Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

5 Fakta Ilmiah dari Bisa Ular Kobra, Ternyata Ada Manfaatnya!

ilustrasi king kobra (unsplash.com/Avinash Uppuluri)

Ular kobra merupakan salah satu reptil yang cukup terkenal karena memiliki bisa beracun yang mematikan. Bisa yang terdapat pada ular kobra merupakan cairan kompleks yang terdiri dari berbagai enzim dan protein, sehingga dirancang untuk melumpuhkan mangsa dan juga melindungi diri dari berbagai ancaman yang ada.

Bisa pada ular kobra bukan hanya menjadi senjata alami, namun juga menjadi objek penelitian ilmiah yang dapat menghasilkan berbagai fakta menarik untuk disimak. Dalam dunia medis dan biologi ada berbagai studi mengenai bisa ular kobra untuk membuka wawasan mengenai proses kerjanya, efek pada tubuh manusia, serta potensi manfaat yang mungkin dapat diperoleh. Simaklah beberapa fakta ilmiah berikut ini mengenai bisa ular kobra yang tentunya perlu kamu ketahui lebih dalam.

1. Bisa ular kobra mengandung neurotoksin

ilustrasi king kobra (unsplash.com/Angiola Harry)

Komponen utama yang terdapat pada bisa ular kobra ternyata merupakan neurotoksin yang untuk secara khusus menyerang sistem saraf. Neurotoksin tersebut bekerja dengan cara menghambatnya antara otot dan juga saraf, sehingga dapat menyebabkan kelumpuhan dan kegagalan pada sistem pernapasan, sehingga hal inilah yang dapat memicu reaksi berbahaya apabila sampai menggigit manusia atau pun makhluk lainnya.

Pada proses tertentu, efek dari neurotoksin bisa berakibat sangat fatal dalam hitungan jam jika tidak segera ditangani. Namun, fakta unik yang terdapat pada neurotoksin sering dijadikan sebagai bahan penelitian untuk mengembangkan obat penyakit saraf, seperti Parkinson atau pun Alzheimer.

2. Bisa ular kobra dapat menyebabkan nekrosis jaringan

ilustrasi king kobra (unsplash.com/Boris Smokrovic)

Kamu harus memahami bahwa setiap gigitan yang dilakukan oleh ular kobra ternyata bukan hanya akan menyebabkan neurotoksin, sebab bisanya juga bisa mengandung enzim, seperti fosfolipase A2 yang dapat merusak sel-sel tubuh. Enzim yang terdapat pada bisa ular kobra bisa memecah membran sel, sehingga dapat menyebabkan kerusakan jaringan atau proses di area sekitar.

Nekrosis bisa berakibat sangat mematikan dan sering kali membutuhkan tindakan medis yang khusus berupa operasi untuk mengangkat jaringan yang mati. Oleh karena itu, penanganan segera tentunya menjadi langkah penting untuk menghindari risiko komplikasi lebih lanjut yang mungkin dapat terjadi di kemudian hari.

3. Volume bisa yang dikeluarkan berbeda-beda

ilustrasi king kobra (unsplash.com/David Clode)

Setiap kali ular kobra menggigit ternyata tidak selalu menghasilkan jumlah bisa yang serupa, sehingga hal ini bisa saja berbeda-beda. Ada berbagai faktor yang dapat memengaruhi volume bisa dikeluarkan oleh ular kobra, seperti misalnya ukuran, usia ular, situasi seperti misalnya defensif atau pun berburu.

Seekor ular kobra dewasa dapat menghasilkan hingga 200 mg bisa dalam satu gigitan, yaitu jumlah yang cukup untuk membunuh lebih dari 20 manusia dewasa. Fakta ini tentunya menunjukkan bahwa bisa ular kobra bisa sangat mematikan jika tidak segera ditangani dengan cepat, sehingga tidak boleh diabaikan begitu saja.

4. Bisa ular kobra tidak selalu mematikan bagi mangsa besar

ilustrasi king kobra (unsplash.com/Godwin Angeline Benjo)

Selama ini mungkin kamu berpikir bahwa bisa yang terdapat pada ular kobra cukup mematikan bagi semua makhluk hidup, ternyata tidak selalu dengan demikian. Fakta menariknya adalah ular kobra tidak selalu menghentikan bisa pada saat menggigit, terutama jika merasa terancam dan tidak bermaksud untuk membunuh, sehingga hal inilah yang tentu akan membawa dampak yang berbeda.

Gigitan 'kering' sering kali dilakukan oleh ular kobra sebagai peringatan, terutama terhadap manusia atau pun hewan besar, sebab tidak dianggap sebagai mangsanya. Namun, pada mangsa yang lebih kecil, seperti tikus atau pun burung justru ular kobra akan menyuntikkan bisa sepenuhnya dengan tujuan untuk melumpuhkan mereka dengan cara yang cepat.

5. Bisa ular kobra memiliki potensi dalam dunia medis

ilustrasi king kobra (unsplash.com/Hendrik Schlott)

Walau mungkin bisa ular kobra dianggap mematikan, namun ternyata ada manfaat besar yang dapat digunakan dalam tujuan pengobatan. Para peneliti telah mengisolasi senyawa dari bisa tersebut untuk mengembangkan obat penghilang rasa sakit, antikoagulan, atau bahkan terapi kanker, namun tetap membutuhkan penelitian lebih lanjut mengenai hal tersebut.

Komponen pada bisa ular ternyata dapat digunakan untuk membuat antivenom, yaitu penawar racun yang sangat efektif dalam menangani gigitan ular berbisa. Hal tersebut menunjukkan bahwa racun alami yang dimiliki oleh ular kobra melalui bisanya justru bisa menjadi alat yang cukup kuat dalam dunia medis jika digunakan dengan bijak dan cermat.

Bisa ular kobra memang menjadi salah satu hal yang menakjubkan, sekaligus menakutkan. Setidaknya dengan beberapa fakta ilmiah di atas, maka nantinya kamu dapat mengetahui bahwa setiap ular memiliki kompleksitas biologis, sekaligus dapat memanfaatkannya untuk berbagai keperluan medis. Tetaplah waspada terhadap berbagai ancaman yang dimiliki bisa ular!

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Salsabila Manlan
EditorSalsabila Manlan
Follow Us