4 Fakta Indian Courser, Waktu Bertelur Betina Berbeda di Setiap Wilayah Penyebarannya!

- Habitat pilihannya adalah area kering
- Penyebaran indian courser berada di Lembah Indus hingga ke timur sebelum bangladesh, dan bagian utara Sri Lanka.
- Mereka lebih suka menghuni daerah kering berbatu, semak belukar, dan lahan yang banyak bebatuannya.
- Sangat suka makan serangga
- Indian courser suka makan serangga seperti rayap, kumbang, jangkrik, dan belalang.
- Hidup dalam kelompok kecil di area dengan rumput tidak lebih tinggi dari tubuhnya.
- Waktu bertelur betina berbeda terg
Penemuan pertama spesies ini ternyata sudah lama sekali, itu pada tahun 1789 oleh Johann Friedrich Gmelin. Mereka dikenal sebagain indian courser yang awalnya dimasukkan pada kelompok plover. Hanya saja, pada tahun 1790 dipindahkan ke genus Cursorius oleh John Latham. Namanya itu dari bahasa Latin yang berarti pelari. Mereka berada dalam famili Glareolidae dan memiliki nama ilmiah Cursorius coromandelicus.
Penting untuk tahu ciri-cirinya agar bisa membedakan mereka dari burung lainnya. Warna tubuhnya lebih cerah dan garis hitam di matanya lebih lebar dari cream-coloured courser. Puncak kepalanya berwarna cokelat kemerahan dan dadanya merah karat. Di tengkuknya ada bercak hitam yang selaras dengan garis putih mencolok. Setelah bisa mengidentifikasinya, mari kenalan dengan mereka melalui penjelasan berikut.
1. Habitat pilihannya adalah area kering

Penyebaran indian courser berada di Lembah Indus di barat hingga ke timur sebelum bangladesh, kemudian ke selatan sampai ujung Semenanjung India. Burung ini juga ditemukan di area kering bagian utara Sri Lanka. Di India, populasinya banyak ditemukan di pantai timur bagian selatan, tepatnya di wilayah Koromandel. Mereka juga pernah terlihat di Dataran Deccan serta daerah kering di Rajasthan dan Gujarat.
Animalia menginformasikan indian courser lebih suka menghuni daerah kering berbatu, semak belukar dan lahan yang banyak bebatuannya. Kamu mungkin jarang melihat mereka di tanah berpasir dan cenderung menghindari area hutan basah. Singkatnya, mereka memilih area kering dan semi-arid karena memang yakin bisa bertahan hidup di sana.
2. Sangat suka makan serangga

Spesies ini hidup dalam kelompok kecil di area yang rumputnya tidak lebih tinggi dari tubuhnya. Soalnya rumput yang terlalu tinggi bisa menghalangi pandangannya. Pemilihan area mencari makan yang cukup berhati-hati, bukan? Indian courser suka makan serangga, seperti rayap, kumbang, jangkrik dan belalang, dilansir iNaturalist.
3. Apa saja kemampuannya?

Kemampuan sangat penting bagi hewan yang hidup di alam liar, itu adalah modal mereka agar bisa hidup lama. Indian courser punya banyak kemampuan, lho. Mereka bisa berlari cepat walaupun hanya dalam jarak pendek. Spesies ini juga bisa terbang dengan baik karena kepakan sayapnya cepat, tapi dilakukan dalam ketinggian rendah.
Saat terbang, indian courser mengeluarkan suara serak khas seperti 'gwaat'. Jika kamu mendengar vokalisasi itu, mereka sedang bersiap untuk terbang. Uniknya, setelah mendarat, burung ini akan berlari sejenak sebelum berhenti.
4. Waktu bertelur betina berbeda tergantung wilayah penyebarannya

Musim kawin indian courser terjadi antara bulan Maret hingga Agustus. Hanya saja, waktu bertelur betina ternyata berbeda berdasarkan wilayah penyebarannya. Mereka yang berada di bagian selatan Indian dan Sri Lanka bertelur pada pertengahan Mei. Sementara populasi di Darbhanga bertelur di bulan April. Spesies ini mempatkan telurnya di cekungan sederhana di tanah berbatu terbuka.
Betina bertelur sebanyak 2-3 butir yang bentuknya hampir bulat sempurna. Ketika menetas, anak burung langsung merunduk dan diam saat merasa terancam. Uniknya, anak indian courser sudah bisa bergerak sejak dilahirkan tapi tetap diberi makan oleh induknya. Anaknya baru bisa cari makan sendiri sekitar seminggu kemudian.
Spesies burung yang corak pada tubuhnya tampak mencolok. Walaupun informasinya terbatas, setidaknya kamu tahu kalau mereka punya banyak kemampuan untuk bertahan hidup di alam liar. Saat ini, populasinya memang masih stabil dan diklasifikasikan sebagai least concern oleh IUCN.H anya saja ancaman terhadap mereka juga ada, habitat aslinya banyak digunakan oleh manusia untuk pembangunan dan pertanian.