5 Eksperimen Abad Pertengahan yang Punya Prinsip Ilmiah Modern

- Roger Bacon menggunakan eksperimen dan observasi untuk menerapkan metode ilmiah modern sebelum Renaisans, seperti membuat pelangi buatan dan mengamati gerhana matahari dengan kamera obscura.
- John de Sacrobosco membuktikan bentuk bulat Bumi berdasarkan observasi nyata, seperti perbedaan waktu terbit dan terbenam bintang, serta kemampuan melihat lebih jauh dari puncak kapal.
Banyak orang mengira bahwa Abad Pertengahan adalah masa stagnasi intelektual dan kegelapan dalam sejarah ilmu pengetahuan. Padahal, beberapa pemikir dari era ini telah menunjukkan pendekatan yang sangat mendekati metode ilmiah modern—mengandalkan observasi, eksperimen, serta analisis sistematis dalam memahami alam semesta.
Melalui lima eksperimen dari tokoh-tokoh abad pertengahan berikut, kita akan melihat bagaimana mereka secara mengejutkan sudah menerapkan prinsip-prinsip ilmiah yang hari ini menjadi tulang punggung sains modern. Dari pembuktian bentuk Bumi hingga pemahaman awal tentang struktur alam semesta, berikut adalah kelima daftarnya.
1. Eksperimen optik Roger Bacon

Eksperimen yang dilakukan oleh Roger Bacon merupakan contoh bagaimana pendekatan ilmiah modern sudah dirintis jauh sebelum Renaisans. Tak hanya mengandalkan teori, Bacon menempatkan eksperimen sebagai sumber utama. Melansir micro.magnet.fsu.edu, Bacon pernah menakut-nakuti muridnya dengan membuat pelangi melalui manik-manik kaca.
Tidak berhenti di situ, ia juga mengkaji cara kerja lensa dan cermin secara terstruktur. Bahkan, Bacon menggunakan alat yang menyerupai kamera obscura untuk mengamati gerhana matahari. Pengamatan, eksperimen, dan penggunaan perangkat optik menjadikan Bacon sebagai salah satu pelopor awal metode ilmiah berbasis eksperimen dalam sejarah ilmu.
2. Bukti bumi bulat dari John de Sacrobosco

Dalam karyanya De Sphaera Mundi, John de Sacrobosco menyusun pembuktian bahwa Bumi berbentuk bulat, berdasarkan observasi yang dapat diuji dan diulang. Ia tidak sekadar menuruti dogma, tetapi menyusun argumen berdasarkan fenomena nyata, seperti perbedaan waktu terbit dan terbenam bintang saat seseorang berpindah posisi ke arah timur atau barat.
Ia juga mencatat bahwa bintang yang terlihat di utara tidak terlihat di selatan, dan sebaliknya. Salah satu observasi cerdasnya adalah bahwa pelaut dapat melihat lebih jauh dari puncak tiang kapal dibandingkan dari dek. Semua observasi ini ia susun secara logis dan konsisten untuk memperkuat hipotesis bahwa bentuk bulat Bumi.
3. Pembedahan hewan oleh Albertus Magnus

Albertus Magnus, melalui karya besarnya De Animalibus, melakukan eksperimen pada hewan dengan pendekatan yang menyerupai studi biologi modern. Salah satu contohnya adalah eksperimen untuk menguji apakah burung unta dapat mengonsumsi besi dengan aman, dengan menyajikan objek berbeda dalam kondisi yang terkontrol dan mengamati reaksinya.
Ia juga berusaha meminimalkan variabel yang dapat mengganggu hasil, serta menggunakan lebih dari satu subjek untuk memastikan konsistensi. Pendekatan ini mencerminkan prinsip penting dalam eksperimen ilmiah seperti pengendalian variabel, pengulangan, dan pencatatan hasil yang akurat.
4. Model kosmologi Robert Grosseteste

Robert Grosseteste melalui risalah De Luce (Tentang Cahaya) memperkenalkan model kosmologi yang memiliki kemiripan dengan konsep Big Bang. Ia mengusulkan bahwa alam semesta bermula dari satu titik cahaya yang mengembang secara tiba-tiba ke segala arah. Model ini ia melalui penalaran logis dan pemahaman tentang sifat cahaya dan materi.
Robert Grosseteste menjelaskan bagaimana interaksi antara cahaya dan materi bisa membentuk struktur alam semesta, termasuk terbentuknya bola-bola langit secara bertahap. Yang menarik, pemikirannya menggunakan konsep yang bisa dijelaskan dengan prinsip fisika modern seperti kepadatan ambang, perubahan fasa, dan konservasi energi.
5. Eksperimen alkimia Abad Pertengahan

Meski sering disalahpahami sebagai mistisisme, praktik alkimia di abad pertengahan menyimpan benih-benih metode ilmiah modern. Para alkemis melakukan eksperimen, mengembangkan hipotesis, dan melakukan pengujian. Mereka juga mengembangkan peralatan laboratorimum dan menggunakan analisis untuk mempelajari komposisi bahan.
Mereka juga mulai menyadari prinsip-prinsip seperti keseimbangan massa dan proporsi tetap dalam reaksi kimia, meskipun belum mampu merumuskannya secara formal. Eksperimen dilakukan berulang untuk memastikan hasil yang konsisten. Meskipun teorinya belum akurat, pendekatan ilmiah para alkemis ini menunjukkan transisi penting menuju ilmu kimia modern.
Eksperimen-eksperimen dari abad pertengahan menjadi tonggak penting dalam perkembangan metode ilmiah yang kita kenal hari ini. Meskipun masih dibalut dengan pandangan kosmologis dan filosofis khas zamannya, para ilmuwan ini telah menunjukkan pola pikir kritis, sistematis, dan eksperimental yang menjadi fondasi sains modern.