Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

5 Fakta Hagia Irene, Bangunan yang Lebih Tua dari Hagia Sophia

ilustrasi bangunan Hagia Irene
ilustrasi bangunan Hagia Irene (pexels.com/mibernaa)
Intinya sih...
  • Hagia Irene berasal dari Bahasa Yunani yang berarti kedamaian suci, dibangun oleh Kaisar Konstantinus Agung pada abad ke-4.
  • Sebagai gereja tertua di Istanbul, Hagia Irene didirikan pada abad ke-4 dan pernah menjadi gudang senjata Ottoman serta museum militer.
  • Hagia Irene tidak pernah menjadi masjid dan memiliki arsitektur unik dengan atrium asli serta denah basilika di lantai dasar.
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Setiap bangunan yang berdiri di Istanbul, semuanya menyimpan sejarah yang panjang bagi peradaban. Salah satunya adalah Hagia Irene, yang sering luput perhatian. Karena semua tertuju pada bangunan Hagia Sophia yang lebih terkenal.

Hagia Irene terletak di dalam kompleks Istana Topkapi, tepatnya di halaman Janissari di distrik Fatih, Istanbul, Turki. Lokasi Hagia Irene sangat berdekatan dengan Hagia Sophia yang berjarak hanya sekitar 300 meter. Berikut fakta Hagia Irene, bangunan gereja yang lebih tua dari Hagia Sophia.

1. Hagia Irene berarti kedamaian suci

ilustrasi Hagia Irene
ilustrasi Hagia Irene (pexels.com/denitsa-kireva)

Hagia Irene berasal dari Bahasa Yunani yaitu hagia eirene. Hagia berarti suci atau kudus, sementara eirene berarti kedamaian. Jadi bila digabung hagia eirene berarti kedamaian yang suci atau holy peace.

Pembangunan gereja ini diprakarsai oleh Kaisar Konstatinus Agung pada abad ke-4 yang punya makna politis dan sosial yang kuat. Setelah masa penganiayaan terhadap umat Kristen berakhir, gereja ini dibangun untuk merayakan era kedamaian di ibu kota baru yaitu Konstatinopel.

Gereja ini pernah menjadi tempat berlangsungnya Konsli Ekumenis kedua pada tahun 381 M. Sebuah pertemuan besar para pemimpin gereja untuk mendamaikan perbedaan doktrin dan menciptakan persatuan iman.

2. Gereja tertua di Istanbul

ilustrasi Hagia Irene
ilustrasi Hagia Irene (pexels.com/ahu-cicek)

Seperti yang disebutkan sebelumnya, Hagia Irene didirikan pada abad ke-4, setelah Konstantinus I menjadikan Konstantinopel sebagai ibu kota kekaisaran. Pada periode ini, Kristen mulai mendapat legitimasi politik, sehingga pembangunan gereja menjadi bagian penting lanskap kota.

Gereja ini telah berdiri sejak fase paling awal Konstantinopel sebagai Kota Kristen, bahkan sebelum Hagia Sophia yang lebih dikenal luas. Bangunan asli dari Hagia Irene sempat hancur akibat Pemberontakan Nika di tahun 532 M. Kemudian Hagia Irene dibangun kembali oleh Kaisar Yustinianus I tanpa menghilangkan karakter dasarnya sebagai gereja Bizantium awal.

3. Pernah menjadi gudang senjata Ottoman dan museum militer

ilustrasi Hagia Irene
ilustrasi Hagia Irene (pexels.com/tkirkgoz)

Tahun 1453, Konstantinopel jatuh ke tangan Kesultanan Ottoman. Namun, bangunan ini gak serta merta diubah menjadi masjid. Melainkan dialihfungsikan untuk keperluan militer. Karena letaknya yang berada di halaman pertama istana, Hagia Irene digunakan sebagai gudang penyimpanan senjata. Bangunan ini digunakan untuk menyimpan perlengkapan militer, baju zirah, panah, pedang, dan beragam senjata api milik pasukan Janissari.

Pada abad ke-19 atau tepatnya di tahun 1846, Sultan Abdulmecid memerintahkan agar koleksi senjata kuno dan barang antic ditata dengan rapi. Dari situlah, Hagia Irene secara resmi menjadi museum pertama di Kekaisaran Ottoman dengan nama Muze-I Humayun.

Hingga tahun 1949, Hagia Irene gak lagi menjadi museum militer. Kini, Hagia Irene menjadi situs sejarah karena sejarahnya yang panjang. Hagia Irene terkenal sebagai gedung konser.

4. Tidak pernah menjadi masjid

ilustrasi Hagia Irene
ilustrasi Hagia Irene (commons.wikimedia.org/Dosseman)

Hampir semua gereja besar di Konstantinopel seperti Hagia Sophia hingga gereja Chora diubah menjadi tempat ibadah masjid setelah penaklukan Ottoman. Namun, berbeda dengan Hagia Irene yang menjadi gudang senjata karena lokasinya yang strategis dan dekat dengan pasukan Janissari.

Karena gak pernah dialihfungsikan sebagai masjid, Hagia Irene gak memiliki elemen-elemen khas masjid yang biasanya ditambahkan pada gereja Bizantium. Hal ini membuat Hagia Irene menjadi gereja Bizantium yang paling otentik di Istanbul.

5. Memiliki arsitektur yang unik

ilustrasi interor Hagia Irene
ilustrasi interor Hagia Irene (commons.wikimedia.org/Jaba1977)

Hagia Irene adalah satu-satunya gereja yang masih memiliki atrium asli. Yaitu halaman terbuka di bagian depan yang dikelilingi koridor. Pada umumnya, atrium pada gereja Bizantium telah hilang atau hancur karena perubahan fungsi bangunan. Atrium ini merupakan elemen khas arsitektur Romawi yang diadopsi oleh gereja-gereja Kristen.

Hagia Irene juga memiliki denah basilika di lantai dasar dengan denah Salib Yunani di bagian atas. Perpaduan ini menjadikannya salah satu contoh transisi menuju gaya arsitektur Bizantium klasik. Ditambah, di bagian cekungan altar terdapat mosaik salib hitam sederhana dengan latar belakang emas. Karena gak pernah menjadi masjid, interiornya tetap telanjang dan menunjukkan struktur bata serta batu aslinya.

Keberadaan Hagia Irene menunjukkan bahwa bangunan bersejarah gak haruslah mewah. Melainkan mempertahankan keaslian dan keunikan dari arsitekturnya. Hagia Irene menawarkan perspektif yang lebih tenang dan reflektif tentang peradaban, iman, dan kekuasaan yang silih berganti.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Ane Hukrisna
EditorAne Hukrisna
Follow Us

Latest in Science

See More

5 Peristiwa Langit yang Jarang Terjadi tapi Sangat Menakjubkan

26 Des 2025, 21:49 WIBScience