Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

5 Ciri Tanaman Beracun di Sekitar Rumah yang Harus Kamu Kenali

Nerium oleander (commons.wikimedia.org/Alvesgaspar)
Nerium oleander (commons.wikimedia.org/Alvesgaspar)
Intinya sih...
  • Tanaman beracun memiliki warna daun mencolok sebagai tanda bahaya
  • Getah pekat dari tanaman yang dipotong bisa menyebabkan iritasi atau luka pada kulit
  • Buah kecil berwarna cerah seringkali sangat beracun dan berbahaya jika tertelan

Tanaman memang memberikan kesan asri dan menenangkan di lingkungan tempat tinggal. Tapi tidak semua tanaman di sekitar rumah aman, bahkan sebagian bisa menimbulkan bahaya jika disentuh atau tertelan, terutama oleh anak-anak atau hewan peliharaan. Tanaman beracun bisa tumbuh liar tanpa disadari atau sengaja ditanam karena bentuknya yang indah. Namun, efek samping dari tanaman ini bisa sangat serius, mulai dari iritasi kulit hingga gangguan sistem saraf.

Karena tidak semua orang mengenali tanda-tanda tanaman yang berbahaya, penting untuk mengetahui ciri-ciri spesifiknya. Kesadaran ini bisa membantu kamu mencegah risiko keracunan ringan hingga berat. Sebagian tanaman terlihat biasa saja, padahal bagian tertentu seperti daun, getah, atau buahnya bisa sangat beracun. Berikut lima ciri tanaman beracun yang perlu kamu perhatikan agar rumah tetap menjadi tempat yang aman dan nyaman.

1. Warna daun menyala menjadi penanda bahaya

Dieffenbachia. (commons.wikimedia.org/Forest Starr and Kim Starr)
Dieffenbachia. (commons.wikimedia.org/Forest Starr and Kim Starr)

Sebagian tanaman beracun memiliki ciri visual yang cukup mencolok, salah satunya warna daun yang sangat cerah atau tidak biasa seperti ungu pekat, merah terang, atau kombinasi warna kontras. Ini bukan sekadar penampilan menarik, tapi bisa menjadi mekanisme pertahanan alami tanaman untuk menghindari dimakan oleh hewan. Warna mencolok ini umumnya mengindikasikan adanya senyawa kimia tertentu yang bersifat toksik jika tersentuh atau tertelan.

Warna daun yang mencolok memang sering menarik perhatian dan dianggap estetik, tapi justru itulah yang membuat tanaman seperti ini berbahaya tanpa disadari. Misalnya saja, tanaman Dieffenbachia atau yang dikenal dengan nama “pohon bahagia”, yang memiliki daun belang hijau-putih terang, di balik tampilannya yang cantik, getah tanaman ini bisa menyebabkan iritasi mulut hingga kesulitan bernapas jika tertelan. Maka, jangan hanya menilai tanaman dari penampilannya.

2. Getah pekat muncul saat batang atau daun dipotong

Euphorbia (commons.wikimedia.org/Robert Flogaus-Faust)
Euphorbia (commons.wikimedia.org/Robert Flogaus-Faust)

Tanaman yang mengeluarkan getah berwarna putih susu atau bening kental ketika bagian tubuhnya dipotong umumnya menyimpan zat kimia yang bersifat iritatif. Getah tersebut bisa menyebabkan reaksi alergi, gatal, panas, atau bahkan luka pada kulit. Beberapa kasus menunjukkan bahwa kontak langsung dengan getah ini bisa memicu pembengkakan atau ruam yang cukup parah, terutama pada anak-anak yang kulitnya lebih sensitif.

Contohnya adalah tanaman Euphorbia yang sering dijadikan tanaman hias di pekarangan. Meski tampak tidak berbahaya, getahnya mengandung racun yang bisa merusak jaringan kulit atau mata jika tidak sengaja tersentuh. Karena itulah penting untuk mengenakan sarung tangan saat memotong tanaman atau merapikan kebun sebab getah beracun ini kadang tidak langsung menunjukkan reaksi, tapi efeknya bisa muncul dalam hitungan jam.

