tampak bak bintang kecil dengan magnitudo visual -0,4. Perlu diketahui bahwa saat konjungsi terjadi, Bulan sudah berusia 28 hari.

Itu artinya, Bulan akan menampakkan diri sebagai bulan sabit yang memesona. Tenang saja, pada umumnya fenomena konjungsi tidak berbahaya bagi Bumi atau makhluk hidup yang ada di dalamnya. Fenomana ini tidak ada kaitannya dengan tanda-tanda bencana alam.

Jadi, apabila terjadi bencana alam seperti gunung meletus atau gempa bumi saat konjungsi berlangsung, bisa dipastikan itu hanya kebetulan belaka. Faktanya, fenomena konjungsi Bulan dan Merkurius tidak akan membawa dampak apapun bagi Bumi, kecuali pasang surut air laut. Itu adalah peristiwa yang lumrah terjadi karena berhubungan dengan siklus Bulan.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Mutiara Ananda
EditorMutiara Ananda
Follow Us