5 Burung Pelatuk dari Genus Colaptes yang Tinggal di Bolivia

- Burung pelatuk genus Colaptes hidup di Bolivia, Peru, Ekuador, Chili, Argentina, Venezuela, Kolombia, dan Brasil.
- Colaptes rupicola adalah ground woodpecker dengan panjang 32-33 cm dan berat 142-204 gram.
- Colaptes rivolii adalah crimson-mantled woodpecker dengan panjang 23-26 cm dan berat 85-112 gram. Statusnya least concern.
Bisakah kamu menebak jenis burung di atas? Itu adalah woodpecker atau burung pelatuk, yang berasal dari famili Picidae. Mereka terkenal karena kebiasaannya mematuk pohon untuk mencari serangga dan membuat sarang. Sebagian besar hidupnya dihabiskan di atas pohon dan jarang terlihat di permukaan tanah.
Kali ini, kita akan membahas tentang burung pelatuk dari genus Colaptes yang menghuni Bolivia (salah satu negara di Amerika Selatan). Namanya diambil dari Bahasa Yunani Kuno “kolaptēs” yang artinya “pahat”. Mau tahu fakta-fakta menarik tentang mereka? Scroll down, please!
1. Colaptes rupicola

Mari kita awali daftar ini dengan Colaptes rupicola alias Andean flicker. Mereka berasal dari Bolivia, Peru, Ekuador, Chili, dan Argentina. Kamu bisa menjumpainya di hutan, padang rumput, perkebunan, bebatuan, dan semak belukar, pada ketinggian 2.000–5.000 meter di atas permukaan laut.
Panjangnya kurang lebih 32–33 sentimeter dengan berat 142–204 gram. Mereka dikategorikan sebagai ground woodpecker karena menghabiskan mayoritas waktunya di tanah untuk mencari mangsa. Makanan favoritnya ialah kumbang dan ngengat, baik dalam wujud larva maupun dewasa.
2. Colaptes rivolii

Kemudian, kita akan berkenalan dengan Colaptes rivolii, yang juga disebut sebagai crimson-mantled woodpecker. Sebelum ditempatkan ke dalam genus Colaptes pada tahun 2007, mereka berpindah-pindah genus, dari Picus, Hypoxanthus, hingga Piculus. Mereka dapat ditemukan di Bolivia, Venezuela, Peru, Kolombia, dan Ekuador.
Burung yang dapat tumbuh sepanjang 23–26 sentimeter dengan berat 85–112 gram ini biasanya berkeliaran di hutan dataran tinggi yang lembab. Di siang hari, mereka sibuk mencari artropoda (terutama semut) dan buah-buahan, baik sendiri maupun bersama kawanannya. Statusnya risiko rendah (least concern) karena tidak ada ancaman yang memengaruhi populasinya secara signifikan.
3. Colaptes punctigula

Beralih ke Colaptes punctigula yang memiliki nama lain spot-breasted woodpecker. Tak cuma di Bolivia, kamu juga bisa menemukannya di Brasil, Suriname, Panama, Kolombia, Peru, Venezuela, Guyana Prancis, dan Ekuador. Habitat alaminya ialah hutan dataran rendah yang lembap dan kawasan bakau, maksimal pada ketinggian 1.600 meter.
Cukup mungil, panjangnya hanya 18–21 sentimeter dengan berat 50–70 gram. Mereka mempunyai kebiasaan unik, yaitu membuat beberapa lubang di pohon yang sama. Burung yang dapat hidup hingga 4,3 tahun ini sangat menyukai semut dan telurnya.
4. Colaptes melanochloros

Selanjutnya adalah Colaptes melanochloros atau green-barred woodpecker, yang merupakan penduduk asli Bolivia, Uruguay, Paraguay, Brasil, dan Argentina. Mereka cukup adaptif, dapat tinggal di hutan yang kering maupun lembap, baik di kawasan tropis dan subtropis. Spesies ini pertama kali dideskripsikan oleh Johann Friedrich Gmelin (naturalis berkebangsaan Jerman) pada tahun 1788.
Dalam Bahasa Yunani, “melanos” berarti “hitam” dan “chloros” artinya “hijau pucat”. Seperti yang bisa ditebak, ini merujuk pada warna utama bulunya. Semut adalah makanan pokoknya, namun mereka juga mengonsumsi buah kaktus dan beri-berian untuk tambahan nutrisi.
5. Colaptes campestris

Mari kita akhiri dengan Colaptes campestris, yang juga dijuluki sebagai campo flicker. Penghuni Bolivia, Suriname, Uruguay, Argentina, Paraguay, dan Brasil ini panjangnya sekitar 30 sentimeter dengan berat 150 gram. Temukan mereka di hutan, padang rumput, sabana, semak-semak, taman, serta lahan pertanian pada ketinggian 80–1.700 meter.
Mereka kerap terlihat mematuk dan menggali gundukan tanah untuk mencari semut dan rayap. Apabila tidak ada, mereka akan mencari di sela bebatuan atau di pohon yang telah tumbang. Di musim kawin, burung betina dewasa akan bertelur sebanyak 4–5 butir, lalu dierami secara bergantian selama 16 hari.
So far, burung-burung di atas masih jauh dari kepunahan. Tetapi, bukan berarti bebas dari ancaman, terutama deforestasi!
Referensi:
Britannica. Diakses pada April 2025. “Woodpecker”.
iNaturalist. Diakses pada April 2025. “Genus Colaptes”.
Animalia. Diakses pada Mei 2025. “Andean Flicker”.
Oiseaux Birds. Diakses pada Mei 2025. “Andean Flicker”.
iNaturalist. Diakses pada Mei 2025. “Colaptes rivolii”.
Animalia. Diakses pada Mei 2025. “Spot-breasted Woodpecker”.
Earth Life. Diakses pada Mei 2025. “Spot-breasted Woodpecker”.
Birds of the World. Diakses pada Mei 2025. “Green-barred Woodpecker”.
Animalia. Diakses pada Mei 2025. “Green-barred Woodpecker”.
Birds of the World. Diakses pada Mei 2025. “Campo Flicker”.
iNaturalist. Diakses pada Mei 2025. “Colaptes campestris”.