3. Buah kecil berwarna cerah sering jadi umpan berbahaya

Nerium oleander (commons.wikimedia.org/Challiyan)
Nerium oleander (commons.wikimedia.org/Challiyan)

Tanaman yang menghasilkan buah mungil dan berwarna menarik seperti merah, oranye, atau ungu sering disangka aman, padahal bisa sangat beracun. Anak-anak sering tertarik pada warna-warna cerah, sehingga risiko tertelan buah beracun semakin tinggi. Beberapa jenis tanaman menghasilkan buah yang mirip makanan, tapi mengandung zat alkaloid atau glikosida yang sangat berbahaya bagi sistem pencernaan.

Salah satu contohnya adalah tanaman Nerium oleander yang menghasilkan buah berbentuk polong kecil. Meski tampak tidak mencolok, seluruh bagian tanaman ini, termasuk buahnya, sangat beracun bahkan dalam dosis kecil. Gejalanya bisa mulai dari mual, muntah, hingga gangguan jantung. Tanaman seperti ini harus dihindari di pekarangan rumah yang sering dijangkau anak-anak atau hewan peliharaan.

4. Aroma menyengat sering menjadi alarm alamiah

Aconitum (commons.wikimedia.org/Bernd Haynold)
Aconitum (commons.wikimedia.org/Bernd Haynold)

Beberapa tanaman beracun mengeluarkan aroma menyengat atau tidak sedap, terutama ketika daunnya diremas atau batangnya dipatahkan. Bau menyengat ini merupakan salah satu cara alami tanaman untuk melindungi diri dari predator atau gangguan eksternal. Meski tidak semua tanaman berbau tajam itu beracun, banyak tanaman berbahaya memang memiliki ciri khas tersebut sebagai peringatan.

Contohnya adalah tanaman Aconitum, atau disebut juga wolfsbane, yang daunnya memunculkan aroma khas tajam yang membuat orang enggan menyentuhnya. Meski terlihat seperti tanaman herbal, bagian akarnya sangat mematikan jika tertelan. Tanaman seperti ini sering tumbuh di area pegunungan, tapi tidak menutup kemungkinan ditemukan di halaman rumah yang memiliki koleksi tanaman eksotis. Aroma yang menusuk seharusnya jadi sinyal untuk berhati-hati.

5. Permukaan daun kasar dan berselaput bisa picu reaksi kulit

Caladium. (commons.wikimedia.org/Derek Ramsey)
Caladium. (commons.wikimedia.org/Derek Ramsey)

Ciri lain tanaman beracun yang patut diperhatikan adalah tekstur daun atau batang yang tidak biasa, seperti permukaan kasar, berbulu halus, atau berlendir. Tekstur ini bisa menyebabkan iritasi fisik atau memicu reaksi alergi saat disentuh. Selain itu, beberapa tanaman juga memiliki struktur seperti kristal kalsium oksalat yang tajam dan bisa menembus jaringan kulit.

Contohnya adalah tanaman caladium atau keladi hias, yang memiliki daun halus tapi mengandung kalsium oksalat. Zat ini bisa menimbulkan rasa terbakar di kulit atau mulut jika tidak sengaja tersentuh atau tertelan. Dalam kasus ringan, reaksi bisa muncul berupa rasa gatal atau bengkak, tapi dalam kasus lebih serius, bisa menyebabkan kesulitan bernapas. Maka, sebelum membeli atau menanam tanaman hias, penting mengecek informasi rinci tentang sifat fisik dan kandungannya.

Tanaman beracun bisa saja tumbuh di sekitar rumah tanpa kamu sadari. Mengenali ciri-ciri visual dan fisik dari tanaman semacam ini adalah langkah awal untuk menciptakan lingkungan yang aman, terutama bagi keluarga. Jangan hanya mengandalkan penampilan luar tanaman, kenali juga potensi bahayanya dari sisi ilmiah dan praktis.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Topics
Editorial Team
Ane Hukrisna
EditorAne Hukrisna
Follow Us