5 Fakta Menarik Landak Eropa, Durinya Tidak Berbahaya bagi Manusia

Jika Indonesia memiliki spesies landak yang besar dan berduri tajam, Eropa justru punya spesies landak mungil nan lucu bernama Erinaceus europaeus atau landak eropa. Tubuh landak ini membulat, punya warna cokelat dan putih, serta duri-durinya tidak tajam dan tidak berbahaya bagi manusia. Tak cuma lucu, landak eropa juga jadi hewan favorit petani karena ia membantu membunuh hama-hama yang merugikan. Karena hal tersebut petani tak perlu repot-repot menyemprot pestisida atau pembasmi hama.
Sayangnya saat ini penyebaran landak eropa sudah meluas, alhasil ia juga menjadi spesies invasif di beberapa daerah. Sebagai spesies invasif ia menimbulkan banyak kekacauan yang akhirnya merusak ekosistem dan merugikan masyarakat. Untungnya populasi landak eropa terbilang masih melimpah, jadi kamu tak perlu khawatir akan keberlangsungan hidup dan eksistensi mamalia ini. Landak eropa juga menyimpan berbagai fakta unik dan menarik yang beberapa diantaranya akan segera kita bahas!
1. Sangat disukai petani karena sering memakan hama di kebun

Artikel di jurnal Mammal Research menjelaskan kalau makanan utama landak eropa adalah hewan kecil seperti kumbang dan cacing. Tak hanya itu, landak ini juga kerap memakan hama-hama yang ada di kebun, seperti siput, belalang, burung kecil, jangkrik, dan mamalia kecil. Karena kebiasaan makannya landak eropa sangat terkenal di kalangan para petani sampai-sampai ia jadi salah satu hewan kesukaan petani. Kehadirannya di kebun sangat ditunggu karena dengan bantuannya tanaman di kebun bisa aman dan para petani tak perlu repot menyemprot pestisida kimia.
Biasanya ia akan berkeliling dan berjalan di semak-semak atau di kebun dalam upaya mencari makan. Jika melihat makanan ia akan langsung memakannya tanpa pikir panjang. Gerakan hewan ini tak terlalu cepat sehingga ia jarang terlihat mengejar mangsa, khususnya dalam jarak yang jauh. Secara umum ia lebih suka berburu dengan cara berjalan santai dan memakan mangsa yang ada di hadapannya. Mau mangsa ada di atas batu, di dalam lubang, atau di batang tanaman landak ini bisa memakananya.
2. Populasinya masih melimpah

Dilansir IUCN Red List, landak eropa punya populasi yang melimpah dan tren populasinya terhitung stabil. Hal tersebut menandakan kalau landak ini tidak mengalami penurunan atau kenaikan populasi. Ia juga menyandang status least concern atau risiko rendah, artinya landak eropa tidak akan punah dalam waktu dekat. Saking banyaknya, diperkirakan ada jutaan individu yang masih bertahan hidup di alam liar, khususnya di daerah Inggris Raya.
Namun walau populasinya terbilang melimpah bukan berarti landak eropa tidak terancam oleh apapun. Justru sebaliknya, kerusakan habitat, industrialisasi, perburuan liar, dan hadirnya spesies invasif cukup mengancam eksistensi hewan ini. Hewan predator seperti badger juga mengancam populasi landak eropa. Nah, karena hal-hal tersebut banyak pihak dan pemerintah yang mulai membuat peraturan untuk melindungi landak eropa. Pelarangan perburuan, perdagangan, dan pemeliharaan mulai diberlakukan di beberapa daerah.
3. Saat baru lahir bayi landak eropa tidak memiliki duri

