Garangan bergaris tersebar di banyak Afrika, dari Afrika sub-Sahara hingga Afrika Selatan.
Garangan bergaris berukuran kecil, memiliki ciri fisik khas, dan memakan ular serta hewan lain.
Garangan bergaris suka bergerombol, memiliki perilaku sosial unik, dan bayi mereka dibesarkan bersama-sama oleh betina dalam kawanan.
Garangan bergaris adalah jenis hewan karnivora ukuran kecil berasal dari Afrika. Garangan bergaris tak takut menghadapi ular baik sebagai mangsanya maupun predator. Garangan bergaris adalah karnivora yang suka bergerombol hingga puluhan ekor.
Garangan mengandalkan kecepatan untuk melawan hewan setangguh ular. Bukti kepekaan sosial adalah merawat bayi garangan dalam kawanan satu kelompok. Gak banyak hewan berukuran kecil yang mampu melawan ular, lho. Simak untuk membaca selengkapnya.
Garangan bergaris tersebar di banyak Afrika: Afrika sub-Sahara, Somalia, Sudan, Gambia, Senegal, Angola, Botswana, Burkina Faso, Kamerun, Burundi, Chad, Rwanda, Republik Afrika Tengah dan Afrika Selatan.
Jenis habitatnya sangat beragam mulai dari semak belukar, padang rumput, daerah berhutan, sabana, pegunungan, daerah terdapat aliran sungai dan daerah berbatu. Sebaliknya, mereka tidak ditemukan di daerah semi-gurun maupun gurun.
Garangan bergaris hanya berukuran kisaran dari 500-600 mm saat dewasa dan berat hanya 5,5 pon. Kaki depannya memiliki 5 jari dengan cakar panjang dan melengkung digunakan untuk menggaruk dan menggali sarang. Cakar kaki belakang terlihat berat, pendek dan kurang melengkung.
Bulu si garangan berwarna coklat dilengkapi pita-pita cenderung gelap di badannya, begitu pun dengan kaki dan ujung ekornya. Ekornya memiliki panjang antara 15 dan 30 cm. Kepalanya berbentuk segitiga, telinga bulat dan lebar serta badannya terlihat terang.
Soal mencari makan, garangan bergaris dapat menempuh jarak lebih dari 8 km sehari. Mereka adalah karnivora yang memakan berbagai hewan terutama ular dan hewan lain seperti serangga, tikus, katak dan reptil lainnya.
Untuk melawan ular, garangan mengandalkan serangan cepat dengan sentuhan yang keras. Sebab, garangan memiliki mobilitas luar biasa menghindari bisa ular, dilansir needleslodge.
Garangan bergaris punya mekanisme pertahanan untuk melawan segala predator alaminya. Ia melakukan postur tegak sambil berdiri dengan kaki belakang, kemudian bergoyang dari sisi ke sisi terkadang itu menakuti predatornya. Predatornya: ular, burung, serval, serigala, carakal dan anjing liar.
Garangan bergaris suka bergerombol hingga 35 ekor. Anggota dalam kawanan terdiri dari banyak pasangan kawin yang dipimpin oleh satu pasangan tertua sebagai puncak hierarki dalam kelompok itu. Luas wilayah jelajah 1 kelompok itu sekitar 0,8 km2.
Garangan bergaris berkomunikasi dengan sesamanya melalui cicitan bernada tinggi, kicauan dan geraman dengan 12 jenis suara berbeda. Tujuan berkomunikasi untuk mengakrabkan satu sama lain, memperingatkan bahaya dan koordinasi mencari makan.
Bayi garangan yang lahir di kawanan biasanya dibesarkan bersama-sama oleh berbagai betina (tak hanya induk). Sang anak akan dirawat secara intensif dan jaminan perlindungan. Semua betina berbagi tanggung jawab dalam membesarkan anak-anak luwak.
Kehamilan induk biasanya terjadi selama 2 bulan. Betina biasanya melahirkan di liang dilapisi rumput-rumput, lubang liang dan gundukan rayap tua. Selain induk, bayi bisa juga disusui oleh betina lain.
Jika ada banyak anak dalam 1 kawanan, 1 betina akan menjaga semuanya. Sementara betina dan anggota lain pergi ke luar untuk mencari makan. Anak-anak akan mulai meninggalkan sarang sekitar usia 4 minggu bukan untuk mandiri, tapi menemani garangan dewasa mencari makan.
Garangan bergaris dapat hidup kira-kira sekitar 10 tahun di alam liar. Di penangkaran, karnivora tersebut bisa hidup hingga 17 tahun dalam perawatan yang baik.
Perlu diingat bahwa garangan bergaris tidak kebal bisa ular, lho. Badannya yang kecil memungkinkan pergerakan yang cepat dan serangan super keras dan kuat terhadap ular.