Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

5 Fakta Haemanthus Coccineus, Bunga Merah Menyala dari Afrika Selatan

Haemanthus coccineus
haemanthus coccineus (commons.wikimedia.org/Peter coxhead)
Intinya sih...
  • Haemanthus coccineus adalah tanaman berbunga endemik Afrika Selatan
  • Bunga merah menyala dengan bentuk infloresensinya yang unik
  • Tumbuh dari umbi kuat dan memiliki adaptasi tinggi terhadap lingkungan kering
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Haemanthus coccineus adalah tanaman berbunga yang terkenal karena warna bunganya yang merah mencolok dan bentuknya yang padat seperti sikat cat yang unik. Tanaman ini termasuk famili Amaryllidaceae dan berasal dari Afrika Selatan bagian selatan, terutama di wilayah beriklim Mediterania. Penampilan bunganya yang dramatis sering menjadi sorotan di taman hias dan koleksi tanaman tropis.

Spesies ini tumbuh dari umbi yang kokoh dan memiliki siklus hidup yang teradaptasi dengan musim hujan dan masa kering di habitat aslinya. Bunga merah muncul lebih dulu, kemudian diikuti oleh daun lebar yang tumbuh setelah mekarnya selesai. Berikut 5 fakta menarik tentang bunga Haemanthus coccineus ini!

1. Asal dan persebaran di Afrika Selatan

Haemanthus coccineus
haemanthus coccineus (commons.wikimedia.org/Ettore Balocchi)

Haemanthus coccineus adalah spesies endemik yang tersebar di wilayah Afrika Selatan bagian selatan, termasuk provinsi Western Cape, Eastern Cape, serta bagian selatan Namibia. Dilansir PlantZAfrica, tanaman ini tumbuh di habitat yang beragam seperti scrub pesisir, lereng berbatu, dan celah rock crevices. Adaptasi terhadap berbagai jenis tanah—dari pasir hingga batu kapur membantu kelangsungan hidupnya di lingkungan yang berubah.

Tanaman ini sering dijumpai dalam kelompok besar atau tumbuh soliter di tempat teduh di bawah semak atau pepohonan. Persebaran yang luas juga mencakup wilayah dengan curah hujan tahunan berbeda dari 100-1.100 mm. Variasi habitat ini menunjukkan fleksibilitasnya sebagai spesies yang tahan terhadap kondisi alami yang beragam.

2. Warna bunganya yang sangat mencolok

Haemanthus coccineus
haemanthus coccineus (inaturalist.org/Cobi Calyx)

Salah satu daya tarik utama Haemanthus coccineus adalah bunganya yang berwarna merah menyala hingga merah karang, yang sering digambarkan seperti sikat cat atau blood flower. PlantZAfrica menyebutkan bahwa bentuk infloresensinya terdiri dari spathe bracts merah cerah yang mengelilingi puluhan bunga tubular kecil. Warna cerah ini terutama muncul antara akhir musim panas hingga musim gugur di habitat aslinya.

Warna bunga yang mencolok bukan hanya estetika, ini juga berfungsi untuk menarik penyerbuk serangga seperti lebah yang mencari nektar dan serbuk pati. Setelah fase bunga, tanaman menghasilkan buah berupa beri transparan berwarna putih hingga merah muda yang mengandung biji. Kombinasi fase bunga dan buah ini memberi nilai dekoratif sepanjang musim.

3. Tumbuh dari umbi dan siklus hidup unik

Haemanthus coccineus
haemanthus coccineus (inaturalist.org/Tony Rebelo)

Haemanthus coccineus tumbuh dari umbi bawah tanah yang kuat, yang menyimpan cadangan nutrisi untuk menghadapi masa kering. Dilansir Kumbula Indigenous Nursery, umbi ini menghasilkan batang pendek yang kemudian memunculkan bunga merah cerah sebelum daun muncul. Siklus bunga yang mendahului daun merupakan strategi adaptif terhadap lingkungan musim keringnya.

Setelah berbunga, daun yang lebar dan berbentuk tali sering tumbuh, menangkap energi dari sinar matahari untuk cadangan tahun berikutnya. Daun ini kemudian akan layu ketika musim panas tiba dan tanaman masuk masa dorman. Siklus ini membantu Haemanthus coccineus menghemat energi dan air selama periode paling kering.

4. Ketahanan terhadap kekeringan dan adaptasi lingkungan

Haemanthus coccineus
haemanthus coccineus (commons.wikimedia.org/Tm)

Tanaman ini memiliki ketahanan tinggi terhadap kondisi kering dan panas, menjadikannya cocok tumbuh di daerah dengan curah hujan rendah pada musim panas. Banyak populasi Haemanthus coccineus ditemukan di wilayah dengan musim kering panjang, di mana tumbuhan lain sulit bertahan. Umbi yang tersimpan di bawah tanah membantu tanaman bertahan tanpa kehilangan air berlebihan.

Dilansit The Garderner, bunga yang muncul sebelum daun memungkinkan banyak energi diarahkan untuk reproduksi, sementara daun kemudian berperan dalam cadangan energi. Adaptasi ini membantu spesies menghadapi iklim Mediterania dengan musim kering dan musim hujan yang berbeda.

5. Peran dalam kebun hias dan budaya tanaman

Haemanthus coccineus
haemanthus coccineus (commons.wikimedia.org/James Steakley)

Haemanthus coccineus bukan hanya menarik bagi alam liar, tetapi juga populer sebagai tanaman hias di kebun batu (rock garden), pot, atau taman tropis. Karena bunga merahnya yang mencolok dan bentuknya yang unik, banyak penghobi tanaman menanamnya sebagai titik fokus dekoratif. Selain itu, bunganya sering muncul mendadak setelah musim hujan, memberikan efek visual yang dramatis.

Kumbula Indigenous Nursery menyebutkan bahwa tanaman ini juga dikenal dengan banyak nama umum seperti blood flower, blood lily, paintbrush lily, dan April fool, mencerminkan variasi budaya dan bentuk bunganya yang imajinatif. Toleransinya terhadap kekeringan dan daya tarik visual membuatnya cocok untuk taman di iklim serupa.

Haemanthus coccineus aalah contoh menakjubkan bagaimana tanaman dapat beradaptasi dengan lingkungan yang keras sambil mempertahankan keindahan visual yang luar biasa. Warna bunga merah cerah dan siklus hidup umbinya mencerminkan strategi bertahan hidup yang khas di habitat Mediterania Afrika Selatan. Keunikan dan estetika tanaman ini menjadikannya favorit para pecinta flora tropis dan subtropis di seluruh dunia.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Ane Hukrisna
EditorAne Hukrisna
Follow Us

Latest in Science

See More

5 Peristiwa Langit yang Jarang Terjadi tapi Sangat Menakjubkan

26 Des 2025, 21:49 WIBScience