Landak eropa mampu hidup hingga usia 6 sampai 8 tahun di alam liar. Namun di penangkaran hewan ini punya harapan hidup yang lebih tinggi, yaitu sekitar 10 sampai 11 tahun. Seperti landak lain, ia juga termasuk spesies vivipar yang artinya berkembang biak dengan cara melahirkan. Musim kawinnya juga tak terjadi setiap saat. Tercatat, hewan ini akan kawin sekitar bulan April atau Mei, tepatnya setelah masa hibernasi berakhir.
Uniknya, individu jantan akan bangun 3 atau 4 minggu lebih awal dari individu betina saat masa hibernasi. Hal tersebut dilakukan dalam upaya memperluas wilayah yang nantinya membuatnya bisa menemukan individu betina dengan lebih mudah. Setelah kawin individu betina mampu melahirkan 4 sampai 6 bayi sekaligus. Saat baru lahir bayi landak eropa juga tak memiliki duri dan duri tersebut baru muncul 24 jam setelah kelahiran. Duri yang tumbuh juga tak langsung tegak, supaya durinya tegak seperti individu dewasa bayi landak eropa harus menunggu sekitar 2 sampai 3 hari, jelas Animal Diversity Web.
4. Tubuhnya diselimuti 6000 duri berwarna cokelat dan putih

Landak eropa merupakan landak berukuran kecil dengan panjang maksimal yang hanya mencapai 27 centimeter. Ia juga tergolong ringan karena bobotnya yang hanya sekitar 0,9 sampai 1 kilogram. Hewan ini sendiri punya tubuh yang membulat, kaki yang kecil, ekor yang pendek, dan kepala yang kecil. Alhasil karena bentuk tubuh tersebut ia terlihat seperti landak kecil yang sangat imut dan menggemaskan.
Walau memiliki duri disekujur tubuh landak ini juga tidak berbahaya dan durinya tidak akan menyakiti manusia. Duri yang dimiliki landak ini sendiri terbilang kecil dan tidak terlalu panjang, alhasil tak akan sanggup menembus kulit manusia. Tapi walau begitu ia juga memiliki duri yang cukup banyak. Tercatat, duri yang ada di tubuh landak eropa berjumlah sekitar 6,000 buah, jelas Animalia. Warnanya juga beragam dan cukup indah, yaitu putih, hitam, krem, dan cokelat.
5. Jadi hama yang merepotkan di luar wilayah penyebaran alaminya

Penyebaran alami landak eropa mencakup wilayah Rusia, Baltik utara, Semenanjung Iberian, Eropa tengah, Eropa barat, Kepulauan Mediterania, dan Kepulauan Inggris Raya, jelas iNaturalist. Namun saat ini landak eropa sudah menyebar di daerah lain dan karena hal tersebut ia jadi spesies invasif yang cukup merugikan. Hal ini sangat unik karena di wilayah penyebaran aslinya ia jadi hewan yang membantu manusia. Sementara itu di wilayah lain ia justru jadi hewan yang merugikan.
Beberapa daerah yang mengkategorikan landak eropa sebagai spesies invasif adalah Selandia Baru dan Skotlandia. Nah, di kedua daerah tersebut landak eropa menjadi hama yang mengganggu dan jadi hewan yang mengancam populasi satwa lokal. Secara khusus populasi landak eropa di wilayah Western Isles, Skotlandia mulai dibasmi sejak tahun tahun 2003, namun hal ini mendapat kecaman dari banyak pihak. Akhirnya, peraturan pembasmian tersebut diubah. Daripada dibasmi, landak yang ditemukan harus ditangkap dan dikembalikan ke wilayah penyebaran alaminya.
Jika diulik lagi, ternyata landak eropa bukanlah landak biasa yang berkeliaran di kebun atau hutan. Lebih dari itu, landak eropa merupakan hewan yang bisa membantu petani membasmi hama. Walau berduri landak eropa juga tidak berbahaya bagi manusia, bahkan durinya terbilang kecil dan tidak sanggup menembus kulit manusia. Populasinya juga melimpah dan ia cukup mudah ditemukan. Tapi walau begitu landak eropa juga punya beberapa ancaman, seperti kerusakan habitat sampai perburuan liar.