5 Cara Serangga Bernafas di Air, Punya Insang Mirip Ikan!

Bagi kebanyakan dari kita Serangga identik dengan kehidupannya di darat atau di udara. Seperti beberapa serangga yang sering kita lihat yaitu capung, nyamuk dan kupu-kupu. Namun serangga ternyata banyak juga yang menghabiskan kehidupannya di air, lho. Mereka mencari makan dan berkembang biak di habitat perairan contohnya jentik-jenitk nyamuk, lalat capung, dan beberapa jenis kumbang.
Sama halnya dengan organisme lain, serangga juga membutuhkan oksigen untuk bernafas. Maka dari itu beberapa serangga beradaptasi di habitatnya dan memodifikasi sistem pernafasannya. Menurut kamu apakah mereka menggunakan insang atau mungkin menahan nafas di air? Nah bagi kamu yang penasaran dengan fakta bagaimana cara mereka mendapatkan oksigen di air, bisa simak penjelasan berikut ini, ya.
1. Serangga menggunakan gelembung yang ada di tubuhnya saat di dalam air

Serangga air ternyata banyak jenisnya, lho. Salah satu diantaranya adalah serangga air jenis kumbang. Kumbang yang biasanya kita lihat terbang dan hinggap di tanaman, namun pada serangga jenis ini sangat berbeda. Mulai dari perilakunya, tempat hidupnya sampai saat mereka mencari makan juga dilakukan di dalam air.
Salah satu jenis kumbang yang kehidupannya dihabiskan di habitat perairan adalah diving beetle. Seperti namanya kumbang ini mempunyai kemampuan dapat menyelam di dalam air. Nah, salah satu adaptasi yang dilakukan adalah dengan membuat gelembung yang di dalamnya berisi oksigen. Melansir Sciencelearn, serangga tidak mempunyai paru-paru layaknya manusia, bagi serangga perenang seperti diving beetle biasanya membuat gelembung berisi oksigen yang diambil saat di permukaan.
Gelembung tersebut tidak menghalangi mereka saat berenang. Mereka tetap menjadi serangga perenang dan penyelam yang handal. Gelembung yang ada di tubuhnya juga disebut seperti tangki oksigen. Jadi bisa dibilang cara kerja pernafasan mereka saat di dalam air sama seperti manusia saat menyelam, yaitu menahan nafas di dalam air dengan terlebih dahulu menghirup udara di permukaan.
2. Serangga memiliki struktur insang di tubuhnya untuk bernafas di air

Kita biasanya hanya tahu bahwa ikan saja yang mempunyai insang. Namun, ternyata serangga juga memilikinya, nih. Khususnya serangga yang seluruh hidupnya dihabiskan di dalam perairan. Contohnya adalah larva dari lalat capung atau mayfly dan capung jarum. Larva ini seluruh hidupnya dihabiskan di air. Baru setelah menjadi dewasa hidup di daratan.
Perubahan atau transformasi serangga akuatik dari memiliki insang kemudian berubah menjadi tidak, sungguh luar biasa menakjubkan bukan? Melansir NCSU, serangga akuatik ada yang secara biologis memiliki gill atau insang agar oksigen dalam air yang terlarut secara difusi bisa masuk ke tubuh dan bisa dimanfaatkan. Insang tersebut merupakan bagian dari sistem trakea yang merupakan organ pernafasan dari serangga itu sendiri.
Lokasi atau letak insang pada setiap serangga akuatik berbeda-beda. Untuk lalat capung dan capung jarum terletak di sisi atau di belakang abdomen atau perut. Sedangkan untuk stoneflies dan caddisflies memiliki insang berserabut di bagian dada atau perut.
3. Serangga bernafas menggunakan siphon seperti alat snorkeling

