Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

5 Fakta Menarik Arthropoda, Ada yang Bisa Hidup di Gunung!

Arthropoda (pexels.com/William Warby)
Arthropoda (pexels.com/William Warby)

Kamu pernah melihat serangga kecil merayap di dinding rumah atau mungkin pernah memperhatikan udang di piring makanmu? Semua makhluk itu tergolong ke dalam kelompok hewan bernama arthropoda. Hewan ini dikenal luas karena struktur tubuhnya yang unik dan kemampuan adaptasinya yang luar biasa di berbagai jenis lingkungan.

Arthropoda termasuk kelompok hewan terbesar dalam dunia zoologi, mencakup jutaan spesies misalnya saja serangga, laba-laba, hingga udang dan kepiting. Eksoskeleton keras namun fleksibel yang menyelimuti tubuh mereka menjadikan arthropoda makhluk tangguh yang bisa bertahan di banyak kondisi ekstrem. Supaya makin paham tentang dunia mereka, mari pelajari lebih lanjut keunikan dan keberagaman arthropoda lewat penjelasan berikut.

1. Tubuh arthropoda dilindungi oleh cangkang yang keras

Kalajengking (unsplash.com/Aristos Aristidou)
Kalajengking (unsplash.com/Aristos Aristidou)

Salah satu ciri paling mencolok dari arthropoda adalah struktur tubuhnya yang terbagi menjadi beberapa segmen. Biasanya tubuh mereka terdiri atas bagian kepala, dada, dan perut yang terpisah secara jelas. Setiap bagian tubuh memiliki fungsi tertentu yang penting bagi kelangsungan hidup arthropoda.

Selain itu, seluruh tubuh arthropoda dilapisi oleh eksoskeleton, semacam kerangka luar yang keras, tapi lentur. Lapisan ini bisa melindungi mereka dari serangan predator, juga menjaga kelembapan tubuh.

Struktur tubuh yang terbagi rapi juga mempermudah mereka dalam bergerak dan menyesuaikan diri dengan berbagai lingkungan. Karena eksoskeleton tidak bisa tumbuh bersama tubuh, arthropoda harus mengalami proses pergantian kulit secara berkala, yang disebut molting. Selama molting, mereka menjadi rentan, tapi setelah itu tubuh mereka kembali kuat dan siap menjelajahi habitatnya.

2. Peredaran darah terbuka memungkinkan fleksibilitas hidup yang tinggi

Laba-laba (unsplash.com/Ed van duijn)
Laba-laba (unsplash.com/Ed van duijn)

Berbeda dari mamalia, sistem peredaran darah yang dimiliki oleh arthropoda bersifat terbuka. Artinya, darah tidak sepenuhnya mengalir melalui pembuluh darah, melainkan sebagian besar menggenang dalam rongga tubuh yang disebut hemocoel. Jantung terletak di bagian punggung dan memompa darah ke seluruh tubuh tanpa sistem pembuluh tertutup. Meski terdengar sederhana, sistem ini cukup efisien untuk ukuran tubuh kecil mereka.

Kelebihan dari sistem ini adalah fleksibilitasnya dalam menyesuaikan tekanan darah dan distribusi zat gizi. Karena ukuran tubuh mereka kecil dan metabolisme tidak secepat vertebrata, sistem peredaran terbuka mampu memenuhi kebutuhan biologis sehari-hari. Maka tak heran kalau arthropoda bisa hidup di tempat dengan kondisi ekstrem seperti gua gelap, puncak gunung, atau dasar laut yang paling dalam.

3. Setiap kelas arthropoda punya bentuk, fungsi, dan habitat unik

Kaki seribu (unsplash.com/Pranav Ijantkar)
Kaki seribu (unsplash.com/Pranav Ijantkar)

Arthropoda terbagi dalam beberapa kelas utama, masing-masing memiliki perwakilan hewan yang sangat berbeda. Contohnya saja kelas Crustacea yang terdiri dari hewan air seperti kepiting, udang, serta lobster. Crustacea memiliki dua pasang antena, tubuh bersegmen, dan hidup di perairan, baik itu perairan tawar maupun asin. Crustacea dikenal luas sebagai sumber pangan manusia dan bagian penting dari ekosistem laut.

