5 Fakta Menarik Tando Merah, Bisa Ditemukan di Kepulauan Sunda

- Penyebarannya mencakup wilayah Malaysia hingga Indonesia
- Mampu meluncur dari pohon yang tinggi ke pohon lain
- Merupakan folivor yang sangat suka memakan dedaunan
Jika membahas hewan yang bisa terbang, mungkin kamu langsung tertuju pada burung dan kelelawar. Hal tersebut tidak mengherankan, namun ada satu hewan lagi yang bisa terbang, yaitu tupai terbang. Tupai terbang sendiri punya banyak spesies dan salah satunya adalah Petaurista petaurista atau tando merah.
Seperti namanya, hewan arboreal tersebut punya tubuh berwarna merah cerah. Ukurannya besar, bisa ditemukan di Indonesia, dan gerakannya sangat lincah. Uniknya, mekanisme terbangnya sangat berbeda dengan hewan terbang lain. Jadi, apa kamu penasaran dengan tando merah? Jika penasaran, maka kamu harus menyimak artikel ini dengan seksama!
1. Penyebarannya mencakup wilayah Malaysia hingga Indonesia

Dilansir GBIF, penyebaran tando merah mencakup daerah Indonesia, Malaysia, Singapura, India, Brunei, dan Thailand. Lebih lanjut, populasinya terpusat pada wilayah Kepulauan Sunda yang mencakup Pulau Jawa, Sumatra, Kalimantan, dan Semenanjung Malaya. Dari penyebarannya tersebut maka dapat disimpulkan kalau tando merah sangat cocok untuk hidup di daerah tropis. Sebab, daerah tropis menyediakan makanan dan tempat persembunyian berlimpah bagi hewan ini.
2. Mampu meluncur dari pohon yang tinggi ke pohon lain

Sebagai tupai terbang, tando merah mampu meluncur dari satu pohon ke pohon lain. Hal tersebut bisa ia lakukan dengan cepat dan stabil dengan bantuan membran kulit lebar yang ada di sela-sela kakinya. Dilansir iNaturalist, tando merah mampu meluncur hingga jarak 450 meter. Nah, jarak tersebut merupakan jarak terjauhnya dan biasanya ia hanya bisa meluncur dengan jarak 50 hingga 150 meter.
Umumnya, tando merah akan meluncur dari puncak pohon dan jarang meluncur dari bagian tengah atau bawah. Saat mendarat, hewan ini tidak akan langsung mendarat di tanah. Sebaliknya, ia akan mendarat di batang atau ranting pohon dengan ketinggian sekitar 3 meter. Tak hanya itu, tupai ini juga kerap terlihat meluncur di atas jalan raya dan sering terlihat oleh pengguna jalan.
3. Merupakan folivor yang sangat suka memakan dedaunan

Dilansir Animalia, tando merah merupakan pemakan folivor yang sangat suka memakan dedaunan. Uniknya, saat musim buah tiba ia juga tak segan untuk memakan buah-buahan atau biji-bijian. Gak cuma itu, pada beberapa kesempatan hewan ini juga pernah terlihat memakan serangga, lho. Hanya saja, hal tersebut jarang terjadi karena serangga karena sulit ditangkap dan tando merah tidak terlalu menyukainya. Saat mencari makanan, ia hanya akan memanjat, berkelana, dan berpindah dari satu pohon ke pohon lain.
4. Tubuhnya dominan berwarna cokelat dan kemerahan

Tando merah merupakan tupai yang cukup besar. Bagaimana tidak, panjang maksimalnya saja bisa mencapai 60 centimeter. Lebih lanjut, bobotnya sendiri ada di angka 3,2 kilogram. Alhasil, hal tersbeut membuatnya menjadi salah satu tupai terbang terbesar. Nah, di balik ukurannya yang besar, tando merah masih bisa meluncur dengan cepat dan bergerak dengan lincah di pepohonan.
Soal warna dan corak, hewan ini mudah dikenali dari tubuhnya yang diselimuti warna cokelat, jingga, merah, dan hitam. Warna-warna tersebut menyelimuti seluruh tubuh, mulai kepala, kaki, badan, perut, sampai ekor. Nah, perpaduan warna dan corak tersebut digunakan tando merah untuk berkamuflase, khususnya pada malam hari.
5. Wilayah seluas 20 hektar bisa dihuni lima ekor tando merah

Artikel di jurnal Journal of Mammalogy menjelaskan kalau area seluas 20 hektar bisa dihuni oleh lima individu tando merah. Tentunya, jumlah ini bervariasi tergantung daerah. Terkadang, ada daerah yang dihuni lebih dari lima individu dan sebaliknya. Tando merah juga termasuk hewan yang punya jiwa sosial tinggi. Dalam hal ini, ia sering bersuara di sore hari dalam rangka berkomunikasi dengan sesamanya.
Tak seperti maamlia lain, tando merah tidak melakukan hibernasi. Daripada berhibernasi, hewan ini lebih memilih untuk bermigrasi ke daerah yang punya sumber makanan berlimpah. Uniknya, migrasi yang ia lakukan tidak terlalu jauh. Pasalnya, migrasi tersebut dilakukan di daerah yang sama dengan tempat tinggal sebelumnya.
Ternyata, tando merah tak benar-benar bisa terbang. Walau begitu, hewan ini tetaplah hewan unik nan eksotis yang eksistensinya harus dijaga. Sebagai manusia yang berakal, kita harus melindungi dan mendukung segala upaya konservasi terhadap tando merah. Tentunya, kita tak ingin hewan ini terjun ke jurang kepunahan.