Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

4 Fakta Ilmiah dari Kulit Beruang Kutub, Sebenarnya Berwarna Hitam!

ilustrasi beruang kutub (unsplash.com/Hans-Jurgen Mager)
Intinya sih...
  • Kulit hitam menyerap panas matahari secara efektif
  • Bulu transparan membuat kulitnya tidak terlihat dan membantu beruang tetap hangat
  • Adaptasi evolusioner beruang kutub terhadap kondisi cuaca ekstrem dan ketahanan kulitnya terhadap air dingin

Beruang kutub dikenal sebagai salah satu hewan paling ikonik yang hidup di wilayah Arktik, sebab memiliki tampilan bulu berwarna putih tebal yang terlihat menyatu dengan lanskap salju di sekitarnya. Namun, sebetulnya di balik tampilan putih dari tubuhnya justru terdapat fakta ilmiah yang mengejutkan karena kulit beruang kutub aslinya berwarna hitam.

Fakta ini mungkin tidak banyak diketahui oleh orang-orang dikarenakan warna bulu beruang kutub yang cerah seolah menutupi warna asli dari kulitnya. Oleh sebab itu, perhatikan beberapa fakta ilmiah berikut ini terkait kulit beruang kutub agar nantinya bisa memberikanmu lebih banyak pengetahuan terkait hewan yang satu ini.

1. Warna kulit hitam membantu penyerapan panas

ilustrasi beruang kutub (unsplash.com/Hans-Jurgen Mager)

Kulit beruang kutub yang berwarna hitam memiliki fungsi penting untuk menyerap panas dari sinar Matahari yang terbatas di wilayah kutub. Warna hitam memang diketahui secara ilmiah sebagai warna yang lebih efektif untuk bisa menyerap energi panas jika dibandingkan dengan warna cerah, sehingga hal ini bisa membantu beruang agar tetap merasa hangat.

Bulu putih yang terlihat di permukaan sebetulnya memiliki sifat transparan dan berfungsi penting untuk menangkap, serta memadukan cahaya menuju kulit hitam di area bawahnya. Proses inilah yang bisa memungkinkan panas Matahari diserap secara efektif, tanpa harus mengorbankan kemampuan beruang dalam berkamuflase di area salju.

2. Bulu transparan membuat kulitnya tidak terlihat

ilustrasi beruang kutub (unsplash.com/Hans-Jurgen Mager)

Banyak orang yang mengira bahwa bulu beruang kutub berwarna putih dikarenakan memang demikian, padahal setiap helai bulunya sebetulnya transparan dan tidak memiliki adanya pigmen. Efek visual putih bisa muncul dikarenakan pantulan dan juga pembiasan cahaya yang terjadi di antara struktur berongga pada bagian bulunya.

Struktur bulu tersebut ternyata berfungsi seperti serat optik yang akan mengarahkan cahaya Matahari menuju kulit sambil secara bersamaan akan memantulkan cahaya dan hal ini membuat tubuh beruang pun terlihat putih di mata manusia. Hal ini jugalah yang seolah memberikan keuntungan ganda untuk beruang kutub, sebab dapat tetap merasa hangat, sekaligus tersamar dari mangsa atau pun pemangsa.

3. Adaptasi evolusioner terhadap berbagai kondisi cuaca ekstrem

ilustrasi beruang kutub (unsplash.com/Hans-Jurgen Mager)

Kulit hitam dan bulu transparan sebetulnya merupakan hasil evolusi panjang dari beruang kutub dalam menghadapi berbagai kondisi ekstrem yang bisa saja turun hingga minus 40 derajat Celcius. Proses adaptasi ini memungkinkan beruang kutub untuk menghemat lebih banyak energi, serta memaksimalkan panas dari lingkungan sekitar mereka yang sebetulnya sangat terbatas.

Tanpa adanya kulit hitam sebagai penyerapan hasil utama, maka beruang kutub akan lebih rentan kehilangan suhu tubuh dan inilah yang akan berujung pada risiko fatal. Adaptasi ini seolah membuktikan bagaimana spesies tersebut bisa berubah secara biologis untuk menyesuaikan dirinya di kondisi habitat yang ekstrem.

4. Tidak hanya hitam, namun juga tebal dan tahan air

ilustrasi beruang kutub (unsplash.com/Brian McMahon`)

Selain berwarna hitam, kulit beruang kutub juga sangat tebal dan tahan terhadap potensi air dingin dari laut Arktik, yaitu tempat mereka kerap berburu. Lapisan lemak yang berada di bawah kulit memiliki fungsi penting sebagai insolasi tambahan yang mampu menjaga suhu tubuh agar tetap stabil.

Kulit dan bulu yang tahan air seolah membantu beruang untuk tetap merasa kering dan hangat setelah menyelam di air dingin, sehingga inilah yang menjadi bagian dari aktivitas sehari-harinya. Kombinasi antara ketebalan, warna, dan ketahanan kulit seolah menjadi senjata utama bagi beruang kutub untuk bisa bertahan hidup di ekosistem kutub yang memang keras.

Kulit pada beruang kutub yang berwarna hitam sebetulnya merupakan salah satu contoh luar biasa dari cara mereka beradaptasi di lingkungan ekstrem. Di balik bulunya yang terlihat mempesona, ternyata tersembunyi lapisan penting yang memungkinkan mereka untuk bisa bertahan hidup di suhu yang hampir beku. Nyatanya beruang kutub juga memiliki cara tersendiri untuk bisa bertahan hidup dengan baik!

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Ane Hukrisna
EditorAne Hukrisna
Follow Us