Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

4 Fakta Ilmuwan Dunia yang Ternyata Selama Ini Salah  

potret Albert Einstein (Pixabay.com/dilsadakcaoglu)
potret Albert Einstein (Pixabay.com/dilsadakcaoglu)
Intinya sih...
  • Humphry Davy, bukan Thomas Alva Edison, yang pertama kali menemukan lampu bohlam.
  • Albert Einstein menerima Nobel Fisika untuk penemuannya tentang efek fotolistrik, bukan teori relativitas.
  • Kesalahpahaman umum tentang teori evolusi: manusia tidak berasal dari monyet, melainkan memiliki nenek moyang yang sama.

Banyak benda dan teori ilmiah yang saat ini kita gunakan berasal dari penemuan ilmuwan pada masa lalu. Untuk penemuan berupa benda, sebut saja telepon dan lampu. Keduanya merupakan benda yang sangat vital penggunaannya dalam kehidupan sehari-hari saat ini., Lalu untuk teori ilmiah, sebut saja teori evolusi yang dicetuskan oleh Darwin, saat ini banyak digunakan dalam ilmu bioteknologi, genetika, arkeologi, dan antropologi.

Karena sebagian besar ilmuwan dan hasil penemuannya berasal dari masa lalu, banyak fakta yang salah dipahami oleh sebagian besar orang awam saat ini. Sebagai contoh, Thomas Alva Edison dianggap sebagai orang pertama yang menemukan lampu. Faktanya, Thomas Alva Edison bukan orang pertama yang menemukan lampu, namun menyempurnakan lampu yang sebelumnya telah ditemukan oleh ilmuwan lain. Tidak hanya tentang Thomas Alva Edison, berikut ini 4 Fakta Tentang Ilmuwan Dunia yang Ternyata Selama ini Salah.

1. Mendapat Hadiah Nobel bukan karena teori relativitas

potret Albert Einstein (Pixabay.com/dilsadakcaoglu)
potret Albert Einstein (Pixabay.com/dilsadakcaoglu)

Albert Einstein adalah ilmuwan yang sangat populer di dunia. Bahkan Einstein selalu dikaitkan dengan kecerdasan. Penemuan Einstein yang paling terkenal dan ikonik adalah teori relativitas. Dengan kecerdasan dan hasil penemuannya dalam dunia sains, Einstein mendapatkan hadiah Nobel dalam bidang Fisika. Namun, banyak yang salah mengira jika hadiah Nobel yang didapatkan Einstein berasal dari penemuan teori relativitas. Faktanya, hadiah Nobel yang diberikan kepada Einstein adalah untuk penemuannya tentang efek fotolistrik.

Melansir laman The Nobel Prize, Einstein dianugerahi Hadiah Nobel di bidang fisika untuk penjelasannya tentang efek fotolistrik. Einstein menjelaskan bahwa cahaya terdiri dari partikel kecil yang disebut foton, yang energinya tergantung pada frekuensinya. Teori ini menjadi cikal bakal teori mekanika kuantum. Atas jasanya dalam bidang fisika ini, Einstein dianugerahi Hadiah Nobel bidang fisika pada tahun 1921, namun baru diberikan kepada Einstein pada tahun 1922.

2. Thomas Alva Edison – Bukan penemu pertama lampu

potret Humphry Davy dalam sebuah karya seni patung (commons.wikimedia.org/Raymond Cubberley)
potret Humphry Davy dalam sebuah karya seni patung (commons.wikimedia.org/Raymond Cubberley)

Apakah Thomas Alva Edison adalah ilmuwan yang menciptakan lampu bohlam? Jika lampu bohlam yang dimaksud adalah lampu bohlam yang kita kenal saat ini, maka jawabannya benar. Namun, ilmuwan pertama yang menemukan lampu bohlam bukan Thomas Alva Edison, melainkan Humphry Davy.

Melansir laman ThoughtCo, Humphry Davy adalah ilmuwan yang pertama kali menemukan lampu. Lampu ciptaannya diberi nama lampu Davy yang pada saat itu digunakan sebagai penerangan bagi pekerja tambang. Lampu Davy ini merupakan cikal bakal lampu listrik yang kita kenal saat ini. Lampu temuan Davy dirasa masih banyak kekurangannya, oleh karena itu Thomas Alva Edison melakukan penyempurnaan terhadap lampu temuan Davy. Penyempurnaan yang dilakukan Thomas Alva Edison adalah agar lampu lebih tahan lama dan dapat diproduksi secara massal. Perbaikan yang dilakukan adalah dengan mengganti filamen yang lebih tahan lama, desain lampu dengan ruang hampa (vakum), serta meningkatkan efisiensi daya pada lampu.