Sementara itu, kelas Insecta mencakup serangga yang jumlah spesiesnya sangat melimpah. Serangga memiliki tiga pasang kaki, antena, dan sebagian memiliki sayap. Mereka hidup di hampir semua belahan bumi dan memainkan peran ekologis vital sebagai penyerbuk, pemakan bangkai, atau bahkan hama.

Selain itu, ada juga kelas Arachnida seperti laba-laba dan kalajengking. Sementara, kelas Myriapoda terdiri dari kaki seribu serta lipan. Setiap kelas menunjukkan bagaimana arthropoda bisa menyesuaikan diri dengan berbagai bentuk lingkungan hidup.

4. Reproduksi bervariasi sesuai jenis dan lingkungan hidup

Lobster (pexels.com/Magda Ehlers)
Lobster (pexels.com/Magda Ehlers)

Sistem reproduksi arthropoda sangat beragam tergantung dari jenis dan kelasnya. Sebagian besar arthropoda bereproduksi dengan melakukan fertilisasi internal, yakni pembuahan yang terjadi di dalam tubuh betina. Proses ini membuat peluang keberhasilan reproduksi jadi lebih tinggi, terutama di lingkungan yang keras dan tidak stabil. Beberapa spesies bahkan memperlihatkan perilaku kawin yang kompleks, seperti tarian jantan untuk menarik perhatian betina.

Polimorfisme seksual juga umum ditemukan pada arthropoda. Misalnya, jantan dan betina bisa berbeda ukuran, warna, atau bentuk tubuhnya. Dalam banyak kasus, perbedaan ini terkait dengan fungsi masing-masing jenis kelamin dalam proses kawin dan merawat keturunan. Selain itu, beberapa arthropoda dapat berkembang biak secara partenogenesis, yaitu menghasilkan keturunan tanpa melalui pembuahan, yang membantu mereka tetap bertahan meski populasi jantan terbatas.

5. Arthropoda berperan penting dalam keseimbangan alam dan kehidupan manusia

Lebah (pexels.com/Pixabay)
Lebah (pexels.com/Pixabay)

Kehadiran arthropoda dalam ekosistem tidak bisa dianggap remeh. Arthropoda tidak hanya berperan sebagai pengurai dan penyerbuk, tapi juga pemangsa alami hama. Tanpa serangga seperti lebah, proses penyerbukan tanaman pertanian akan terganggu, berdampak langsung pada produksi pangan. Beberapa jenis laba-laba bahkan juga berperan serta dalam membantu mengendalikan populasi serangga pengganggu secara alami tanpa perlu menggunakan pestisida, lho.

Di sisi lain, banyak jenis arthropoda juga dimanfaatkan manusia untuk kebutuhan konsumsi dan riset. Udang dan kepiting adalah contoh paling umum dalam sektor perikanan. Tak hanya  itu, senyawa kimia yang dihasilkan beberapa arthropoda mulai diteliti dalam dunia medis dan juga teknologi. Meskipun ada juga jenis yang menjadi vektor penyakit seperti nyamuk, peran positif arthropoda jauh lebih besar daripada ancamannya.

Arthropoda bukan hanya kelompok hewan yang mendominasi jumlah spesies di bumi, tetapi juga memiliki kontribusi besar terhadap keseimbangan ekosistem dan kehidupan manusia. Dalam proses evolusi, arthropoda menunjukkan keberhasilan dalam bertahan di hampir semua jenis lingkungan. Kalau kamu pernah mengabaikan keberadaan semut kecil di dapur atau nyamuk yang beterbangan di malam hari, kini bisa jadi kamu melihat mereka dengan perspektif berbeda.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Izza Namira
EditorIzza Namira
Follow Us