5 Fakta Bayan Benjol Hijau, Ikan dengan Penampilan Unik

Ikan di laut lepas pasti memiliki berbagai macam bentuk, ukuran, dan rupa. Ada ikan yang nampak sangat menggemaskan dan ada pula yang secara penampilan dapat membuat kita yang melihatnya bergidik ngeri. Nah, khusus untuk yang terakhir itu, bayan benjol hijau (Bolbometopon muricatum) bisa dikatakan tergolong sebagai salah satunya.
Ikan yang masih termasuk dalam keluarga ikan kakaktua ini punya bentuk tubuh yang sangat unik. Seluruh tubuh, kecuali bagian ujung kepala, ditutupi oleh sisik besar berwarna hijau atau merah muda. Kemudian, kepala mereka berbentuk vertikal dengan benjolan bulat pada bagian dahi. Organ tubuh lain yang menarik dari ikan ini juga terletak pada giginya yang sangat besar yang ditutupi oleh bibirnya yang tebal.
Selain penampilannya yang nyentrik tersebut, ikan bayan benjol hijau juga memiliki beberapa fakta menarik lain yang sayang untuk dilewatkan. Salah satunya bahkan dapat membuat mereka menjadi spesies penting bagi karang laut, lho. Tanpa basa-basi lagi, simak pembahasan lengkapnya, ya!
1. Peta persebaran, habitat, dan makanan favorit

Ikan bayan benjol hijau bisa dibilang merupakan salah satu jenis ikan dengan peta persebaran yang sangat luas. Bayangkan saja, ikan yang satu ini bisa ditemukan di dua samudera dan berbagai lautan luas di Asia, Oseania, hingga Afrika. Dilansir Animalia, ikan unik ini tinggal di sepanjang Samudra Pasifik, Samudra Hindia, Laut Merah, Laut China Selatan, Laut Filipina, laut sekitar Australia, lautan di Indonesia, Laut Solomon, hingga Laut Andaman.
Sementara itu, untuk pilihan habitatnya, bayan benjol hijau merupakan jenis ikan yang menghuni terumbu karang. Ikan ini sering terlihat berada di kedalaman 30 meter saja. Rumput laut dan karang jadi tempat tinggal bayan benjol hijau ketika akan beristirahat, mencari makan, ataupun bersembunyi.
Selain menjadi rumah, terumbu karang juga menyediakan makanan favorit bagi ikan besar yang satu ini. Bayan benjol hijau tergolong sebagai ikan herbivor sehingga pilihan makanannya adalah alga-alga bentik dan karang-karang laut. Mereka terkenal sebagai hewan yang sangat rakus karena satu individu saja bisa mengonsumsi hingga 5 ton karang laut tiap tahunnya!
2. Ikan kakaktua terbesar di dunia

Ikan kakaktua merupakan kelompok ikan dalam famili Scaridae yang terdiri atas 95 spesies berbeda. Jumlah tersebut menjadikan keluarga ikan ini sebagai jenis ikan paling beragam di kawasan Indo-Pasifik. Nah, menariknya, di antara banyaknya jenis ikan kakaktua yang ada di seluruh lautan dunia itu, ternyata bayan benjol hijaulah yang jadi spesies terbesar.
Rata-rata ukuran bayan benjol hijau dewasa sekitar 70—130 cm dengan bobot 46 kg. Akan tetapi, mereka bisa tumbuh lebih besar lagi dari ukuran tersebut. Dilansir Thai National Parks, bayan benjol hijau terbesar yang pernah tercatat memiliki panjang 150 cm dengan bobot 75 kg! Ukuran tersebut juga menjadikan ikan ini sebagai salah satu ikan terbesar yang hidup di kawasan terumbu karang, lho.
3. Ikan yang hidup dalam kelompok

Di balik tubuhnya yang besar, ternyata bayan benjol hijau termasuk ikan yang hidup secara berkelompok. Bahkan, jumlah individu dalam satu kelompok ikan ini terbilang cukup besar. Critter Science melansir bahwa kelompok besar bayan benjol hijau bisa terdiri atas 20—75 individu yang berbeda.
Tak diketahui apakah kelompok besar ikan kakaktua ini memiliki satu individu yang jadi pemimpin atau tidak. Hanya saja, mereka terlihat sangat kompak ketika berenang bersama di sekitar karang laut. Ketika waktunya beristirahat pun kelompok bayan benjol hijau tetap bersama-sama di sekitaran karang laut, gua-gua, dan bangkai kapal jika ada di sekitar habitatnya.
Oh iya, bayan benjol hijau tergolong sebagai ikan diurnal. Artinya, mereka lebih banyak aktif pada siang hari dan beristirahat saat malam datang. Biasanya, mereka bergerak dengan santai, tetapi bisa mencakup area yang cukup luas. Kelompok ikan ini terbilang cukup kompak dalam mencari makanan ataupun bahu membahu ketika ada predator yang coba menghampirinya.
4. Sistem reproduksi