3. Charles Darwin – Tidak pernah mengatakan manusia berasal dari monyet

potret Charles Darwin dalam karya seni patung (commons.wikimedia.org/Luisalvaz)
potret Charles Darwin dalam karya seni patung (commons.wikimedia.org/Luisalvaz)

Charles Darwin merupakan seorang ilmuwan yang populer atas teori evolusinya. Salah satu teorinya yang sangat kontroversial adalah tentang asal usul manusia. Banyak orang yang memahami atau mengartikan teori evolusi tentang keberadaan manusia adalah berawal dari seekor monyet. Jadi, manusia saat ini merupakan seekor monyet yang telah berevolusi. Namun, faktanya teori Darwin tidak mengatakan demikian. Hanya saja mayoritas orang salah memahami tentang teori evolusi.

Malenasir laman How Stuff Works, manusia bukan berasal dari monyet dari masa lalu yang telah berevolusi. Pemahaman ini adalah kesalahan dalam mengartikan apa yang telah diungkapkan oleh Charles Darwin terhadap asal usul manusia. Dalam bukunya The Descent of Man, Charles Darwin mengatakan bahwa manusia dan monyet saat ini memiliki nenek moyang yang sama. Kemungkinan narasi ini yang disalah artikan oleh mayoritas orang awam.

Faktanya, teori yang dikemukakan oleh Darwin tidak tidak mengatakan bahwa manusia berasal dari monyet yang berevolusi. Untuk lebih mudah memahaminya, mungkin bisa menggunakan analogi pohon keluarga, nenek moyang yang sama menempati batang pohon, yang kemudian terbagi menjadi dua cabang. Manusia bercabang di sepanjang satu cabang, sementara spesies kera besar berkembang di sepanjang cabang lainnya. Jadi, dengan demikian, jelas manusia bukan berasal dari monyet, namun memiliki nenek moyang yang sama.

4. Alexander Graham Bell – Bukan satu-satunya penemu telepon

potret telepon klasik (Pixabay.com/Alexas_Fotos)
potret telepon klasik (Pixabay.com/Alexas_Fotos)

Alexander Graham Bell secara resmi tercatat sebagai orang yang menemukan telepon. Penemuan telepon oleh Graham Bell resmi setelah hak paten diberikan kepadanya pada 7 Maret 1876. Namun, fakta yang belum banyak diketahui oleh orang awam adalah Alexander Graham Bell bukan satu-satunya orang yang menemukan teknologi telepon. Salah satunya, jauh sebelum Alexander Graham Bell mematenkan telepon sebagai temuannya, Antonio Meucci seorang ilmuwan asal Italia sudah lebih dahulu mengembangkan teknologi telepon.

Melansir laman Accenti, pada tahun 1871 seorang ilmuwan Italia yang bernama Antonio Meucci mengajukan temuannya atas teknologi telepon untuk mendapatkan hak paten. Meucci menciptakan perangkat telepon sejak tahun 1850-an dan menyebutnya telettrofono. Namun, karena keterbatasan biaya, Meucci tidak mendapatkan hak patennya atas penemuan dan pengembangannnya terhadap teknologi telepon. Sedangkan Alexander Graham Bell baru mendaftarkan penemuannya dan berhasil mendapatkan hak paten pada tahun 1876. Jadi, Alexander Graham Bell memang benar penemu teknologi telepon, namun bukan satu-satunya.

Itulah 4 fakta mengenai seorang ilmuwan dunia dan hasil penemuannya yang ternyata selama ini banyak orang awam yang salah memahaminya. Hal ini sangat mungkin terjadi karena memang jeda waktu antara masa hidup ilmuwan dan hasil penemuannya dengan saat ini sangat lama. Sehingga berpotensi terjadi penyimpangan informasi dan pemahaman yang diteruskan dari satu generasi ke generasi.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Ary Yulianto
EditorAry Yulianto
Follow Us