Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

5 Fakta Japanese Dwarf Flying Squirrel, Rupanya Mirip Pokemon

Japanese Dwarf Flying Squirrel(instagram.com/osax.co)
Japanese Dwarf Flying Squirrel(instagram.com/osax.co)

Japanese dwarf flying squirrel (Pteromys momonga) adalah satu dari dua tupai terbang yang paling tua di dunia. Namun, pada kenyataannya japanese dwarf flying squirrel ini tidak bisa terbang, melainkan hanya mampu meluncur menggunakan selaput yang ada di tubuh mereka. 

Hewan ini memiliki kemampuan meluncur dari pohon ke pohon hingga jarak 100 meter untuk menghindari predator. Memiliki rupa seperti tokoh kartun pokemon, simak lima fakta japanese dwarf flying squirrel berikut ini. 

1. Dapat ditemukan di pulau Honshu dan Kyushu

Japanese Dwarf Flying Squirrel(instagram.com/osax.co)
Japanese Dwarf Flying Squirrel(instagram.com/osax.co)

Japanese dwarf flying squirrels merupakan spesies tupai terbang yang dapat ditemukan di Pulau Honshu dan Kyushu, Jepang. Hewan ini merupakan hewan asli yang berasal dari negara Jepang. 

Makhluk menggemaskan yang mempunyai ciri khas mata besar dan tubuh mungil ini merupakan hewan nokturnal. Mereka akan menghabiskan waktu di dalam lubang pohon sepanjang hari dan mulai aktif pada malam hari. Ketika musim salju tiba, mereka mampu menghabiskan waktunya hanya untuk tidur dalam waktu beberapa hari. 

2. Tinggal di lubang pohon

Japanese Dwarf Flying Squirrel(instagram.com/osax.co)
Japanese Dwarf Flying Squirrel(instagram.com/osax.co)

Sarang japanese dwarf flying squirrel bisa ditemukan di pohon pinus atau cemara. Mereka juga termasuk hewan arboreal, yaitu hewan yang menghabiskan sebagian besar waktunya di atas pohon. 

Japanese dwarf flying squirrel akan meluncur dari satu pohon ke pohon lain untuk mengumpulkan makanan dan menghindari predator. Menariknya, ketika melandas di sebuah pohon, ekor fluffy yang dimiliki tupai ini membantunya dalam menjaga keseimbangan layaknya sebuah rem angin. 

3. Makan biji- bijian dan buah

Japanese Dwarf Flying Squirrel(instagram.com/osax.co)
Japanese Dwarf Flying Squirrel(instagram.com/osax.co)

Termasuk dalam jenis Mamalia, japanese dwarf flying squirrels merupakan hewan herbivora yang memakan biji- bijian. Tidak hanya itu, japanese dwarf flying squirrels  juga memfasilitasi penyebaran benih dengan mengonsumsi biji pinus. Hal ini membantu populasi pohon pinus untuk terus tumbuh. 

Selain itu, japanese dwarf flying squirrels juga memiliki cara makan yang tidak biasa. Hal itu terlihat dari saat mereka mengunyah makanan sambil bergelantungan di pohon.

Nah, pada pada posisi tersebut pula, alih- alih berpindah tempat, mereka hanya merenggangkan tubuh untuk mengakses makanan yang dapat dijangkau. Mager ya!

4. Karakteristik tubuh japanese dwarf flying squirrel

Japanese Dwarf Flying Squirrel(instagram.com/osax.co)
Japanese Dwarf Flying Squirrel(instagram.com/osax.co)

Dengan tubuh yang mungil, japanese dwarf flying squirrel mempunyai berat badan 220 gr dan panjang badan 14-20 cm. Japanese dwarf flying squirrel mempunyai tiga warna yang berbeda, yaitu cokelat, abu- abu, dan putih. 

Warna- warna tersebut membantu mereka berkamuflase untuk melindungi diri dari predator, seperti kucing, burung hantu, musang, dan anjing hutan. Meskipun begitu, ancaman terbesar mereka datang dari manusia.

5. Masa hidup dan proses komunikasi

Japanese Dwarf Flying Squirrel(instagram.com/osax.co)
Japanese Dwarf Flying Squirrel(instagram.com/osax.co)

Walaupun memiliki ukuran tubuh yang mungil, japanese dwarf flying squirrel dapat bertahan hidup 4-5 tahun di alam liar dan 10-15 tahun di bawah perawatan. Dipercaya, bahwa hewan menggemaskan ini muncul pada 20 juta tahun yang lalu. 

Dalam proses komunikasi, japanese dwarf flying squirrel berkomunikasi melalui vokalisasi atau suara khas yang mereka punya. Namun, bagi seekor induk dan anak, mereka melakukannya dengan bahasa tubuh dan sentuhan. 

Mungkin banyak orang yang ingin menjadikan hewan ini sebagai peliharaan karena rupanya yang menggemaskan, namun hal ini tidak disarankan karena bersifat ilegal dan bisa membawa penyakit serius bagi yang merawatnya. 

Jadi, tugas kita sebagai manusia adalah menjaga habitat dan populasi mereka agar tetap terlindungi dan terhindar dari buruan manusia.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Srikandy Indah Karina
EditorSrikandy Indah Karina
Follow Us