5 Fakta Menarik Semut Rangrang, Semut Gigitan Menyakitkan

- Semut rangrang mudah ditemukan di hutan, kebun, dan pohon
- Penyebarannya meliputi berbagai daerah di Asia Tenggara dan hidup berkoloni di pepohonan
- Semut rangrang memiliki peran penting dalam menjaga keseimbangan ekosistem hutan dan bisa dimanfaatkan oleh manusia
Bagi kamu yang punya kebun, sering memanjat pohon, atau sering masuk ke hutan pasti tidak asing dengan semut. Serangga kecil ini sangat mudah ditemukan dimanapun entah di pepohonan, di daratan, di dalam tanah, atau di bebatuan. Semut juga hadir dalam berbagai bentuk, warna, dan ukuran. Selain itu beberapa spesies semut juga cukup mengganggu dikarenakan ukurannya yang besar, jumlahnya yang melimpah, sengatannya yang berbisa, dan gigitannya yang cukup menyakitkan.
Diantara banyaknya semut yang ada di Indonesia, Oecophylla smaragdina atau semut rangrang jadi yang paling terkenal dan paling mudah ditemukan. Serangga yang hidup berkoloni ini juga mudah dikenali dari tubuhnya yang besar dan warna merahnya yang menyala. Sebenarnya semut rangrang tidak berbahaya bagi manusia, namun gigitannya cukup menyakitkan sehingga ditakuti oleh banyak orang. Tapi dibalik gigitannya semut rangrang juga punya berbagai fakta menarik yang beberapa diantaranya akan segera kita bahas!
1. Penyebarannya mencakup benua Asia dan Australia

Dilansir GBIF, semut rangrang tak hanya bisa ditemukan di Indonesia. Justru lebih dari itu, penyebaran hewan berwarna merah ini mencakup berbagai daerah, seperti Australia, India, Malaysia, Filipina, Singapura, Sri Lanka, Thailand, Myanmar, sampai Papua Nugini. Semut rangrang sendiri termasuk hewan arboreal yang artinya ia hidup, mencari makan, beraktivitas, dan berkembang biak di pepohonan. Mau itu pohon jambu, pohon mangga, atau pohon jati bisa jadi rumah bagi hewan ini.
Oleh karena itu kamu harus berhati-hati saat naik ke atas pohon atau saat hendak memetik buah. Jika tidak berhati-hati serangga ini bisa terganggu dan akhirnya menyerang atau menggigitmu. Bahkan tak hanya di pepohonan, terkadang semut rangrang juga bisa masuk ke rumah dan pemukiman. Apalagi jika rumahmu dekat dengan sawah, kebun, dan ditumbuhi banyak pohon. Kalau hal ini terjadi kamu bisa mengusirnya dengan sapu atau menyemprotkan pembasmi serangga.
2. Punya peran yang sangat penting bagi ekosistem hutan

Artikel di jurnal Journal of Animal Ecology menerangkan kalau semut rangrang merupakan spesies yang sangat penting bagi keseimbangan ekosistem hutan. Hal tersebut dapat terjadi karena serangga ini mampu melindungi berbagai jenis pohon dari serangan hama dan hewan pengganggu. Sebagai contoh, saat ada belalang atau ulat yang menyerang pohon jambu semut rangrang akan menganggapnya sebagai mangsa dan akhirnya memakannya. Alhasil pohon jambu akan selamat dari serangan kedua hama tersebut.
Di beberapa kesempatan semut rangrang juga bisa jadi polinator atau penyerbuk alami bagi tumbuhan. Bahkan tak hanya berhenti sampai di situ, terkadang ia juga bertugas sebagai tukang sampah alami di hutan. Kegiatan bersih-bersih yang dilakukan semut ini terjadi saat ia memakan bangkai atau sisa-sisa hewan mati. Dengan kegiatan bersih-bersih yang ia lakukan hutan menjadi lebih bersih dan penyebaran parasit, bakteri, atau penyakit bisa diminimalisir.
3. Larva dan pupanya sering dijadikan makanan burung

