Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

5 Fakta Menarik Darwin's Rhea, Jantan Lebih Agresif saat Musim Kawin  

Darwin's rhea (commons.m.wikimedia.org/William Warby)
Darwin's rhea (commons.m.wikimedia.org/William Warby)

Darwin's rhea juga dikenal sebagai lesser rhea, spesies burung besar yang tidak bisa terbang. Spesies ini memiliki nama ñandú petiso atau ñandú del norte di Argentina. berada dalam famili Rheidae dan memiliki nama ilmiah Rhea pennata. Tingginya mencapai 92,5--100 sentimeter, panjangnya 92--100 sentimeter dan beratnya sekitar 15--25 kilogram. Kebanyakan dari mereka punya kepala kecil dan paruh yang ukurannya 6,2--9,2 sentimeter.

Darwin's rhea punya sayap yang lebih besar dari spesies rhea lainnya, memungkinkannya berjalan dengan sangat baik. Cakar tajam di jari kakinya digunakan sebagai senjata efektif untuk mencari makan atau bertarung. Bulunya berbintik cokelat dan putih. Tidak banyak informasi tentangnya, tapi fakta-fakta berikut sudah bisa membantumu mengenalinya lebih baik.

1. Wilayah penyebaran darwin's rhea

Darwin's rhea (commons.m.wikimedia.org/Christoph Strassler)
Darwin's rhea (commons.m.wikimedia.org/Christoph Strassler)

Penyebaran darwin's rhea berada di daerah semak belukar terbuka di padang rumput Patagonia dan dataran tinggi Andes. Jangkauannya mencakup Argentina, Bolivia, Chili dan Peru. Semua subspesies rhea lebih menyukai padang rumput, semak belukar dan tanah rawa. Animalia menginformasikan bahwa darwin's rhea suka berada di ketinggian yang kurang dari 1.500 meter.

Tapi, subspesies lainnya biasanya berada di ketinggian 3.000-4.500 meter. Tapi di selatan turun di ketinggian hingga 1.200 meter. Rhea ini suka berada di dekat sungai, danau atau rawa untuk berkembang biak terlepas dari habitatnya yang cukup kering.

2. Apa yang dimakannya?

Darwin's rhea (commons.m.wikimedia.org/Chucao)
Darwin's rhea (commons.m.wikimedia.org/Chucao)

Makanan dari darwin's rhea kebanyakan terdiri dari berbagai bagian tanaman seperti akar, buah-buahan, biji-bijian dan dedaunan. Mereka juga mengonsumsi sebagian kecil hewan termasuk serangga dan vertebrata kecil. Rhea ini meminum sedikit air sebab asupan airnya terpenuhi oleh makanan yang dikonsumsinya. Darwin's rhea tidak berpindah-pindah tempat untuk mendapatkan makanan, sebab ada banyak tanaman di habitatnya.

3. Hidup dalam kelompok campuran

Darwin's rhea (commons.m.wikimedia.org/Chucao)
Darwin's rhea (commons.m.wikimedia.org/Chucao)

Sebagai hewan yang cukup sosial, darwin's rhea berada dalam kelompok campuran, dari berbagai umur dan jenis kelamin. Mereka biasanya menjelajah dalam kelompok yang terdiri dari 5--30 individu. Selama musim kawin, betina cenderung membentuk kelompok kecil, sementara jantan jadi lebih teritorial.

Juga telah diamati bahwa sebagian kecil jantan akan hidup sendirian di pengasingan pada usia lanjut. Mereka memang mudah bergaul, tapi setiap individu harus menjaga jarak tertentu satu sama lain. Jika tidak, akan terjadi agresi langsung. Itu terjadi ketika mereka menjulurkan kepalanya ke depan dan mendesis sambil membuka paruhnya.

4. Memiliki banyak kemampuan

Darwin's rhea (commons.m.wikimedia.org/Medium69)
Darwin's rhea (commons.m.wikimedia.org/Medium69)

Berdasarkan informasi dari Animal Diversity, darwin's rhea bisa bergerak dengan kecepatan 60 km/jam. Mereka juga perenang yang kuat, pernah diamati menyeberangi sungai. Penglihatan dan pendengarannya juga luar biasa, memudahkannya menjalani hari dan mengawasi keberadaan pemangsa. Menariknya, saat berlari dari kejaran pemangsa, mereka punya kebiasaan unik.

Darwin's rhea suka menelusuri kembali langkahnya saat dikejar, tiba-tiba berjongkok di semak-semak dan membaringan tubuhnya ke tanah. Taktik lain yang digunakannya untuk membingungkan pemangsa adalah berlari dalam pola zig-zag.

5. Sistem perkawinan darwin's rhea

Darwin's rhea (commons.m.wikimedia.org/Jeremu Vandel)
Darwin's rhea (commons.m.wikimedia.org/Jeremu Vandel)

Di awal musim kawinnya, jantan bersaing memperebutkan wilayah dalam pertarungan singkat. Setelah mengamankan wilayahnya, jantan berusaha menarik betina ke dalamnya. Setelah berhasil mengumpulkan 2--12 betina, jantan memulai ritual pertunjukannya yang melibatkan berbagai panggilan sambil berlari mengelilingi betina dan menggoyangkan sayapnya.

Setelah perkawinan, jantan memimpin betina ke sarang di mana mereka bertelur. Betina meninggalkan sarang setelah bertelur, masa inkubasinya berlangsung selama 30--44 hari. Pada periode tersebut, jantan lebih agresif bahkan pada betina. Anak-anaknya mencapai usia dewasa pada umur tiga tahun.

Darwin's rhea ternyata spesies yang dietnya kebanyakan terdiri dari tumbuh-tumbuhan, tapi juga terkadang memakan hewan. Mereka cukup sosial di luar musim kawin, tapi jantan lebih agresif ketika  masa inkubasi. Darwin's rhea pandai berlari dan berenang, kemampuan yang membuatnya bisa melarikan diri dari pemangsa. Saat ini, mereka diklasifikasikan sebagai Least Concern oleh IUCN. Wilayah penyebarannya diperkirakan sekitar 859.000 kilometer persegi.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Ane Hukrisna
EditorAne Hukrisna
Follow Us

Latest in Science

See More

Benarkah Antariksa Punya Rahasia yang Bikin Kepala Meledak? 7 Fakta Ini Jawabannya!

14 Des 2025, 06:29 WIBScience