Ada hal menarik dari sistem reproduksi bayan benjol hijau. Ikan ini tergolong sebagai hewan hermafrodit sehingga mereka memiliki dua alat kelamin yang berfungsi secara penuh. Saat masih muda, bayan benjol hijau lebih banyak ditemukan sebagai betina. Barulah saat mereka sudah berusia lebih tua, beberapa individu akan berubah menjadi jantan. Menariknya, akan ada satu jantan dominan yang berada pada kelompok bayan benjol hijau.
Dilansir Dive The World, waktu paling sesuai bagi ikan ini untuk bereproduksi terjadi tiap awal siklus Bulan. Biasanya, hanya satu jantan dominan yang akan kawin dengan betina-betina pada kelompoknya. Saat jantan dominan itu pergi atau mati, posisinya akan diganti oleh betina lain yang akan segera berganti kelamin dan ciri tubuh.
Pasangan bayan benjol hijau akan kawin pada perairan dangkal. Betina akan mengeluarkan hingga ribuan butir telur sebelum akhirnya dibuahi oleh jantan. Telur-telurnya akan memasuki masa inkubasi selama beberapa minggu sebelum akhirnya menetas. Saat baru lahir hingga remaja, anak bayan benjol hijau biasanya akan lebih banyak ditemukan di sekitar rumput laut.
Barulah pada saat usia mereka menginjak tahun ketiga atau panjangnya sudah mencapai 60 cm, anak bayan benjol hijau akan mulai bergabung dengan kelompok tertentu. Pertumbuhan ikan yang satu ini terbilang lamban, tetapi mereka bisa berusia cukup panjang. Diketahui kalau di alam, bayan benjol hijau dapat mencapai usia hingga 40 tahun.
5. Peran penting bayan benjol hijau pada ekosistem

Bagian kepala merupakan bagian tubuh paling penting bagi bayan benjol hijau. Pasalnya, di sinilah mereka memiliki dahi dan gigi yang bermanfaat dalam mencari makan sekaligus mengubah lingkungan di sekitarnya. Meskipun jadi satu-satunya bagian tubuh luar yang tak dilapisi sisik tebalnya, dahi ini begitu kuat hingga digunakan bayan benjol hijau untuk menghantam dan menghancurkan karang yang akan dikonsumsinya, seperti dilansir Critter Science.
Gigi berbentuk paruh milik ikan ini sebenarnya terdiri atas ribuan gigi yang bersatu hingga membentuk 15 barisan yang terlihat menjadi sebuah paruh. Sama seperti dahinya, gigi bayan benjol hijau sangat kuat hingga dapat mengonsumsi makanan yang menempel pada karang. Akan tetapi, gigi-gigi ini akan terus tumbuh sepanjang hidup mereka sehingga terkadang bayan benjol hijau terlihat mengikis gigi berbentuk paruhnya ini supaya dapat tetap digunakan secara optimal.
Nah, berkat kedua bagian tubuh inilah bayan benjol hijau memainkan peran penting bagi ekosistem terumbu karang, baik positif maupun negatif. Dilansir Critter Science, kebiasaannya dalam mengonsumsi alga yang menutupi karang dapat menjaga kesehatan karang tersebut hingga membantu pertumbuhannya. Di sisi lain, ikan ini juga sering menghancurkan karang laut sehingga mereka juga jadi penyebab bioerosi di lautan. Menariknya, karang-karang yang bayan benjol hijau hancurkan ini terkadang mengendap dan menjadi pasir pantai di sekitar habitat mereka.
Sayangnya, saat ini ada sejumlah masalah yang sedang dihadapi bayan benjol hijau. Mereka termasuk ikan dengan siklus reproduksi yang lamban. Satu individu saja membutuhkan waktu 10 tahun sebelum matang secara seksual. Ditambah lagi, sekalipun bertelur dalam jumlah besar, telur dan anak ikan ini jadi mangsa potensial bagi sejumlah ikan lain di sekitar terumbu karang.
Masalah semakin rumit akibat kehadiran kita, manusia, dengan segala aktivitas di sekitar habitat alami ikan ini. Kebiasaan bayan benjol hijau berkumpul dalam kelompok besar membuat mereka jadi ikan tangkapan nelayan yang sangat potensial. Akibatnya, populasi mereka kian menurun seiring dengan penangkapan berlebihan yang terjadi di seluruh wilayah peta persebaran ikan ini.
Saat ini bayan benjol hijau tergolong sebagai hewan rentan punah (vulnerable) dengan tren populasi yang terus menurun, mengutip IUCN Red List. Meskipun belum semua negara menerapkannya, saat ini bayan benjol hijau termasuk dalam daftar ikan dilindungi di sejumlah perairan. Semoga saja upaya konservasi yang dilakukan tersebut dapat menjaga populasi dari ikan bertubuh unik yang satu ini, ya!