Selain mampu menjaga ekosistem di hutan ternyata semut rangrang juga bisa dimanfaatkan oleh manusia, lho. Pemanfaatan yang paling sering dijumpai adalah pemanfaatan pupa, telur, atau larvanya untuk dijadikan pakan burung dan umpan saat memancing, jelas artikel di jurnal Anthropozoologica. Hal tersebut sering dilakukan di Indonesia dan masyarakat kerap menyebut telur semut rangrang sebagai kroto. Kroto dipilih sebagai umpan dan pakan karena dianggap murah, mudah ditemukan, dan bergizi.
Selain di Indonesia, beberapa negara di Asia seperti India, Filipina, dan Thailand juga memanfaatkan kroto dan larva semut rangrang. Namun bukan sebagai umpan atau pakan melainkan sebagai obat-obatan dan makanan sehari-hari. Selain itu, karena keganasannya semut rangrang juga dianggap sebagai pembasmi hama alami. Oleh karena itu banyak petani yang secara sengaja membiarkan semut rangrang membuat sarang atau beraktivitas di kebun dan pepohonan.
4. Punya sifat yang agresif dan tidak segan-segan untuk menggigit manusia

Di Indonesia semut rangrang terkenal akan sifatnya yang agresif, ukurannya yang besar, dan gigitannya yang menyakitkan. Saking terkenalnya bahkan semut ini sampai-sampai jadi salah satu spesies semut yang paling ditakuti oleh banyak orang. Uniknya tak seperti semut lain semut rangrang hanya bisa menggigit dan tidak bisa menyengat. Tapi jangan salah, selain menggigit semut ini juga bisa mengeluarkan zat yang bisa membuat kulit iritasi, jelas iNaturalist. Oleh karena itu gigitan semut rangrang bisa menyebabkan beberapa komplikasi di kulit, seperti pembengkakan, rasa sakit, rasa terbakar, sampai gatal-gatal.
5. Koloninya bisa bertahan selama 8 tahun

Semut rangrang adalah serangga yang hidup berkelompok dalam satu koloni. Jumlah individu yang tinggal di satu koloni tidak pasti, namun secara umum satu koloni bisa dihuni sampai 500,000 ekor semut. Tiap semut punya pembagian tugas secara khusus. Ada yang bertugas sebagai semut jantan untuk kawin, ada yang bertugas sebagai ratu, dan ada juga yang bertugas sebagai semut pekerja yang mencari makan. Koloni semut rangrang juga kuat dan bahkan bisa bertahan sampai 8 tahun, jelas State of the Environment Report.
Jika berbicara mengenai sarang, hewan ini punya sarang besar yang terbentuk dari daun-daun kering dan biasanya dibangun di dahan, ranting, atau batang pohon. Koloni semut rangrang juga bisa membangun lebih dari satu sarang di satu pohon yang sama. Kemungkinan hal ini dilakukan supaya pekerjaan semut rangrang bisa menjadi lebih ringan dan efisien. Dengan sarang yang banyak hewan ini juga tak perlu khawatir jika ada serangan predator karena mereka masih punya cadangan makanan dan tempat tinggal di sarang lain.
Setelah diulik lebih dalam ternyata serangga kecil seperti semut rangrang punya banyak fakta menarik. Pertama, ia merupakan semut yang punya penyebaran luas dan bisa ditemukan di berbagai tempat. Ukurannya juga besar dan gigitannya menyakitkan, karena itu kamu tak boleh sembarangan menganggunya. Namun walau begitu ternyata hewan ini juga punya manfaat bagi ekosistem dan manusia. Ia bisa menjaga ekosistem hutan dan bahkan bisa dijadikan makanan bagi manusia dan hewan peliharaan.