Selain serangga akuatik punya insang dan pandai menyelam atau diving, beberapa jenis serangga akuatik juga pandai melakukan selam permukaan atau snorkeling yaitu bernafas menggunakan selang. Tentunya selang tersebut sudah ada pada tubuh mereka yang disebut dengan siphon. Contoh serangga akuatik yang paling mudah diperhatikan adalah larva nyamuk, atau jentik-jentik saat di air.
Letak siphon pada larva nyamuk ada di abdomen atau bagian perut paling ujung. Fungsi dari alat tersebut adalah agar nyamuk tetap dapat menghirup udara di permukaan. Kondisi larva nyamuk yang sering kita lihat adalah bagian kepala di bawah dan bagian perut atau ujung berada di atas. Namun tidak semua larva nyamuk memiliki siphon lho, contohnya nyamuk Anopheles. Melansir NCSU, contoh serangga akuatik lainnya yang memiliki siphon adalah kalajengking air dan rat-tailed maggot.
4. Serangga menggunakan hemoglobin untuk menangkap oksigen dan menyimpannya

Serangga secara umum dikenal tidak mempunyai hemoglobin seperti pada mamalia atau manusia. Namun ternyata beberapa serangga ada yang memilikinya, lho. Salah satunya yaitu bloodworm atau cacing darah. Hewan ini bukanlah cacing sesungguhnya yang biasa kita tahu.
Hewan yang disebut cacing ini merupakan larva dari serangga sejenis nyamuk, atau disebut midge dari famili Chironomidae. Melansir NCSU, larva ini hidup ditempat yang berlumpur dan berair, sehingga cukup sulit untuk mendapatkan oksigen secara langsung dari permukaan. Oleh sebab itu, sebagai bentuk adaptasi pada tubuh larva ini terdapat hemoglobin yang memiliki fungsi sebagai penangkap molekul oksigen. Di mana saat berada di lingkungan yang minim oksigen seperti di dalam air atau lumpur dapat secara perlahan dimanfaatkan untuk penafasan.
Sebaliknya saat berada di daerah yang aerobik atau kaya akan oksigen, hemoglobin akan menangkap molekul-molekul oksigen tersebut sehingga dalam darah terangkut oksigen. Meskipun rentang waktu serangga dipermukaan hanya beberapa menit, namun dapat digunakan oksigen yang tertangkap dalam kurun waktu yang lama karena serangga terkenal hewan yang sangan efisien.
5. Serangga menangkap lapisan udara dan mencengkeramnya ke perut melalui rambut-rambut kecil

Salah satu serangga akuatik yang cukup populer adalah Backswimmer. Melansir Japantimes, serangga ini merupakan serangga akuatik yang dapat ditemukan seluruh penjuru Jepang dari bulan April sampai Oktober di danau atau di kolam. Selain itu, serangga ini juga merupakan predator karnivor yang memangsa baragam serangga, bahkan sampai ikan kecil. Meskipun serangga ini hidup di perairan dan dapat menyelam, namun ternyata tidak memiliki insang layaknya ikan.
Melansir ohiohistorycentral, serangga yang bisa berenang terbalik ini bernafas cukup unik yaitu dengan menangkap lapisan udara dan mencengkeramnya ke perut melalui rambut-rambut kecil. Oleh sebab ketika oksigen yang ditangkap sudah menipis dan habis maka serangga ini akan naik ke permukaan untuk mengisi ulang lagi, begitu seterusnya. Backswimmer juga memiliki keunikan wana yang cerah pada tubuhnya, sampai-sampai disebut lebah air. Serangga ini juga dapat tetap hidup di kolam yang tercemar dengan sedikit oksigen.
Nah, sudah sungguh menakjubkan, bukan? Serangga yang awalnya kita tahu hanya bisa hidup di daratan ternyata bisa juga bertahan hidup di habitat perairan. Beragam cara mereka lakukan agar bisa tetap mendapatkan oksigen saat di dalam air. Ada yang menggunakan insang, gelembung, sampai memiliki hemoglobin sebagai penyimpan molekul oksigen di dalam darah. Maka dari itu sudah saatnya nih, bagi kita untuk tetap menjaga alam agar hal-hal yang semenakjubkan ini dapat tetap dinikmati oleh generasi mendatang.